Strategi Perempuan Pesisir dalam Mengatasi Kemiskinan .1 Strategi Ekonomi

69 mempunyai usaha berjualan makanan maka keluarga Pak Jefri akan pergi pada tetangga-tetangga untuk meminjam uang. Namun sangat jarang tetangga-tetangga mau membantu dikarenakan tetangga-tetangga Pak Jefri juga mengalami kesulitan perekonomian yang sama dengan keluarganya. 4.5 Strategi Perempuan Pesisir dalam Mengatasi Kemiskinan 4.5.1 Strategi Ekonomi Kegiatan isteri nelayan di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli dalam bidang ekonomi banyak berkonsentrasi pada sektor informal. Mereka memiliki strategi-strategi atau cara-cara yang sangat berarti dalam membantu suami untuk menunjang kelangsungan ekonomi keluarga mereka. Bias jender dalam kehidupan ekonomi keluarga sudah tampak kabur karena para isteri juga dituntut untuk ikut berperan dalam mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga mereka tidak hanya tinggal diam di rumah untuk menanti dan membelanjakan penghasilan suami mereka dari melaut, namun mereka juga ikut terlibat dalam kegiatan mencari nafkah. Sebagian besar dari isteri nelayan di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli mempunyai pekerjaan dan usaha sampingan dalam menunjang penghasilan suami mereka yang sangat minim. Usaha sampingan tersebut merupakan upaya mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, adapun beberapa jenis strategi ekonomi, yaitu : Universitas Sumatera Utara 70

4.5.1.1 Diversifikasi Pekerjaan

Diversifikasi pekerjaan merupakan pengkombinasian pekerjaan pekerjaan sambilan, dimana seorang isteri nelayan selain bekerja menjadi ibu rumah tangga, isteri nelayan juga bisa bekerja di bidang lain. Beragam pekerjaan yang para isteri kerjakan asalkan mereka mampu mengerjakannya. Seorang isteri nelayan tidak hanya mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja, kebanyakan istri- istri nelayan di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli membantu suaminya mencari uang dengan bekerja sebagai buruh, berjualan, dan lainnya. Oleh karena kondisi ekonomi keluarga sangat berkekurangan sehingga perempuan pesisir di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan melakukan pekerjaan lebih dari satu untuk menambah penghasilan setiap harinya. Adapun pengkombinasian pekerjaan tersebut, yaitu :

