Tata Guna Lahan Daerah Penelitian

5. Tata Guna Lahan Daerah Penelitian

Secara umum penggunaan lahan di Kelurahan Sekaran Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berdasarkan interpretasi Citra Quickbird tahun 2010 terdiri dari fasilitas olahraga, hutan kampus, lahan parkir, kebun campur, lapangan, permukiman jarang, permukiman padat, pepohonan, sawah, embung, taman, tanah belum dimanfaatkan, dan tegalan. Tabel 4.6 berikut menunjukan jenis dan luasan tata guna lahan di Kelurahan Sekaran. Tabel 4.6:Tata Guna Lahan Kelurahan Sekaran No. Penggunaan Lahan Luas Ha Persentase 1 Embung 0,52 0,09 2 Fasilitas olah raga 5,05 0,87 3 Hutan kampus 8,71 1,50 4 Jalan 7,14 1,23 5 Kebun campuran 197,57 34,02 6 Lapangan 1,27 0,22 7 Pemukiman jarang 24,96 4,30 8 Pemukiman padat 119,86 20,64 9 Pepohonan 23,35 4,02 10 Sawah 13,58 2,34 11 Sungai 5,23 0,90 12 Taman 3,02 0,52 13 Tanah belum dimanfaatkan 10,22 1,76 14 Tegalan 160,27 27,60 Jumlah 580,75 100 Sumber:Interpretasi Citra Quickbird Tahun 2010 Kebun campur di Kelurahan Sekaran memiliki luas yang tertinggi yaitu 197,57 Ha atau 34,02 dari luas keseluruhan daerah penelitian, embung memiliki luas yang terkecil yaitu 0,52 Ha atau 0,09 dari keseluruhan luas Kelurahan Sekaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Gambar 8 : Peta Tata Guna Lahan Kelurahan Sekaran Gambar 4.7 : Peta Tata Guna Lahan Kelurahan Sekaran

B. Dampak Keberadaan UNNES terhadap Harga Lahan di Kelurahan Sekaran

Kelurahan Sekaran memiliki karakteristik harga lahan yang sangat bervariatif terutama setelah adanya keberadaan UNNES, beberapa daerah di Kelurahan Sekaran mengalami kenaikan harga lahan yang meningkat pesat namun ada pula daerah Kelurahan Sekaran yang tidak mengalami peningakatan secara pesat. terutama di daerah sekitar Jalan Taman Siswa dan UNNES mengalami peningkatan harga lahan yang pesat setelah keberadaan UNNES. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan lahan, aksesbilitas lahan, kemiringan lereng, status kepemilikan lahan dan utilitas umum. Karakteristik harga lahan di Kelurahan Sekaran yang bervariatif terkait keberadaan UNNES membentuk suatu pola harga lahan karena berbagai faktor. Hal inilah yang akan dikaji dalam pembahasan ini. Untuk mengetahui dampak keberadaan UNNES terhadap harga lahan di Kelurahan Sekaran maka perlu diadakan pengambilan sampel untuk menganalisis bagaimana pola harga lahan terkait keberadaan UNNES dan apa saja yang mempengaruhinya. Dari keseluruhan pemilik lahan di Kelurahan Sekaran dengan jumlah 453 pemilik lahan, diambil 82 titik sampel yang diharapkan dapat mewakili karakteristik dan harga lahan di daerah Kelurahan Sekaran dengan teknik Purposive Sampling yang dikombinasikan dengan teknik snowball sampling. Gambar 4.8 menunjukkan tentang peta persebaran lokasi sampel di lokasi penelitian yang di proporsikan menurut luas lahan Kelurahan Sekaran.