PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Lanjutan
Policies Continued q. Imbalan Kerja Lanjutan
q. Employment Benefits Continued
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10 dari nilai kini imbalan pasti diakui
dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau
vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi vested .
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa
lalu yang belum diakui. The benefit obligation recognized in the statements of
financial position represents the present value of the defined
benefit obligation,
as adjusted
for unrecognized
actuarial gains and losses and
unrecognized past service cost. The cost provided for employment benefits is
determined using the Project Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses
that exceed 10 of the present value of the defined benefit obligation is recognized on straight-line basis
over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is
recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a
straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Efektif 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja”. Revisi
PSAK ini antara lain memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode sistematis atas pengakuan yang
lebih cepat dari keuntungankerugian aktuaria yang timbul dari imbalan pasti, antara lain pengakuan
langsung keuntungankerugian yang terjadi pada periode berjalan ke dalam pendapatan komprehensif
lain. Perusahaan memilih mempertahankan metode yang dipakai sebelumnya yaitu metode 10 koridor
sehubungan
dengan pengakuan
keuntungan kerugian aktuaria yang timbul.
Effective on January 1, 2012, the Company adopted PSAK No. 24 Revised 2010, “Employee Benefits”.
The revised PSAK permit an entity to adopt any systematic method that results in faster recognition of
actuarial gainslosses, which among others, is immediate recognition of actuarial gainslosses in the
period in which they occur in other comprehensive income. The Company decided to retain its previous
method in accounting the actuarial gainlosses i.e. the 10 corridor method.
35
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Lanjutan
Policies Continued r.
Pajak Penghasilan r. Income Tax
Efektif tanggal
1 Januari
2012, Perusahaan
menerapkan PSAK No. 46 Revisi 2010 “Pajak Penghasilan”, yang menetapkan perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi
pajak kini
dan mendatang
dari pemulihan
penyelesaian jumlah
tercatat aset
liabilitas masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari
periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk
mencatat kekurangankelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bungadenda, jika ada, sebagai
bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif.
Effective on January 1, 2012, the Company applied PSAK No. 46 Revised 2010 “Income Taxes”, which
prescribes the accounting treatment for income taxes to
account for
the current
and future
tax consequences of the future recovery settlement of
the carrying amount of assets liabilities that are recognized in the statements of financial position and
transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The
revised PSAK also prescribes an entity to present the underpaymentoverpayment of income tax, including
its interestpenalty, if any, as part of “Tax Expense - Current” in the statement of comprehensive income.
Deferred Tax Assets and Liabilities are recognized for the
future tax
consequences attributable
to differences between the financial statement carrying
amounts of existing assets and liabilities and their respective tax basis. Deferred tax liabilities are
recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductable
temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods
against which the deductible temporary differences can be utilized.
Current income tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using
prevailing tax rates.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the
statements of financial position date. Deferred tax is charged
or credited
in the
statement of
comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan
dibebankan atau
dikreditkan dalam
laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan
yang dibebankan
atau dikreditkan
langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas
menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak menurut ketentuan perpajakan yang berlaku.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang.
36
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Lanjutan
Policies Continued r.
Pajak Penghasilan Lanjutan r. Income Tax Continued
s. Laba per Saham s. Earning per Share
t. Informasi Segmen
t. Segment Information
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan keuangan, kecuali aset dan
liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak SKP
diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, kecuali jika
diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan
dengan
SKP ditangguhkan
pembebanannya sepanjangvmemenuhi kriteria pengakuan aset.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter “SKP”
shall be recognized as income or expense in the current period of the statement of comprehensive
income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through
SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan
keuangan. Bentuk
primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan
segmen sekunder adalah segmen geografis. Laba per Saham dasar dihitung dengan membagi
laba bersih
residual dengan
jumlah rata-rata
tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position, except if these are for
different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Deferred tax assets and liabilities are offset in statements of financial position, in the same manner
the current tax assets and liabilities are presented.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa pada lingkungan wilayah ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan wilayah ekonomi
lain. A
geographical segment
is a
distinguishable component of an enterprise that is engaged in
providing product or services within a particular economic environment and that is subject to risks and
return that are diferrent from those of components operating in other economic environments.
Basic earning per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares
outstanding during the year.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau
jasa baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berdeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the
financial statements. The primary format in reporting segment information is based on business segment,
while secondary segment is based on geographical segment.
A business segment is a distinguishable component of an enterprise that is engaged in producing an
individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and
returns that are different from those or other segments.