1. Bekerja di Sektor Perikanan

Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh istri nelayan di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli lebih banyak bekerja sebagai buruh di sektor perikanan. Bekerja sebagai buruh usaha perikanan memang pekerjaan yang paling banyak digeluti oleh istri nelayan, namun penghasilan yang diperoleh paling kecil dibandingkan pekerjaan lain. a. Buruh Harian Lepas Pemilik kapal besar biasanya mempekerjakan para perempuan pesisir untuk menyortir, mengopek, menjemur hasil laut yang mereka tangkap. Menyortir adalah kegiatan memilih jenis-jenis ikan sesuai ukuran, jenis, dan tampilan kesegarannya. Mengopek adalah kegiatan Universitas Sumatera Utara 71 mengupas kerang atau udang yang akan dijual maupun dijadikan bahan makanan. Menjemur adalah kegiatan dimana ikan-ikan yang telah dibersihkan diletakan dibawah sinar matahari. Hal ini merupakan salah satu proses membuat ikan asin. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Farida pada saat dilapangan : “ Inilah aku kerja sama orang, kerja milih-milih ikan teri. Ikan teri kecil-kecil ini dipisahkan dari ikan tapis. Aku kerja dari jam lapan pagi sampelah jam lapan malam kadang pun sampe jam sembilan malam. Ini namanya kerja harlep, jadi buruh harian lepas. Kerjanya harian, dibayarnya pun harian, kalo ada banyak ikan sampe seharian aku kerja dapat kulah Rp. 100.000hari. Tapi kalo cuman ada dikit ikan, kerja Cuma dari sore ya dapat kulah Rp.30.000hari. Kebanyakan nganggur pun aku, gak ada ikan yang mau dikerjakan”. Pekerjaan menjadi buruh harian lepas dilakukan oleh Ibu Farida untuk membantu suaminya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Hanya dengan mengharapkan penghasilan dari suami saja tentu tidaklah cukup menurut Ibu Farida. Oleh karena itulah Ibu Farida juga ikut membantu suaminya bekerja untuk mendapatkan uang. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Farida pada saat dilapangan : “ gajiku jadi harlep ini bisa untuk belanja, keperluan anak sekolah, ongkosnya, jajannya lagi, kan jadi bisa membantu suami. Kalo Cuma suami ajanya yang diharapkan ya kurang mencukupi, jadi kalo kita bekerja kan udah enak, ada uang suami ada juga uang dariku”. Selain Ibu Farida, hal yang sependapat juga dirasakan oleh Ibu Satia yang bekerja menjadi buruh kopek udang lipan. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Satia pada saat dilapangan : “ya aku kerja untuk bantu suami, gajiku untuk ke dapur, jajan anak sekolah. jadi buruh kopek udang lipan ini, ibu bekerja dari jam lapan sampai habis semua. Ya lihat bahan juga, kalau ada banyak Universitas Sumatera Utara 72 bahan pulangnya sampe sore kali tapi kalau bahannya dikit tengah hari udah pulang. Gajinya pun tak menentu, kalau banyak bahan digaji Rp. 35.000, tapi kalau bahan dikit ya Cuma dapat Rp. 8.000-15.000 lah, kalau sama sekali gak ada bahan Cuma dapat Rp. 2.000 pun. Ya lumayanlah daripada gak kerja Cuma mengharap dari bapak, manalah cukup. Kalau bapak gak kerja, kan ada gajiku, kalau bapak gak kerja aku pun gak kerja, cemana mau hidup”. Walaupun penghasilan yang di dapat dari bekerja sebagai buruh harian lepas tidak begitu besar, namun penghasilan tersebut dirasakan para istri nelayan dapat mengurangi beban keluarga. Penghasilan tersebut dapat menambah ekonomi keluarga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Saniyem : “ dari berjualan inilah dek, lumayan untuk jajan-jajan anak. Bapak melaut kan gak jelas gajinya. Kadang-kadang pun lebih besar gaji yang ibu dapat dari berjualan kek gini. Lumayanlah, bisa jajan anak, ongkosnya lagi, kadang kalau habis semua, bisa juga ibu nabung. Bapak jadinya kan terbantu, hasil bapak bisalah untuk belanja di dapur. Ibu bantu biaya sekolah anak-anak, kan jadi tercukupi semua”. b. Agen pedagang perantara ikan Menjadi agen ikan nelayan, harus senantiasa siap di tempat pendaratan ikan sesuai dengan jadwal tiba melaut para nelayan. oleh karena itu, jika nelayan mendaratkan hasil tangkapan pada pagi hari, maka agen akan bersiap-siap di pagi hari begitu juga jika pendaratan ikan oleh nelayan tiba dari melaut pada malam hari. Agen ikan memperkerjakan perempuan-perempuan persisir untuk membersihkan hasil laut yang ia dapat. Hasil laut ini bisa di dapat dari tangkapan suami di laut atau bisa dengan membeli hasil tangkapan orang lain. Ketika bahan hasil laut sudah ada, agen akan memanggil orang-orang untuk dipekerjakan membersihkan dan menjemur ikan. Universitas Sumatera Utara 73 Ikan-ikan inilah akan dijual oleh agen setelah dibersihkan oleh para pekerja yang ia pekerjakan. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Nurhayati pada saat dilapangan : “ aku kerja supaya nolong dia di rumah, kadang dia melaut kadang enggak, jadi kalau dia ada dapat ikan, ku asinin, jemur sendiri trus dijual. Kan lumayan untuk nambah-nambah belanja di rumah. aku suka kerja, ngambilin udang lipan orang trus suruh orang kerja, ngupahi sama orang. Aku juga ikut ngerjainya biar gak terlalu banyak ngupahi orang”. c. Mengolah dan Menjual Hasil Tangkapan Suami Para nelayan pergi mencari ikan di laut selama beberapa hari dan memperoleh ikan yang di bawa ke rumah. Ikan-ikah hasil tangkapan nelayan inilah akan diolah oleh para isteri nelayan. Ikan-ikan ini biasanya diolah menjadi ikan asin, menjadi makanan yang berbahan dasar ikan, dan lainnya. Mengolah ikan hasil tangkapan suami menjadi ikan asin dimaksudkan untuk meningkatkan harga jual ikan tersebut, selain itu juga untuk mengantisipasi pada saat permintaan ikan segar rendah, disebabkan sedang musim ikan, sehingga penjualan sulit untuk dilakukan. Ada juga isteri nelayan yang menjual hasil tangkapan suaminya di tempat pejualan ikan dan sebagian dikonsumsi sendiri oleh keluarga. Istri yang berdagang ikan hasil tangkapan suami mereka, kegiatan ini akan berlangsung pada waktu yang sama dengan istri-istri nelayan lainnya, karena bergantung pada masa tiba melaut para nelayan. Hal ini mengakibatkan adanya persaingan antara para istri nelayan dalam menjual ikan hasil tangkapan suami mereka. Universitas Sumatera Utara 74 Hasil yang didapat oleh para isteri nelayan dari menjual ikan hingga mengolahnya akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Sari pada saat dilapangan : “ Kalau bapak pulang bawa ikan, biasanya ibu olah ikan itu jadi ikan asin. Pulanglah bapak, langsung ibu bersihkanlah ikan-ikan itu, ibu jemur, ibu asinkanlah. Siap udah jadi ikan asin, ya ibu jual ikan asin itu. Uangnya untuk belanja rumah tangga, anak sekolah, kadang kalau hasilnya lumayan, mau juga ibu nabung”.

