Pembahasan PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58 menunjang penampilan fisik. Hal tersebut sangat memungkinkan munculnya prosentase yang sangat kecil dari pemakaian kosmetika wajah dalam menyumbang pengaruh pada kepercayaan diri. Selain hal itu kepercayaan diri juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan sosial-ekonomi. Walgito mengemukakan bahwa remaja memiliki keterkaitan erat dengan salah satu bentuk sosialisasi yaitu konformitas, hal ini dikarenakan mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman sebayanya dalam Kusumastuti, 2004. Perilaku konformis akan membawa seseorang pada proses penyesuaian diri dengan kelompoknya, dalam hal ini lingkungan tempat ia hidup dan berkembang. Hal tersebut kemudian menjadi salah satu hal yang menjelaskan kepercayaan diri pada remaja yang cenderung sama. Pada penelitian ini tampak dari skor kepercayaan diri yang secara dominan muncul pada kategori sedang 52,33 . Faktor lingkungan juga dapat menyebabkan timbulnya perbedaan kepercayaan diri. Lingkungan sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap kepercayaan diri, penerimaan dari lingkungan sosial akan membentuk rasa percaya diri, sedangkan penolakan dari lingkungan sosial akan membentuk atau menimbulkan perasaan cemas dan tidak percaya diri Kusumastuti, 2004. Selain itu, lingkungan sosial juga dapat menimbulkan pengaruh yang baik atau positif dan juga pengaruh buruk atau negatif. Lingkungan sosial yang memberikan pengaruh positif dapat memberi efek yang membangun, dalam hal ini dapat meningkatkan 59 kepercayaan diri seseorang. Sedangkan lingkungan sosial yang memberikan pengaruh negatif dapat memberi efek yang merusak atau merugikan. Faktor sosial-ekonomi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri. Status sosial-ekonomi yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan kepercayaan diri pada individu. Seseorang dengan status sosial ekonomi yang lebih baik akan cenderung lebih percaya diri Marwati, 2001. Status sosial-ekonomi yang lebih baik akan memberikan jaminan untuk memperoleh fasilitas yang memudahkan seseorang untuk mengekspresikan diri dan dapat dengan mudah memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya sehingga dengan demikian kepercayaan dirinya dapat meningkat. Hal lain yang dapat diungkap dari data penelitian adalah berdasarkan prosentase kepercayaan diri yang secara dominan muncul pada kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa remaja putri, yang merupakan subjek penelitian, percaya pada kemampuan diri sendiri, berani menjadi diri sendiri, memiliki penampilan diri yang baik, dalam segala hal selalu berpikir positif, tidak tergantung pada orang lain dan mudah menyesuaikan diri di dalam pergaulan sehari-hari dimana ia melakukan proses untuk memahami diri, orang lain, dan lingkungan http:www.e-psikologi.com. 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa remaja putri baik yang menggunakan kosmetika wajah sedikit, sedang, maupun banyak secara dominan kepercayaan dirinya cenderung pada kategori sedang. Dan berdasarkan uji hipotesis, tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepercayaan diri remaja putri dilihat dari pemakaian kosmetika wajah.

B. Saran

1. Bagi remaja Remaja diharapkan mampu lebih menumbuhkan rasa percaya diri dari dalam dirinya sendiri. Sehingga kepercayaan diri yang dimiliki lebih kuat dan mampu membuat remaja lebih survive dimanapun dia berada. 2. Bagi penelitian selanjutnya Bagi penelitian selanjutnya, hendaknya dapat lebih memperhatikan faktor lain, seperti sosial ekonomi yang belum diungkap dalam penelitian ini, yang mana faktor ini merupakan faktor yang cukup mempengaruhi tingkat kepercayaan diri remaja dilihat dari pemakaian kosmetika wajah. 61 DAFTAR PUSTAKA Angelis De Barba. 2001. Confidence. Percaya Diri : Sumber Sukses dan Kemandirian . Jakarta : Gramedia. Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. 1999. Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Basuki, S.K 2003. Pedoman Untuk Merawat Dan Merias Wajah Ala Salon Kecantikan : Tampil Cantik Dengan Perawatan Sendiri . Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Benton, W. 1986. Cosmetics. Encyclopedia Britania London. Brenneche, J.H. and Amick, R.G. 1978. Psychology and Human Experience. Second Edition. California : Glencoe Publishing Co. Inc. Elsner, P. and Maibach, H.I. 2000. Cosmeceuticals. Drugs vs. Cosmetics. Marcel Dekker.Inc. Gunarsa, S. D. 1981. Psikologi Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Gunarsa, S. D. 1987. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Hadi, S. 2000. Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hakim Thursan. 2002. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta : Puspa Swara. Hidayati, N. R. 23 Agustus 2002. Percaya Dirikah Kamu ?. Jakarta : KOMPAS. Handayani M. Catharina. 2004. Hubungan Harga Diri dengan Pemakaian Kosmetika Pengharum Tubuh pada Remaja . Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Hurlock Elizabeth. 1997. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan . Jakarta : Erlangga. Iswara, Dana. 2004, 15 Maret. CANTIK = PE-DE. Jakarta : KOMPAS. 62 Jersild, A.T. 1965. Psychology Of Adolescence. New York : Mc Millan Company. Kesler, Jay. 1984. Tolong Aku Punya Anak Remaja. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Kosmetika dan Kecantikan. 1980, 20 Juli. Warta Konsumen. Kumara, A. 1988. Study Pendahuluan Tentang Validitas dan Reliabilitas : The Test of Self Confident . Laporan Penelitian. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Kusumastuti, A. S. 2004. Hubungan Antara Konformitas Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja . Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Lindenfield Gael. 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Jakarta : Penerbit Arcan. Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional. Marwati, S. 2001. Kepercayaan Diri dan Komunikasi Interpersonal Pada Mahasiswa Tahun Awal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta . Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Monks, Knoers Hadinoto. 2002. Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Mustika. 1983. Hubungan Pemakaian Kosmetika Dengan Self-Esteem Pada Ibu- Ibu Rumah Tangga Perum Condong Catur . Skipsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Ninuk, M. P. 1998, 1 Maret. Gaya Hidup, Cantik, Dan Kosmetik. Jakarta : KOMPAS. Remaja Masa Kini. 2000, Juni. Majalah GADIS. Santrock John. 2003. Adolescence. Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga. Sarwono Sarlito W. 1989. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.