Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi

54 Rasio = Pinjaman yang diberikan x100 Dana yang diterima Tahun 2007 = 1.007.455.950 x 100 560.715.050 = 179,67 Tahun 2008 = 1.193.616.100 x 100 722.391.850 = 165,23 Tahun 2007 = 329.354.044,988 x100 1.044.135.864,320 = 31,54 Tahun 2008 = 344.191.304,850 x 100 1.217.748.264,450 = 32,96

B. Pembahasan Aspek Tingkat Kesehatan Koperasi

1. Aspek permodalan a. Rasio antara modal sendiri terhadap total asset Hasil data rasio selama tahun 2007 dan 2008 koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 adalah 68,46 dan 71,74. Yang berarti bahwa setiap Rp 1,00 total asset didukung oleh dana modal sendiri sebesar 68,46 dan 71,74. Koperasi Adil sejahtera pada tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan sebesar 3,28.Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan modal sendiri sebesar Rp.668.419.887,127 dan total asset sebesar 55 Rp.173.612.400,130. Perkembangan koperasi Adil Sejahtera selama satu tahun menunjukkan kondisi baik, karena modal sendiri koperasi mampu mendukung total asset koperasi. b. Rasio antara modal sendiri terhadap pinjaman diberikan berisiko Perkembangan koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera selama satu tahun menunjukkan kondisi yang baik.Karena modal sendiri mampu menutupi kerugian yang terjadi akibat pinjaman diberikan tidak didukung agunan yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan rasio tahun 2007 dan 2008 sebesar 45,59. Kenaikan nya sebesar 0,01 dikarenakan hampir setiap pinjaman yang diberikan tanpa agunan sehingga semua pinjaman yang diberikan dianggap sebagai pinjaman berisiko. 2. Aspek Kualitas aktiva produktif a. Rasio antara volume pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjamanyang diberikan Hasil analisis data menunjukkan bahwa selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera Mempunyai perkembangan yang baik, dikatakan baik karena koperasi mampu memberikan pinjaman kepada anggota hampir dengan seluruh pinjaman yang diberikan. Hal ini ditunjukkan dengan rasio sebesar 155,66 dan 160.52 selama tahun 2007 dan 2008. Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota sangat penting karena merupakan kekayaan yang mendatangkan penghasilan 56 bagi koperasi. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio ini meningkat sebesar 4,86. Hal ini disebabkan karena kenaikan volume pinjaman kepada anggota sebesar Rp 347.836.950 dan untuk kenaikan volume pinjaman yang diberikan jumlah kenaikannya sama karena koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tidak memberikan pinjaman kepada bukan anggota. b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang baik. Karena setiap pinjaman yang diberikan selama tahun 2007 dan 2008 hanya mempunyai masalah yang cukup kecil yaitu sebesar 0,15 dan 0,16 Keberadaan pinjaman yang diberikan kepada anggota tercermin dari tingkat kolektibitas pinjaman, sementara apabila pinjaman yang dikembalikan anggota lancar dan semakin kecil pinjaman bermasalah maka kualitasnya semakin baik. Sebaliknya semakin kecil pinjaman lancar dan semakin besar pinjaman bermasalah maka kualitasnya semakin buruk. Selama tahun 2007 dan 2008, rasio menunjukkan kenaikan 0,01 . Hal ini disebabkan adanya kenaikan pinjaman bermasalah sebesar Rp 375.000 dan kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 186.160.150 57 c. Rasio antara cadangan risiko dengan risiko pinjaman bermasalah Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang baik. Karena cadangan risiko mampu menutupi kerugian dari risiko pinjaman bermasalah. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 784,50 dan 1035,53. Rasio ini menunjukkan kenaikan sebesar 251,03 hal ini disebabkan adanya kenaikan pinjaman yang bermasalah sebesar 375.000 dan kenaikan cadangan risiko sebesar 7.736.506,430