2. Bekerja di Sektor Perdagangan

Selain pekerjaan yang berada disektor perikanan, perempuan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan juga ada yang bekerja di sektor perdagangan, yaitu : a. Membuka warung Perempuan penduduk di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli khususnya para ibu rumah tangga membantu suami dalam menambah penghasilan untuk keperluan rumah tangga yaitu dengan berjualan. Disepanjang jalan di lingkungan VII terdapat rumah-rumah yang berjualan di teras rumahnya. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Saniyem yang berjualan makanan seperti mie, bubur, sate kerang, gorengan, dan lainnya pada saat dilapangan : “ibu jualan gini ya lumayanlah untuk jajan-jajan anak. Kalau untuk dapur dari bapaknyalah. Tapi kalau bapaknya pere melaut ya hasil jualan ini dimasukan ke dapur. Kan melaut ini gak tentu rejekinya, kadang-kadang ada kadang-kadang gak ada. Kan lumayan juga rejeki jualan gini, dapat juga aku kalo habis semua kadang dapat dua ratus sampe dua ratus lima puluh. Bisalah ku tabung entah sepuluh, dua puluh ribu setiap hari, bisalah ku sekolahkan anak ku”. Universitas Sumatera Utara 75 b. Berjualan risol ke warung-warung Seorang ibu rumah tangga yang hanya memiliki sedikit modal untuk berjualan, mencoba untuk berjualan risol yang dititipkannya ke warung-warung yang menjual makanan. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Nila yang berjualan risol pada saat dilapangan : “ usaha gorengan ajanya ibu bikin risol ditarok-tarok di kede-kede, di sekolah, di orang-orang yang jual sarapan. Pagi antar risol, siang sore pun antar risol, kan buatnya di rumah ibu, bisa liat-liat anak juga dirumah jadi bapak pun ngijinkan jualan gini. kan lumayan dapat keuntungan lima puluh sampe enam puluh ribu. Bisa untuk bantu sekolah anak-anak ini bisa jajan-jajan anak sekolah”.

