Tujuan Penelitian Tujuan dan Manfaat Penelitian
13
Rangsangan Pemasaran
Produk dan Jasa
Harga Distribusi
Komunikasi Rangsangan
Lain Ekonomi
Teknologi Politik
Budaya Psikologi
Konsumen Motivasi
Persepsi Pembelajaran
Memori Karakteristik
Konsumen Budaya
Sosial Pribadi
Proses Keputusan
Pembelian
Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pascapembelian
Keputusan Pembelian
Pilihan produk
Pilihan merek
Pilihan penyalur
Jumlah pembelian
Waktu pembelian
Metode pembayaran
penting, yaitu: perilaku konsumen 1 sebagai kegiatan fisik dan 2 sebagai proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen erat kaitanya dengan keputusan pembelian. Dimana perilaku
konsumen merupakan suatu proses yang dilakukan oleh konsumen untuk mendorong tindakan dari saat sebelum membeli sampai mengevaluasi
produk atau jasa yang telah dikonsumsi. Menurut Kotler dan Keller 2012:183 titik tolak ukur untuk
memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan tanggapan atau stimulus respon model seperti tabel berikut ini.
Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen
Sumber: Kotler dan Keller 2012:183
14
Berdasarkan model perilaku konsumen di atas, berawal dari rangsangan yang sifatnya langsung dari pemasar maupun bukan dari pemasar kemudian
memasuki kesadaran konsumen. Sekelompok proses psikologis di gabungkan dengan karakteristik konsumen untuk menghasilkan proses pengambilan
keputusan pembelian. Dengan adaanya serangkaian proses ini, pemasar diharapkan dapat memahami apa yang terjadi pada rangsangan yang
datangnya dari internal pemasar maupun dari eksternal pemasar dan pada akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
Rangsangan yang diciptakan oleh pemasar terdiri dari 4P atau bauran pemasaran marketing mix. Setelah konsumen mendapatkan rangsangan
tersbut konsumen akan melalui proses dalam dirinya yang berupa empat proses psikologi yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori yang
mempengaruhi konsumen. Dalam motivasi, kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan meningkat sampai tingkat intensitas yang cukup sehingga
mendorong konsumen untuk bertindak. Setelah seorang konsumen termotivasi, ia akan siap untuk bertindak. Lalu konsumen akan dipengaruhi
oleh pandangannya tentang sebuah situasi. Rangsangan yang semula sampai pada konsumen akan diproses dengan memilih, mengatur dan
menerjemahkan informasi yang diterimanya. Setelah konsumen siap untuk bertindak, maka ia akan melakukan pembelajaran yang berasal dari
pengalamanya sendiri. Pengalaman ini akan mempengaruhinya dalam proses keputusan pembelian.