Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen Jasa

Laporan Kinerja Perpustakaan 2010 29 Buku Pedoman 1994 : 75 menyatakan bahwa pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah: 1. Mahasiswa baru dan pengguna baru 2. Mahasiswa program diploma dan program sarjana 3. Mahasiswa pasca sarjana: program magister dan doktor 4. Dosen dan peneliti Sehubungan dengan hal di atas Yusup 2001 : 261 menyatakan bahwa pengguna perpustakaan sebagai berikut: ”1 Pengguna potensial, 2 Mahasiswa persiapan, 3 Mahasiswa senior, 4 Mahasiswa peneliti, 5 Staf akademik, 6 Masyarakat umum, 7 Perpustakaan lain.” Sedangkan Sutarno 2003 : 37 menyatakan pengguna perpustakaan perguruan tinggi adalah: ”Masyarakat perguruan tinggi yang terdiri atas para staf pengajar dosen, mahasiswa, peneliti, dan mereka yang terlibat di dalam kegiatan akademik sivitas akademika”. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa pengguna perpustakaan secara umum adalah semua anggota masyarakat. Namun apabila dilihat dari pengertian, tujuan dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi pengguna utama adalah mahasiswa, staf pengajardosen, peneliti dan staf administrasi perguruan tinggi yang menaungi perpustakaan.

2.4.1. Perilaku Konsumen

Tujuan utama pemasar adalah melayani dan memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumenpengguna. Oleh karena itu pemasar perlu memahami bagaimana perilaku konsumen dalam usaha memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Menurut Loundon dan Bitta yang dikutip Hurriyati 2005 : 67 ”Perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas induvidu untuk mengevaluasi, mencari, menggunakan barang dan jasa”. Berbeda dengan pendapat di atas, Wilkie yang dikutip Hurriyati 2005 : 67 menyatakan bahwa ”Perilaku konsumen adalah aktivitas dimana seseorang melibatkan diri dalam proses menyeleksi, membeli dan mempergunakan barang dan jasa sehingga memuaskan kebutuhan dan hasratnya”. Selain kedua pendapat di atas, Kotler dan Amstrong 2001 : 3 mengemukakan bahwa: ”Perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen Laporan Kinerja Perpustakaan 2010 30 akhir, baik induvidu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal”. Pendapat lain juga dikemukan oleh Hasan 2008 : 129 bahwa: Perilaku konsumen didefenisikan sebagai respon psikologis yang kompleks, yang muncul dalam bentuk perilaku-tindakan yang khas secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan produk, serta menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam pembelian ulang. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui bahwa perilaku konsumen berhubungan dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakan barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhannya. Hal ini juga berkaitan dengan informasi yang disediakan perpustakaan. Prilaku pengguna sangat mempengaruhi informasi yang disediakan perpustakaan. Pengguna akan berusaha memaksimalkan kepuasannya terhadap informasi yang diinginkan selama kemampuannya memungkinkan.

2.4.2. Perilaku Konsumen Jasa

Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumen consumer behaviour, yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau penggunaan produk barang dan jasa. Zeithaml dan Bitner yang dikutip Hurriyati 2005 : 74 berpendapat bahwa: Tahapan yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi jasa yang ditawarkan dapat dibagi menjadi empat sebagai berikut: 1. Pencarian sumber-sumber informasi search of information sources 2. Penilaian berbagai alternatif jasa evaluation of service alternative 3. Pembelian dan penggunaan purchase and consumption, dan 4. Evaluasi pasca pembelianpenggunaan post purchase evaluation Selain tahapan di atas Kurtz dan Clow 1998 : 35 menyatakan bahwa proses pembelian jasa dilakukan melalui tiga fase yaitu sebagai berikut: 1. Pre purchase phase, dimana keputusan akan dibuat pada fase ini terdapat beberpa faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah faktor internal, faktor eksternal, faktor dari perusahaanorganisasi dan resiko. 2. The service ecounter, yaitu keadaan dimana secara nyata terjadi interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa, dimana kualitas dari penyampaian jasa tergantung dari lima faktor yaitu role theory, scrip theory, servive environment, service personel and support service. Laporan Kinerja Perpustakaan 2010 31 3. Post purchase past, yaitu keadaan dimana pelanggan akan membuat suatu evaluasi dari kualitas jasa yang diterima, apakah mereka puas atau tidak puas. Untuk yang puas selanjutnya akan melakukan pembelian ulang, pelanggan menjadi loyal dan akan memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut yang positif baik. Tetapi sebaliknya, untuk mereka yang tidak puas, mereka akan pindah ke penyedia jasa lain dan juga akan memberikan rekomendasi dari mulut ke mulut yang negatif. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa perilaku konsumenpengguna jasa dipengaruhi oleh nilai jasa yang ditawarkan dan dimanfaatkan oleh pengguna jasa tersebut. Nilai jasa yang tinggi dapat berpengaruh positif terhadap penilaian pengguna kepada jasa yang diberikan serta menciptakan loyalitas pengguna terhadap jasa yang dimanfaatkan. Pada perpustakaan perguruan tinggi terdapat pengguna yang memiliki kebutuhan informasi yang hampir sama, dan koleksi yang dimiliki di sesuaikan dengan kurikulum perguruan tingginya. Keputusan pengguna untuk memanfaatkan jasa perpustakaan berdasarkan teori di atas dipengaruhi oleh pengalaman pertama mereka memanfaatkan layanan perpustakaan. Maka peran pemasaran dalam strateginya memposisikan perpustakaan di mata pengguna sangat berperan dalam mempengaruhi prilaku pengguna dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.

2.4.3. Nilai Pelanggan Costumer Value