3. Bekerja di Sektor Jasa

Selain pekerjaan yang berada disektor perikanan dan perdagangan, perempuan pesisir di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli juga ada yang bekerja di sektor jasa, yaitu : 1. Pembantu Rumah Tangga Isteri nelayan di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli mengatasi kemiskinan pada keluarganya dengan bekerja menjadi pembantu rumah tangga. Isteri nelayan sudah sangat terbiasa dengan pekerjaan domestik dimana mereka melakukan sendiri pekerjaan-pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian, menyetrika, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Oleh sebab itu, isteri nelayan sudah tidak asing lagi dalam bekerja menjadi pembantu rumah tangga. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ibu Tuti yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga di Lingkungan lain di Kelurahan Bagan Deli. Ia bekerja mencuci dan menyetrika pakaian dengan mendapat upah Rp. 500.000bulan. Dengan gaji yang tetap setiap bulannya membuat Ibu Universitas Sumatera Utara 76 Tuti mampu mengatasi permasalahan ekonomi pada keluarganya. Setiap bulannya, Ibu Tuti bisa mengikuti jula-jula yang ia ikuti bersama para tetangganya. Setelah mendapat giliran jula-jula, Ibu Tuti mampu merenovasi rumahnya, membayar uang kuliah anaknya, dan membeli perabotan rumah tangga. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Tuti pada saat dilapangan : “ jadi tukang cuci dan gosok baju gini, ibu digaji Rp. 500.000 per bulan. Penghasilan bapak untuk keperluan rumah tangga, ada juga anak ibu yang udah kerja, dialah yang bantu-bantu ibu juga. Dari gaji ibu ini bisalah ibu bagusin rumah ibu yang rusak, bisa ibu beli lemari, tipi, kadang ibu bantu juga anak ibu yang kuliah, dia kuliah sambil kerja, gajinya untuk biaya kuliahnya, ya dari cuci pakaian kalau ada lebih ibu kasih juga uang ibu untuk bayar uang kuliah ”. 2. Guru Ibu Awi adalah seorang guru yang mengajarkan mata pelajaran agama Kristen di Sekolah Dasar HKBP Pajak Baru. Menjadi seorang guru, Ibu Awi mengaku mendapat penghasilan yang lumayan sekitar Rp 1.200.000bulan. Dengan mendapatkan penghasilan tersebut, Ibu Awi mempergunakannya untuk keperluan rumah tangganya. Dengan penghasilan tersebut, ia dapat menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta. Untuk menambah penghasilan, Ibu Awi juga membuka les private di rumahnya sendiri. Mendapat uang tambahan dari membuka les private, Ibu Awi mampu membeli perhiasan emas. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Awi pada saat dilapangan : “ gaji ibu Rp. 1.200.000 per bulan, gaji inilah untuk biayai sekolah anak-anak ibu. Anak-anak ibu sekolahnya di swasta. Ibu juga buka les di rumah ibu malam-malam. Uangnya bisa ibu beli emas, kan kalo beli emas ini, bisa juga ibu jual kalau ibu lagi kepepet. Jaman sekarang kalau isteri gak pande cari duit manalah bisa hidup, dari pagi ibu Universitas Sumatera Utara 77 ngajar, malamnya pun ibu ngajar, biar banyak dapat duit, bisalah ku sekolahkan anak-anakku tinggi-tinggi ”.

