λmaks = 510 nm senyawa kompleks [C
12
H
8
N
2 3
Fe]
2+
Gambar 6. Reaksi pembentukan kompleks warna Fe
2+
dengan o-phenanthroline
1. Penentuan
Operating Time OT
Pada penelitian ini, operating time OT dilakukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan senyawa kompleks [C
12
H
8
N
2 3
Fe]
2+
untuk memperoleh serapan yang stabil dan maksimum. Penentuan operating time sangat penting
dalam pengukuran dengan metode analisis menggunakan prinsip kolorimetri karena warna hasil reaksi yang dihasilkan tidak selamanya stabil. Operating time
ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan serapan larutan.
Penentuan operating time ini dilakukan pada larutan baku hidrokuinon dengan konsentrasi 1,5 ppm setelah pembentukan senyawa warna merah
dilakukan, kemudian serapan diukur pada panjang gelombang teoritis yaitu 510,0 nm selama 30 menit.
Berdasarkan kurva pengukuran operating time terlihat bahwa serapan warna yang dihasilkan telah stabil dari menit ke-0 sampai menit ke-30 dengan
serapan 0,491. Kestabilan warna ini menandakan reaksi pembentukan warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
senyawa kompleks [C
12
H
8
N
2 3
Fe]
2+
sudah optimum sehingga jika pengukuran serapan dilakukan pada rentang waktu tersebut dapat meminimalkan terjadinya
kesalahan pengukuran. Pada penelitian ini, pengukuran dilakukan setelah menit ke-5, untuk menyamakan perlakuan. Hasil pembacaan operating time dapat dilihat
pada gambar 7.
Gambar 7. Hasil penetapan operating time pada
λ = 510,0 nm
2. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum
λ
maks
Penetapan panjang gelombang serapan maksimum bertujuan untuk menentukan panjang gelombang saat warna yang terbentuk pada kompleks
[C
12
H
8
N
2 3
Fe]
2+
mempunyai serapan yang maksimum. Pengukuran serapan dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum karena perubahan serapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk setiap satuan konsentasi adalah yang paling besar, sehingga akan diperoleh kepekaan analisis yang maksimum. Panjang gelombang serapan maksimum ini
digunakan untuk mengukur serapan dari larutan yang akan dianalisis. Analisis yang dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum dapat memberikan
sensitivitas dan presisi yang maksimal. Pengukuran serapan maksimum pada daerah tampak dilakukan pada
panjang gelombang 380 - 780 nm Mulja dan Suharman, 1995. Menurut Agustoo 2008, panjang gelombang serapan maksimum untuk metode ini adalah 510,5
nm. Pada penelitian ini penetapan λ
maks
tetap harus dilakukan, meskipun λ
maks
hasil pembentukan komplek warna antara Fe
2+
dan o-phenanthroline sudah diketahui dengan tujuan untuk mengetahui intermediate precision dari metode ini
yaitu ketepatan pada kondisi percobaan yang berbeda, baik orangnya, peralatannya, maupun waktunya.
Pengukuran panjang gelombang serapan maksimum kompleks warna dilakukan dengan menggunakan tiga konsentrasi larutan baku yang berbeda yaitu
0,5 ppm; 1,5 ppm; dan 2,5 ppm dengan tujuan untuk mengetahui repeatabilitas dari metode ini yaitu presisi metoda analisis yang dilakukan dalam kondisi yang
sama dalam interval waktu yang singkat. Pengukuran panjang gelombang serapan maksimum kompleks warna diukur pada menit ke-5 yang masih dalam rentang
waktu hasil penetapan operating time yaitu pada menit ke-0 sampai menit ke-30. Panjang gelombang yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari rentang
panjang gelombang 450 nm - 550 nm dimana panjang gelombang teoritis yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
510,0 nm masih berada dalam rentang tersebut. Hasil penelitian diperoleh panjang gelombang serapan maksimum sebesar 510,5 nm.
Panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh sesuai dengan panjang gelombang acuan yaitu 510,5 nm. Hal ini menunjukkan bahwa metode ini
memiliki repeatabilitas dan intermerdiate precision yang baik, sehingga panjang gelombang 510,5 nm dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Hasil penetapan
panjang gelombang serapan maksimum dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8. Hasil pembacaan panjang gelombang serapan maksimum Keterangan :
A = konsentrasi 2,5 ppm; serapan 0,720;
λ
maks
510,5 nm B = konsentrasi 1,5 ppm; serapan 0,487;
λ
maks
510,5 nm C = konsentrasi 0,5 ppm; serapan 0,267;
λ
maks
510,5 nm
3. Pembuatan kurva baku