3. Aspek Manajemen

Tujuan dari aspek manajemen adalah untuk menjaga kegiatan usaha koperasi tercapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Disisi lain keberhasilan koperasi sangat ditentukan oleh aspek manajemen yang ada dan dijalankan oleh koperasi yang bersangkutan. Adapun pembahasan aspek manajemen selama tahun 2007 dan 2008, koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik dan stabil, Dikatakan baik karena hampir seluruh ketentuan dilaksanakan koperasi. Perkembangan aspek manajemen tahun 2007 dan 2008 menunjukkan 24 positif, ini berarti koperasi sudah menjalankan 24 ketentuan yang ada pada aspek manajemen. Sementara koperasi masih memiliki 1 nilai negatif . hal ini dikarenakan koperasi belum menjalankan 1 ketentuan yang ada. 58

4. Aspek Rentabilitas

a. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Pendapatan Operasional Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya memperoleh Sisa hasil usaha dari pendapatan operasionalnya. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 72,76 dan 77,04. Koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera mengalami kenaikan sebesar 4,28. Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan SHU yaitu sebesar Rp 50.586.942,9 dan Pendapatan operasional sebesar 53.846.682,9. b. Rasio Sisa Hasil Usaha Sebelum Pajak Terhadap Total Asset Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tahun 2007 dan 2008 menunjukkan perkembangan yang baik karena koperasi mengalami kenaikan dalam kemampuannya memperoleh sisa hasil usaha terhadap total asset yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan rasio selama tahun 2007 dan 2008 sebesar 14,82 dan 16,86. Koperasi Adil sejahtera mengalami kenaikan sebesar 2,04 Perubahan ini disebabkan oleh kenaikan sisa hasil usaha yaitu sebesar 50.586.942,9 dan kenaikan total asset sebesar 173.612.400 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 c. Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia adil sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional menunjukkan perkembangan yang baik hal ini ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan 2008 sebesar 27,24 dan 22,96. Selama tahun 2007 dan 2008 Koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera mengalami penurunan sebesar 4,28. Hal ini disebabkan oleh kenaikan beban operasional sebesar 3.259.740 dan kenaikan pendapatan operasional sebesar 53.846.682,9

5. Aspek Likuiditas

Hasil analisa data koperasi Pegawai Republik Indonesia Adil Sejahtera tahun 2007 dan 2008 untuk aspek likuiditas menunjukkan kondisi yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio untuk tahun 2007 dan 2008 adalah sebesar 179,67 dan 165,23 meskipun mengalami penurunan sebesar 14,43 namun jumlah rasio masing-masing masih diatas 100 sehingga dapat diketahui bahwa koperasi masih mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan dana lancar yang tersedia. Perubahan rasio tersebut disebabkanoleh kenaikan pinjaman yang diberikan sebesar 186.160.150 dan kenaikan dana yang diterima sebesar 161.676.800 C. Penilaian Tingkat kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Untuk Menilai tingkat kesehatan perlu langkah-langkah sebagai berikut: Menghitung nilai kredit masing-masing aspek penilaian kesehatan 60

1. Aspek Permodalan

a. Rasio Modal sendiri terhadap total asset mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut: Untuk Rasio yang lebih kecil atau sama dengan 0, diberi nilai 0 dan untuk tiap kenaikan rasio 1 mulai dari 0 , nilai kredit ditambah 5 dengan maksimum nilai 100. Maka nilai kredit rasio ini untuk tahun: 2007 = 68,46 x 5 = 358,677 Namun Nilai maksimium 100 maka nilai kredit = 100 2008 = 71,74 x 5 = 342,284 Namun Nilai maksimium 100 maka nilai kredit = 100 b. Rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut: Untuk rasio Lebih Kecil atau sama dengan 0 , Nilai kredit ditambah 1 dengan nilai maksimum 100. Maka nilai kredit untuk rasio ini untuk tahun: 2007 = 45,58 x 1 = 45,58 2008 = 45,59 x 1 = 45,59 2. Aspek Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio antara pinjaman kepada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut : Untuk rasio yang lebih besar atau sama dengan 60 diberi nilai kredit 100, sedangkan rasio yang bernilai lebih kecil atau sama dengan 61 60 diberi nilai kredit 0. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan 2008 adalah 100 karena rasio tahun 2007 dan 2008 adalah 155,66 dan 160,52 b. Rasio antara risiko pinjaman bermasalah dengan pinjaman yang diberikan mempunyai nilai kredit yang dihitung sebagai berikut: Untuk rasio lebih besar atau sama dengan 50 diberi nilai kredit 0. Untuk penurunan rasio 1 nilai kreditnya ditambah 2 dengan maksimum kredit 100. Maka nilai kredit untuk tahun 2007 dan 2008 adalah 100 karena nilai rasio tahun 2007 dan 2008 adalah sebesar 0,15 dan 0,16 yang berarti penurunan yang terjadi tidak sampai 1 c. Rasio antara cadangan risiko dengan pinjaman bermasalah nilai kreditnya dihitung sebagai berikut: Untuk rasio 0 diberi nilai 0. Untuk Rasio setiap kenaikan 1 maka nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit tahun: 2007 = 784,50 x 1 = 784,50 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit =100 2008 = 1035,53 x 1 = 1035,53 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 62

