Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

113 menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S Ghozali, 2011:164. Debgan hipotesis: a Membuat hipotesis dalam uraian kalimat Ho: data berdistribusi normal Ha: data tidak berdistribusi normal acak random b Kaidah pengujian Jika probabilitas sig 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas sig 0,05 maka Ho ditolak c Keputusan Data berdistribusi normal Tabel 4.43 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 1.87611115 Most Extreme Differences Absolute .080 Positive .080 Negative -.063 Kolmogorov-Smirnov Z .799 Asymp. Sig. 2-tailed .546 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.44 Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 0,799. Dapat diketahui bahwa nilai unstandardized residual memiliki nilai 114 Asymp. Sig 0,05 dan ini mengartikan bahwa data terdistribusi dengan normal

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Tabel 4.44 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .258 2.735 .094 .925 x1 .270 .075 .330 3.577 .001 .628 1.592 x2 .286 .108 .230 2.640 .010 .706 1.416 x3 .164 .068 .189 2.428 .017 .878 1.138 x4 .243 .105 .199 2.307 .023 .719 1.391 a. Dependent Variable: y Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Dapat dilihat dari tabel 4.45 Di atas, nilai Tolerance kualitas produk sebesar 0,628, diferensiasi produk 0,706, Word of Mouth 0,878, dan citra merek 0,719, seluruhnya lebih besar dari 0,10. Kemudian nilai VIF kualitas produk 1,592, diferensiasi produk 1,416, Word of Mouth 1,138, dan citra merek 1,391, seluruhnya kurang dari nilai VIF 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2013:139. 115 Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastsitas Ghozali, 2013:139. Untuk melihat hasil uji heterokedastisitas penelitian ini, berikut peneliti sajikan gambar 4.2 : Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwatitik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada 116 model regresi. Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data hasil uji glesjer dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.45 Hasil Uji Heteroskedastisitas Secara Statistik Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.013 1.730 1.164 .247 x1 -.021 .048 -.056 -.435 .664 x2 .032 .068 .056 .461 .646 x3 -.051 .043 -.130 -1.203 .232 x4 .038 .067 .068 .570 .570 a. Dependent Variable: RES2 Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.46 di atas dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada persamaan regresi tersebut. Hal itu terlihat dari tidak adanya variabel bebas yang memiliki signifikansi di bawah 0,05. Variabel kualitas produk memiliki signifikansi 0,664, variabel diferensiasi produk memiliki signifikansi 0,646, variabel word of mouth memiliki signifikansi 0,232, dan variabel citra merek memiliki signifikansi 0,570. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ada masalah heteroskedastisitas atau bebas dari heteroskedastisitas.

G. Hasil Uji Hipotesis

1. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t

Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: 117 Tabel 4.46 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .258 2.735 .094 .925 x1 .270 .075 .330 3.577 .001 x2 .286 .108 .230 2.640 .010 x3 .164 .068 .189 2.428 .017 x4 .243 .105 .199 2.307 .023 a. Dependent Variable: Proses keputusa pembelian Sumber: Hasil output SPSS data primer yang telah diolah, 2016 Hasil uji t hitung pada tabel 4.47 coefficient di atas dapat diketahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, diketahui hasil sebagai berikut: a. Pengaruh variabel kualitas produk X 1 terhadap proses keputusan pembelian Y 1 Ho : β 1 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian 2 Ha : β 1 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel kualitas produk sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian diterima Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian. 118 Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian produk smartphone Xiaomi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lotulung, Lapian, dan Moniharapon tahun 2015, d engan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Wom Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Evercoss Pada Cv.Tristar Jaya Globalindo Manado ”, hasil ini menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian. b. Pengaruh variabel Diferensiasi produk X 2 terhadap proses keputusan pembelian Y 1 Ho : β 2 = 0 ; tidak terdapat pengaruh antara diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian 2 Ha : β 2 ≠ 0 ; terdapat pengaruh antara diferensiasi produk proses keputusan pembelian Pada tabel 4.47 nilai signifikan untuk variabel diferensiasi produk sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05. Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian diterima Ha diterima dan Ho ditolak, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian. Jadi hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel diferensiasi produk berpengaruh terhadap proses keputusan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Di Medan

17 132 126

Analisis pengaruh quality product dan brand image (citra merek) serta marketing strategic terhadap keputusan pembelian processor intel

2 9 162

Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pengguna Produk Pepsodent Di Wilayah Jakarta Timur)

6 44 162

Analisis Pengaruh Word of Mouth, Marketing MIX (Produk, Harga. Promosi, dan Saluran Distribusi), dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Mobil Suzuki Swift (Studi kasus pada Swift Club Indonesia)

2 30 179

The Analysis of Influence Product Differentiation, Image Differentiation and Word of Mouth to Purchase Decision "Maichi" (Study Case: Consumer of Maichi Around UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 4 131

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian sepeda motor Honda (studi kasus pengguna sepeda motor Honda di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta Selatan)

0 11 190

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Saluran Distribusi dan Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sereal Sarapan Nestle Koko Krunch (Studi Kasus Pada Pembeli Nestle Koko Krunch di Wilayah Jakarta Selatan)

7 42 180

ANALISIS PENGARUH WORD OF MOUTH, KUALITAS PRODUK, DAN CITRA MEREK, TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN Analisis Pengaruh Word Of Mouth, Kualitas Produk, Dan Citra Merek, Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha di Surakarta).

0 2 12

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 13

PENGARUH KUALITAS PRODUK, KEPERCAYAAN MEREK, DAN WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI SURABAYA. - Perbanas Institutional Repository

0 0 15