4.5.1.2 Beternak Ayam

Para ibu-ibu rumah tangga di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli melakukan pekerjaan sampingan yaitu dengan memelihara ayam di daerah rumahnya. Hal ini dikarenakan agar mudah dijaga dan jumlahnya pun tidak banyak. Mereka memelihara ayam sebagian untuk dikonsumsi oleh keluarga mereka sendiri sebagian lagi ayam dan telur-telur ayam yang mereka peroleh akan mereka jual. Dengan beternak ayam, ibu rumah tangga akan mendapat uang dari hasil menjual ayam yang ia pelihara dari kecil hingga besar hingga dapat dijual. Memelihara ayam juga bisa dijadikan tabungan, karena dengan memelihara ayam yang dibeli dengan harga murah lalu dipelihara dan menjadi besar sehingga mahal untuk dijual. Hal ini didukung saat wawancara pada saat dilapangan dengan Ibu Dame yang memelihara ayam dipekarangan rumahnya: “ pelihara ayam gini lumayanlah dek, waktu kecil-kecil ayam ini ku beli murah, ku peliharalah, bisanya dia cari makannya sendiri tinggal ku lepaskan aja dia dekat-dekat sini. Kalau udah sore barulah ku masukan ke kandangnya. Gak terasa waktu berlalu, udah besar aja pun ayam-ayam ini, lumayanlah dijual. Uangnya bisa buat uang sekolah anak, beli buku, pokoknya untuk sekolah anak- anak inilah dek”. Kerjanya pun enggaknya terlalu susah”.

4.5.1.3 Mencari Barang Bekas

Mencari barang bekas merupakan salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan pesisir di Kelurahan Bagan Deli. Barang-barang bekas yang dicari berupa botol-botol minuman dan barang-barang plastik lainnya. Kadang botol-botol minuman yang masih layak pakai sering mereka ambil kembali untuk digunakan sendiri. Barang-barang bekas yang dikumpulkan akan disimpan hingga jumlah yang banyak, setelah terkumpul banyak mereka menjualnya dan Universitas Sumatera Utara 78 mendapatkan uang. Hal ini didukung saat wawancara dilapangan dengan Ibu Ros yang mencari barang bekas : “ ginilah dek kalo gak ada modal. Ibu sebenarnya pengen jualan, tapi karna gak ada modal, yang ibu nyari-nyari barang bekas ginilah untuk dijual. Suami ibu buruh nelayan, kalo cuma ngeharapin suami ya gak bisa, enggaklah cukup dek, buruh nelayan ini kan gak jelas, kadang kerja kadang enggak. Makanya ibu cari barang-barang bekas dekat-dekat sini, ibu jual lah, lumayan uangnya untuk biaya hidup di rumah. kalau bapak gak kerja, uang ini dipakai untuk urusan dapur, kalau bapak kerja, uangnya ibu simpan untuk besok-besok mana tau ada perlu, kan bisa nolong suami juga”.

4.5.1.4 Berhemat

Saat pendapatan dari melaut benar-benar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mau tidak mau seorang isteri harus pintar-pintar mengatur pengeluaran rumah tangga mereka. Kebanyakan para isteri nelayan kecil memilih cara untuk menyiasati kondisi tersebut dengan berhemat, walaupun pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka harus tetap tercukupi dari pendapatan yang diperoleh tersebut. Belanja keperluan dapur pun diusahakan sehemat mungkin. Bahkan pada keluarga di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli, tak jarang ibu-ibu hanya membeli pakaian baru hanya pada saat Hari Lebaran saja. Karena dengan terlalu sering berbelanja merupakan tindakan pemborosan yang mana keadaan perekonomian keluarga sering kekurangan. Ketika keuangan keluarga mulai menipis, perempuan pesisir menghemat uang belanja dengan cara mengurangi porsi makan atau frekuensi makan keluarganya. Anak-anak yang biasanya diberikan uang jajan bahkan tidak lagi diberikan. Segala barang-barang yang tidak terlalu mendesak untuk dipenuhi tidak akan dibeli. Hal ini guna menekan pengeluaran sehari-hari keluarga. Hal ini didukung saat wawancara dilapangan dengan Ibu Satiyem : Universitas Sumatera Utara 79 “Ibu beli baju untuk anak-anak ibu ya setahun sekali, pas lebaran aja. Sayang duitnyalah dek. Susah cari uang, ya harus hemat-hemat, kalo gak hemat mana bisa anak-anak ibu sekolah tinggi. Ini anak ibu yang paling besar sekarang kuliah, belum uang kuliahnya, uang kosnya, uang makannya, untunglah masih negeri kalo swasta, gak lah sanggup ibu biayainya. Makanya hemat-hematlah ini. Baju ibu udah jelek-jelek gini pun masih ibu tahankan demi sekolah anak”.

