Masalah dan Kendala Dalam Pelaksanaan Program SL-PTT Padi

59 Tabel 11. Perbandingan Sasaran dan Realisasi Produksi Padi Tahun 2009 di Kabupaten Ngawi No Uraian Sasaran Realisasi 1 Panen ha 93.120,00 109.649,00 2 Produktivitas GKG kuha 61,19 65,61 3 Produksi GKP ton 569.801,00 719.394,00 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi, 2010. Dari Tabel 11 dapat dikemukakan bahwa perbandingan antara sasaran dan realisasi produksi padi di Kabupaten Ngawi baik itu luas panen, produktivitas dan produksi telah melampaui target sasaran yang telah ditetapkan. Salah satu penyebabnya adalah adanya program SL- PTT padi.

4.3. Masalah dan Kendala Dalam Pelaksanaan Program SL-PTT Padi

Masalah yang timbul dalam pelaksanaan program SL-PTT padi adalah sebagai berikut : 1. Musim tanam di Kabupaten Ngawi yang lebih dulu 1 – 2 bulan dibandingkan wilayah kabupaten lain, mengakibatkan pelaksanaan SL- PTT tidak dapat dilaksanakan pada Musim Hujan II MPII yaitu mulai bulan Pebruari – Maret, dikarenakan pada bulan tersebut penyelesaian administrasi dan keuangan belum dapat dilakukan karena hambatan administrasi. Hal ini mengakibatkan mundurnya jadwal pelaksanaan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 60 menjadi Musim Kemarau MK yaitu mulai bulan Juni – Juni, sehingga berakibat adanya kekurangan air pada pertanaman padi. 2. Sangat perlu ditingkatkannya koordinasi antara Dinas Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura kabupaten Ngawi dengan lembaga yang ,menangani penyuluhan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan Kabupaten Ngawi, mengingat program SL-PTT merupakan program dinas teknis dan semua pembiayaannya ada pada dinas, sementara itu untuk pendampingan, diharapkan dilakukan oleh Penyuluh pertanian lapangan PPL yang ada di badan Penyuluhan. 3. Kurang tersedianya Tenaga Pemandu lapangan untuk melakukan pendampingan di kelompok tani sehingga pelaksanaan sekolah lapangan tidak dapat terlaksana sesuai ketentuan 12 kali pertemuan. 4. Dukungan dana PUMK disediakan untuk bantuan benih,sedangkan bantuan saprodi dan biaya pertemuan hanya untuk laboratoriun lapangan LL seluas 1 hektar dirasa oleh petani sangat kurang dan tidak mencukupi untuk melaksanakan kegiatan seperti yang direncanakan. 5. Pemerintah Pusat Kementerian Pertanian RI, masih mencari bentuk mekanisme pelaksanaan program SL-PTT yang paling sesuai untuk diterapkan, sehingga sampai saat ini masih terjadi perubahan. 6. Koordinasi pelaksanaan SL-PTT melalui Posko Pos Simpul Koordinasi disetiap tingkat pemerintahan mulai dari Pusat, Provinsi, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 61 kabupatenkota, kecamatan sampai ke tingkat desa masih harus ditingkatkan. Sedangkan kendala yang timbul dalam pelaksanaan program SL- PTT padi adalah sebagai berikut : 1. Masih lemahnya kelembagaan kelompoktani, hal ini terlihat dari kurangtersedianya rekening kelompoktani untuk menerima transfer dana PUMK, perencanaan dalam penyusunan Rencana Usaha kelompok RUK dan Rencana Definitif Kebutuhan KelompokRDKK masih sangat tergantung kepada PPL dan pelaksanaan sekolah lapangan terbatas pada adanya bantuan dana PUMK. 2. Adopsi komponen teknologi PTT padi oleh petani masih sangat perlu ditingkatkan, terlihat dari belum dilakukannya pemupukan berimbang dan pupuk organik, pengelolaan bibit dan tanaman padi sehat, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu PHT dan penanganan proses panen dan pasca panen dengan baik. 3. Adanya pertanaman padi hibrida dan non hibrida dalam satu hamparan yang dapat mengakibatka cepat berkembangnya hama penyakit tanaman padi secara cepat. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber 62

4.4. Analisis Statistik

Dokumen yang terkait

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

1 80 95

Evaluasi Petani Terhadap Program Penyuluhan Pertanian Sl Ptt (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu): Hama Terpadu (Kasus : Petani Padi Sawah, Desa Paya Bakung, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang)

3 67 67

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI DI DESA KEDALEMAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI

0 4 198

KAJIAN PENDAPATAN DAN MOTIVASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADA USAHATANI SEMANGKA DI KABUPATEN BANYUWANGI

2 12 19

EFEKTIVITAS PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (SL-PTT) PADI SAWAH DI PEKON SIDOREJO KECAMATAN SUMBER REJO KABUPATEN TANGGAMUS

2 15 227

PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN RUMAHTANGGA PETANI PADI ORGANIK PESERTA SL-PTT (SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU) DAN NON PESERTA SL-PTT DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

0 30 125

Adopsi Inovasi PTT pada Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

0 1 19

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 20

Partisipasi Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi non Hibrida

0 0 11

EVALUASI PETANI PESERTA PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL-PTT) PADI DI KABUPATEN NGAWI

0 0 20