8
3. Tujuan Koperasi
Tujuan utama koperasi sesuai UU RI No.25 Tahun 1992 pasal 3 adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya serta
masyarakat pada umumnya dan ikut dalam membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Selain itu koperasi juga menjadi wahana untuk saling berusaha secara kekeluargaan.
Masing-masing anggota secara sukarela memajukan perekonomiannya agar kesejahteraan hidup mereka terjamin, Jadi tujuan yang lain adalah
untuk menumbuhkan rasa solidaritas atau kekeluargaan diantara anggota koperasi.
4. Akuntansi Koperasi
a. Arti penting akuntansi koperasi menurut T.Gilarso 1989:105
Akuntansi koperasi memiliki fungsi umum yaitu menyajikan informasi laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan
oleh pembukuanakuntansi koperasi mempunyai peranan yang penting bagi tim manajemen kopersi dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, karena dari informasi itulah prestasi atau hasil usaha koperasi selama jangka waktu tertentu dapat diketahui.
Informasi keuangan itu merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan modal koperasi oleh pengurus.
9
Fungsi khusus akuntansi koperasi merupakan perincian dari fungsi umum yaitu
1 Menghitung SHU sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai
suksestidaknya koperasi dalam mencapai tujuan 2
Mengamankan dan mengawasi semua harta kekayaan koperasi dari segala macam bentuk kecurangan dan
penyelewengan. 3
Membantu menentukan hak setiap pihak yang berkepentingan dengan koperasi.
4 Memberikan informasi kepada manajer untuk mengambil
keputusan. b.
Manfaat informasi keuangan yang disajikan oleh akuntansi koperasi Informasi keuangan yang dibuat oleh akuntansi koperasi sangat
berguna bagi kepentingan berbagai pihak. Pihak-pihak yang secara langsung atau tidak langsung berkepentingan terhadap informasi
yang disajikan adalah 1
Para pemilikanggota koperasi: berkepentingan untuk mengetahui perkembangan modal koperasi, berapa laba yang
diperoleh, berapa SHU untuk masing-masing anggota dan berapa kira-kira laba yang akan didapat koperasi pada masa
yang akan datang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2 Pengurus koperasimanajer: informasi akuntansi tersebut
dipakai sebagai alat bantu untuk Perencanaan dan pengawasan atas kegiatan usaha
3 Krediturcalon kreditur, misalnya bank, supplier penjual:
informasi tersebut akan dipakai untuk menentukan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak dan berapa besarnya
pinjaman itu 4
Pemerintah: informasi tersebut bermanfaat untuk menentukan besarnya subsidi dan pajak koperasi serta pelaksanaan
peraturan yang lainnya. 5
Karyawan: untuk mengetahui sejauh mana mutu dan hasil usaha koperasi apakah kontinuitasnya terjamin serta berapa
balas jasa yang diperoleh masing-masing. c.
Sistem akuntansi koperasi Sistem akuntansi koperasi disusun berdasarkan surat dirjenkop
no.1654KopVII1981 yaitu tentang petunjuk pembinaan administrasi pembukuanakuntansi koperasi. Dalam peraturan
tersebut hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1
Petunjuk Akuntansi koperasi berpatokan pada: a
Melaksanakan prinsip-prinsip akuntansi Indonesia b
Menggunakan metode pembukuan berpasangan c
Menerapkan system kodenomor perkiraan sesuai kebutuhan
11
d Tekhnik pencatatan dapat dilaksanakan dengan tekhnik
penyalinan. 2
Koperasi yang telah memakai system akuntansi tertentu boleh tetap melanjutkan system akuntansi yang telah ada itu dengan
mengadakan penyesuaian seperlunya sesuai dengan petunjuk. 3
Petunjuk dimaksudkan agar semua bentuk dan langkah pembinaan administrasi pembukuanakuntansi mengarah
pada terciptanya suatu keseragaman system akuntansi koperasi.
Siklus Akuntansi koperasi merupakan urutan pekerjaan pembukuan dalam koperasi, yang meliputi dokumen bukti dasar, bukti pembukuan, buku
harian, atau jurnal, buku besar, neraca lajur, dan laporan keuangan. pada prinsipnya sistem akuntansi koperasi mengikuti siklus pencatatan
akuntansi yang lazim seperti pada bagan berkut ini: Gambar 1. Siklus pencatatan Akuntansi
Keterangan bagan
Semua bukti kwitansi pembelian dan penjualan dicatat dalam buku harian berdasarkan urutan tanggal kejadian
Dokumen Bukti
Buku jurnal Buku harian
Buku Besar
Neraca Lajur
Buku pembantu Neraca
Laporan Rugi Laba
12
Semua kejadian yang terekam dalam buku harian itu kemudian secara
periodik dikelompokkan dalam bukubesar masing-masing
Dari bukti transaksi yang sama dibuat juga bukutambahan yang fungsinya sebagai pengontrol kebenaran buku besar
Setelah buku besar itu bias dipastikan benar maka saldo yang ada didalam
masing-masing buku besar bias dipindahkan ke neraca lajur.
5. Kinerja Keuangan Koperasi