menyerap dengan kuat dalam daerah nampak, bukan dalam daerah ultraviolet Bassett, J.dkk., 1994.
G. Kesahihan Metode Analisis
Kesahihan metode analisis diartikan sebagai suatu prosedur yang digunakan untuk membuktikan bahwa metode analisis tersebut dapat memberikan
hasil seperti yang diharapkan dengan kecermatan dan ketelitian yang memadai. Metode analisis instrumen merupakan metode yang terpilih dan memadai untuk
mengantisipasi persoalan analisis yaitu sangat kecilnya kadar senyawa yang dianalisis dan kompleksnya matriks sampel yang dianalisis Mulja dan Suharman,
1995. Untuk itu diperlukan suatu pedoman mengenai kesahihan metode analisis yang didukung oleh parameter – parameter dibawah ini:
1. Akurasi
Akurasi metode analisis adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan
dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan. Kriteria kecermatan sangat tergantung kepada konsentrasi analit dalam matriks
sampel dan pada keseksamaan metode RSD Harmita, 2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Rentang akurasi yang masih dapat diterima
Analit pada Matrik Sampel
Rata-
rata
yang Diperoleh
100 98-102
10 98-102
1 97-103
0,1 95-105
0,01 90-107
0,001 90-107
0,000.1 1 ppm 80-110
0,000.01 100 ppb 80-110
0,000.001 10 ppb 60-115
0,000.000.1 1 ppb 40-120
Harmita, 2004. 2.
Presisi Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil
uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari
campuran yang homogen Harmita, 2004. Presisi dari suatu metoda analisa meliputi repeatabilitas, presisi antara,
dan reproduksibilitas. Repeatabilitas menyatakan presisi metoda analisis yang dilakukan dalam kondisi yang sama dalam interval waktu yang singkat. Dengan
kata lain uji repeatabilitas dilakukan untuk mengetahui variabilitas data yang dihasilkan pada dua pengujian berurutan pada kondisi yang sama. Perbedaan
absolut kedua data hasil uji diharapkan berada pada kisaran tingkat kepercayaan konfidensi 95. Presisi antara menyatakan variasi dalam yang sama baik hari,
analit, ataupun alat yang berbeda Anonim, 2008. Reproduksibilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui variabilitas
yang dihasilkan pada dua pengujian contoh identik pada kondisi berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perbedaan absolut dari masing-masing data hasil uji diharapkan berada dalam kisaran tingkat kepercayaan konfidensi 95 Anonim, 2008.
Tabel II. Rentang KV yang masih dapat diterima
Analit pada Matrik Sampel
KV 1
2,5 0,001
5 0,000.1 1 ppm
16 0,000.000.1 1 ppb
32
Harmita, 2004. 3.
Linieritas Linieritas dari suatu prosedur analisis merupakan kemampuannya pada
rentang tertentu untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam sampel Rohman, 2007. Persyaratan
data linieritas yang bisa diterima jika memenuhi nilai koefisien korelasi r 0,99 Anonim, 2004.
4. Range
Range adalah interval antara kadar terendah sampai kadar tertinggi dari
suatu analit yang masih dapat diukur secara kuantitatif menggunakan metode tertentu yang masih dapat menghasilkan akurasi, presisi dan linieritas yang
mencukupi Biasanya range memiliki satuan yang sama dengan satuan yang digunakan pada metode analisis, misalnya persen atau ppm Anonim, 2007b.
H. Kesalahan dalam Metode Analisis