37
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
3. Summary of Significant Accounting Lanjutan
Policies Continued t.
Informasi Segmen Lanjutan t. Segment Information Continued
4. Kas dan Setara Kas
4. Cash and Cash Equivalents
Kas Cash on Hand
Bank - Pihak Ketiga Cash in Bank - Third Parties
Rupiah : Rupiah
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
Persero, Tbk Persero, Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Persero, Tbk Persero, Tbk
Sub Jumlah Sub Total
Dollar Amerika Serikat : US Dollar
PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk
Standard Chartered Bank Standard Chartered Bank
Sub Jumlah Sub Total
Deposito Berjangka Time Deposit
Dollar Amerika Serikat : US Dollar
PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia
Jumlah Total
Tingkat Bunga Deposito per Tahun Interest Rates of Time Deposit per Annum
Dollar Amerika Serikat US Dollar
Jangka waktu penempatan deposito adalah 12 bulan Automatic Roll Over
namun, sesuai dengan surat konfirmasi PT Bank UOB Indonesia tanggal 7 September
2012 bahwa penempatan deposito dengan kondisi breakable.
Time period of deposit placement is 12 month Automatic Roll Over, but according to the Confirmation letter from
PT Bank UOB Indonesia dated September 7, 2012 in which deposit placement are in breakable condition.
332.904.544 321.147.372
927.112 11.570.043
Penempatan pada kas dan setara kas dilakukan pada pihak ketiga dan tidak digunakan sebagai jaminan.
50.613.832.135
- 27.885.240
6.161.602
Rp
5.646.200
11.264.776
Rp
2,75 - 3,25 105.435.213
701.222.159
Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap
segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan
kepada segmen-segmen tersebut. Assets and liabilities the relate jointly to two or more
segments are allocated to their respective segments, if and only if, their related revenues and expense also
are allocated to those segments and the relative autonomy of that segments.
2012
- 492.396
8.644.910
2011
12.497.155
132.738.880
The placement of cash and equivalent is done by third parties and not used as a collateral.
24.250.543 111.596.815
753.357.942 -
49.521.923.449 -
38
PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk PT BETONJAYA MANUNGGAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
Lanjutan Continued
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended
31 Desember 2012 dan 2011 December 31, 2012 and 2011
5. Piutang Usaha
5. Trade Accounts Receivable
a. Berdasarkan Pelanggan a. By Customer
Pihak yang Berelasi Related Parties
PT Gunawan Dianjaya PT Gunawan Dianjaya
Steel, Tbk. Steel,Tbk
Pihak Ketiga Third Parties
Pelanggan Dalam Negeri
Local Customers Penyisihan Penurunan
Allowance for Doubtful Nilai Piutang
Accounts Sub Jumlah
Sub Total
Jumlah Total
b. Berdasarkan Umur hari b. By Age
Belum Jatuh Tempo Not Yet Due
Telah Jatuh Tempo: Past Due
1 - 30 hari 1 - 30 days
31 - 60 hari 31 - 60 days
61 - 90 hari 61 - 90 days
91 - 120 hari 91 - 120 days
Lebih dari 120 hari More than 120 days
Jumlah Total
Penyisihan Penurunan Allowance for Doubtful
Nilai Piutang Accounts
Jumlah Total
Mutasi Penyisihan Movement of Allowance for
Penurunan Nilai Piutang Doubtful Accounts
Saldo Awal Beginning Balance
Penambahan Addition
Pemulihan Recovery
Saldo Akhir Ending Balance
Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah. All trade accounts receivable are in Rupiah currency.
127.207.749
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan penurunan nilai atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
-
18.927.355.087
- 50.089.882
77.117.867 14.361.470.534
18.850.237.220 463.059.690
56.979.632 -
127.207.749 14.361.470.534
267.440.207 14.488.678.283
127.207.749
108.577.434
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada
pihak ketiga.
Rp
14.477.173.284 11.504.999
14.349.965.535
277.440.207 -
9.251.053.746 77.117.867
18.850.237.220
98.308.463 -
18.927.355.087 18.850.237.220
12.085.357.020
2011
4.450.145.008
2012
77.117.867
Rp
In December 31, 2012 and 2011, there isnt account receivable used as collateral.
-
Management believes that the allowance for doubtful receivables from third parties is adequate to cover
possible losses on uncollectible accounts.
Management also believes that there was no significant concentrations of credit risk on third party receivables.
77.117.867
Tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan pada 31 Desember 2012 dan 2011.
185.695.301 6.466.249.397
39