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen akan dibahas ditabel dibawah ini: Tabel 5.4 Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2007 No Sub komponen positif Konstanta Nilai kredit 1 Permodalan 5 4 20 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16 3 Pengelolaan 5 4 20 4 Rentabilitas 5 4 20 5 Likuiditas 5 4 20 Jumlah Nilai Kredit 96 Sumber : Data diolah Tabel 5.5 Nilai Kredit Aspek Manajemen Tahun 2008 No Sub komponen positif Konstanta Nilai kredit 1 Permodalan 5 4 20 2 Kualitas Aktiva Produktif 4 4 16 3 Pengelolaan 5 4 20 4 Rentabilitas 5 4 20 5 Likuiditas 5 4 20 Jumlah Nilai Kredit 96 Sumber : Data diolah 4. Aspek Rentabilitas a. Rasio sisa hasil usaha sebelum pajak terhadap pendapatan operasional nilai kreditnya dihitung sebagai berikut: Untuk setiap kenaikan 1 mulai dari 0 , nilai kredit ditambah 20 dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit untuk tahun: 63 2007 = 72,76 x 20 = 1455,2 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 2008 = 77,04 x 20 = 1540,8 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 b. Rasio Sisa Hasil Usaha sebelum pajak terhadap total asset nilai kreditnya dihitung sebagai berikut: Untuk setiap kenaikan 1 mulai dari 0 , nilai kreditnya ditambahkan 10 dengan maksimum nilai kredit 100. Maka nilai kredit untuk tahun : 2007 = 14,82 x 10 = 148,2 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 2008 = 16,86 x 10 = 168,6 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 c. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional nilai kreditnya dihitung sebagai berikut: Untuk rasio 100 atau negative diberi nilai kredit 0. Untuk setiap penurunan 1 rasio mulai dari 100 nilai kredit ditambah 10 dengan nilai maksimum 100. Maka nilai kredit tahun: 2007 = 27,24 x 10 = 272,4 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 2008 = 22,96 x 10 = 229,6 namun nilai maksimum 100 maka nilai kredit = 100 64

5. Aspek Likuiditas

Aspek likuiditas nilai kredit masing-masing tahun 2007 dan 2008 sebesar 0. Hal ini disebabkan untuk rasio lebih besar dari 90 diberi nilai kredit 0 dan rasio lebih kecil dari 90 diberi nilai kredit 100. Maka nilai kredit tahun 2007 dan 2008 adalah 179,67 dan 165,23

D. Menghitung Skor Dari Aspek Penilaian kesehatan

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS JEMBER

1 31 90

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

4 18 30

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

4 22 28

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA `GARUDA` KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE 2011-2012.

0 4 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 10

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “SUKA” DI KECAMATAN GENENG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “SUKA” DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI TAHUN 2007-2009.

0 0 13

Analisis rasio keuangan koperasi (studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Angkasa Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta

2 20 138

Analisis Pengukuran Kinerja Koperasi (Studi Kasus pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Kabupaten Blora).

0 3 138

Analisis kinerja keuangan koperasi : studi kasus di Koperasi Pegawai Republik Indonesia "Adil Sejahtera" Kecamatan Kaliwungu, Ungaran, Jawa Tengah - USD Repository

0 2 143