4.5.1.5 Melibatkan Anak Untuk Bekerja

Selain istri, anak-anak nelayan juga terlibat dalam beberapa pekerjaan untuk memperoleh penghasilan. Anak laki-laki akan mengikuti orang tuanya atau kerabatnya untuk mencari ikan ke tengah laut atau membersihkan perahu yang baru tiba melaut. Anak-anak perempuan selain membantu kegiatan domestik orang tuanya, juga membantu ibunya yang bekerja di industri-industri pengolahan hasil ikan. Kegiatan ekonomi anak-anak nelayan ini biasanya dilakukan setelah mereka pulang sekolah. Anak-anak ini langsung membantu bapaknya untuk membersihkan perahu, membenarkan jaring-jaring yang rusak, serta ikut mencari ikan di laut. Selain itu, kegiatan lain yang bisa dimasuki oleh anak-anak adalah mengopek udang lipan. Ketika isteri nelayan bekerja mengopek udang, biasaya mereka membawa anak-anaknya ke tempat ia bekerja. Hal ini dilakukan agar ia juga bisa mengawasi anak-anaknya. Oleh karena sering melihat cara ibunya dalam mengopek udang lipan, anak nelayan pun juga turut mengopek udang karena dirasa cara melakukannya cukup mudah dan tidak membutuhkan keahlian khusus. Kegiatan-kegiatan ekonomi tambahan yang dilakukan oleh anggota rumah tangga nelayan istri dan anak merupakan salah satu dari strategi adaptasi yang harus ditempuh untuk menjaga kelangsunghan hidupnya ditengah ketidakpastian sumberdaya perikanan yang ada di Kelurahan Bagan Deli. Perubahan ekologis Universitas Sumatera Utara 80 yang terjadi di Kelurahan Bagan Deli, memaksa anak-anak nelayan ini untuk membantu kedua orang tuanya untuk menambah penghasilan. Hal ini didukung saat wawancara dengan Ibu Murni pada saat dilapangan : “Anak ku udah pada sekolah semua, hanya satu orang inilah adeknya yang belum sekolah, kalau ditinggal di rumah sendirian gak ada yang jaga. Kakak-kakaknya pergi sekolah semua, bapaknya melaut 20 hari baru pulang, daripada ku tinggal sendiri lebih bagus ku bawa kesini, biar bisa juga ku tengok- tengok. Karena udah sering dilihatnya ibu ngopek, anakku pun ikutan ngopek udang. Akhirnya pun dia ikut kerja dan dapat duit untuk jajannya walaupun Cuma sedikit ya lumayan”. 4.5.2 Strategi Sosial Hubungan sosial yang dilakukan nelayan merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan keberadaannya. Hubungan tersebut bukan hanya melibatkan dua individu, melainkan banyak individu. Hubungan antar individu nelayan tersebut akan membentuk jaringan sosial yang sekaligus merefleksikan terjadinya pengelompokan sosial dalam kehidupan masyarakat nelayan. Strategi sosial mengacu pada hubungan yang dibangun oleh nelayan dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi tekanan-tekanan hidup. Strategi sosial dilakukan nelayan sebagai salah satu cara dalam menghadapi kemiskinan. Strategi sosial ini dimanfaatkan dalam kegiatan menangkap ikan dan mengatasi tekanan-tekanan ekonomi keluarga. Strategi sosial perempuan pesisir Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan adalah cara yang dilakukan dengan memanfaatkan jejaring sosial, yaitu :

