13
Selain faktor jenis kelamin dan usia, lebih lanjut dijelaskan Hoffer 2007 ada faktor lain yang juga memperngaruhi kemampuan manajemen
waktu, yaitu : a. Pengaturan Diri
Pengaturan diri dalam pribadi setiap orang sangat penting. Pada mahasiswa bekerja, pengaturan diri yang baik
akan mampu mengatur waktunya dengan baik pula.
b. Motivasi Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi, memiliki
kemampuan manajemen waktu yang tinggi pula.
c. Pencapaian Tujuan Seseorang yang berusaha keras dalam memncapai
tujuannya, maka dapat mengatur waktunya dengan baik.
B. Mahasiswa Bekerja 1. Pengertian Mahasiswa Bekerja
Mahasiswa merupakan kalangan muda yang berumur 18-28 tahun yang memang dalam usia tersebut mengalami suatu peralihan dari tahap
remaja ke tahap dewasa. Menurut Kartono 2000, mahasiswa merupakan anggota masyarakat yang mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain
14
mempunyai kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia.
Bekerja menurut kamus bahasa Indonesia merupakan kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah. Seseorang bekerja karena ada
sesuatu yang hendak dicapainya dan berharap kerja yang dilakukannya dapat membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan daripada
keadaan sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
bekerja adalah anggota masyarakat yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi yang melakukan kegiatan lain
untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya. Mahasiswa yang memiliki aktivitas bekerja di luar jam perkuliahan untuk memenuhi segala
kebutuhannya akan memberikan kepuasan pada diri individu yang bersangkutan.
C. Dinamika Kemampuan Manajemen Waktu pada Mahasiwa Bekerja
Kemampuan manajemen waktu sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan pengaturan diri untuk menggunakan waktu seefektif mungkin
dengan melakukan perencanaan, penjadwalan, mempunyai kontrol atas waktu, selalu membuat skala prioritas menurut kepentingannya, serta keinginan untuk
terorganisasi dalam kehidupan profesional maupun pribadi. Mahasiswa yang bekerja memiliki dua pengaruh dalam kegiatan
kuliah dan bekerjanya. Hal ini dikemukakan oleh Greenberger Steinberg
15
dalam Santrock, 2003 bahwa mahasiswa yang bekerja memiliki pengaruh terhadap situasi tersendirinya. Pengaruh tersebut meliputi pengaruh positif
yaitu ketika kuliah dan bekerja, seseorang mendapatkan pemahaman mengenai dunia kerja, cara mempertahankan pekerjaan dan cara mengatur uang. Selain
pengaruh positif, ada juga pengaruh negative dimana mahasiswa yang kuliah sambil bekerja memiliki penurunan terhadap konsentrasi, jumlah waktu untuk
tidur dan keberadaan di kampus salah satunya kuliah dan menyelesaikan tugas akhir. Penurunan ini dikarenakan lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk
bekerja. Mahasiswa yang bekerja biasanya merupakan mahasiswa tingkat
akhir, sehingga diharapkan mampu melakukan pembagian waktu yang baik. Dengan adanya kemampuan manajemen waktu, maka akan ada pembagian
waktu yang adil antara kegiatan kuliah dan bekerja serta mampu secara mandiri mengatur dirinya untuk menentukan tindakan yang dilakukannya.
Mahasiswa yang bekerja menurut Papalia Olds 1992 yang menentukan sendiri kapan ia harus belajar, kapan harus mengerjakan tugas,
kapan harus bekerja, dan lain sebagainya. Kesempatan untuk belajar dalam menjalani kuliah dan bekerja dapat membantu mereka menjadi individu yang
mampu berdiri sendiri dan bertanggung jawab. Mahasiswa yang bekerja memiliki tanggung jawab terhadap aktivitas
kuliah dan bekerja yang dijalaninya. Menjaga suatu tanggung jawab dibutuhkan pengaturan diri untuk dapat membuat perencanaan tentang apa
yang akan dilakukan dan juga memiliki kesadaran untuk menyelesaikan
16
studinya. Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sibuk dan kemampuan manajemen waktu juga sangat dibutuhkan. Mahasiswa yang
mampu melakukan manajemen waktu dengan baik dapat mementukan prioritas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu sehingga tersusun dengan baik dan
juga memiliki sasaran tujuan yang jelas. Manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja sangat penting untuk
dapat membagi waktunya dalam melaksanakan kewajibannya untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan baik dan juga menjalankan pekerjaan nya
dengan baik pula sehingga seimbang dalam menjalaninya.
17
D. Kerangka Berpikir