4.5.2.1 Arisan

Arisan merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh perempuan pesisir di Kelurahan Bagan Deli. Arisan ini masih bisa termasuk ke dalam strategi ekonomi namun di dalamnya masih ada juga Universitas Sumatera Utara 81 strategi sosial karena merupakan salah satu tempat mengakrabkan diri bagi perempuan-perempuan pesisir yang mengikuti arisan tersebut. Terkadang mereka menentukan kelompok arisan sesuai dengan kemampuan keuangan mereka sendiri. Perempuan yang mengikuti arisan biasanya berkumpul di tempat yang sudah disepakati oleh mereka. Berbagai alasan yang dikemukakan oleh perempuan pesisir yang mengikuti arisan. Ada yang mengikuti arisan guna untuk menyimpan uang agar tidak habis secara langsung. Ada juga yang memanfaatkannya agar ia mempunyai suatu tanggungan yang harus dibayar. Tidak semua perempuan di Kelurahan Bagan Deli mengikuti arisan ini karena berbagai alasan, namun alasan yang paling sering diutarakan adalah karena mereka sudah memiliki banyak pengeluaran.

4.5.2.2 Ketetangaan

Perempuan pesisir di Kelurahan Bagan Deli melakukan kegiatan meminjam bila suaminya tidak pergi melaut karena cuaca yang buruk. Biasanya dalam meminjam uang, mereka lebih memilih meminjam kepada tetangga yang sudah memiliki hubungan erat. Rasa saling mempercayai antar warga cukup tinggi sehingga proses hutang-piutang dapat berlangsung dengan baik. Namun demikian apabila sekali saja terdapat pelanggaran, maka rasa kepercayaan tersebut akan dengan cepat luntur. Hal ini didukung saat wawancara dilapangan dengan Ibu Faridah : “kalo ada kesulitan keuangan keluarga, misalnya kita tak punya uanglah ini sekarang, bisalah minta tolong sama kawan-kawan, mintalah dulu ku pake uang mu cepek, dikasihnyalah itu”. Universitas Sumatera Utara 82 Selain memanfaatkan rasa ketetanggaan untuk dapat meminjam uang pada saat himpitan ekonomi yang mendesak, perempuan pesisir di Lingkungan VII Kelurahan Bagan Deli juga memanfaatkan rasa ketetanggaan untuk saling tukar-menukar informasi pekerjaan. Hal ini didukung saat wawancara dilapangan dengan Ibu Faridah : “ dari tetangga jugalah kita bisa tau, dimana ada pekerjaan. Semua saling kasih tau, kalo ada toke nelayan yang mau pekerjakan buruh harian, saling mengajaklah itu. Kadang pun, kalo ada tetangga yang anaknya kerja di perusahaan, tetangga lain nanya-nanya sama dia, apa masih ada lowongan disitu, kadang pun dibantu dia biar tetangganya itu pun masuk kerja disitu ”.

4.5.2.3 Sumber Informasi

Strategi sosial dimanfaatkan oleh para nelayan untuk mendapatkan informasi tentang fluktuasi musim ikan di daerah tertentu. Informasi ini diperoleh masyarakat nelayan dari kerabat atau temannya yang tinggal di daerah lain. Informasi tersebut dimanfaatkan oleh para nelayan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk memutuskan dalam kegiatan mobilitas musiman nelayan bawaan. Kegiatan bawaan ini dilakukan para nelayan karena di daerah Bagan Deli sedang tidak musim ikan sedangkan di daerah lain sedang musim ikan.

4.6 Motivasi Isteri Nelayan

Dokumen yang terkait

Analisis Karakteristik Nelayan dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

8 101 124

Respon Masyarakat Terhadap Program Beras Untuk Keluarga Miskin di Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan

1 49 128

Kemiskinan Dan Ketimpangan Pendapatan Nelayan Buruh Kapal Bermotor < 5 GT (Studi kasus: Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan)

2 70 84

STRATEGI KELUARGA NELAYAN DALAM MENGATASI KEMISKINAN.

2 15 157

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 9

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 1

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 10

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 16

Strategi Perempuan Pesisir Dalam Mengatasi Kemiskinan Pada Keluarga Nelayan Miskin Studi Kasus : Masyarakat Pesisir di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 5

ANALISIS KARAKTERISTIK NELAYAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN TESIS

0 0 16