8
3. KOMITMEN PEKERJAAN
Komitmen sebenarnya tidak hanya dikaitkan dengan konteks komitmen organisasi, tetapi juga dalam bidang lain, misalnya tentang pekerjaan.
Penelitian terhadap komitmen pekerjaanprofesi secara khusus telah dilakukan oleh beberapa peneliti dan hasilnya telah di laporkan di beberapa jurnal ilmiah
terkemuka yang dilaporkan oleh Aranya et.al. 1981 : Blau 1989 : Morrow Wirth 1989. Secara konseptual komitmen organisasi dan komitmen
pekerjaanprofesi bukanlah dua konsep yang berbeda, sehingga apa yang telah dipahami dalam konsep komitmen organisasi merupakan landasan teoritis dalam
memahami komitmen profesi. Namun demikian secara definisi komitmen profesi didefinisikan sebagai berikut : “suatu keyakinan dan penerimaan seseorang akan
nilai- nilai pekerjaan yang dipilihnya sebagai profesipekerjaan dan keinginannya untuk tetap memepertahankan keanggotaannya pada profesipekerjaan tersebut
Guest, 1978 Yang menjadi perhatian di sini adalah penggunaan istilah komitmen
pekerjaan occupational-committment, komitmen karir career-commitment, atau komitmen profesi professional-comitment. Ketiga istilah ini sering dipakai
dalam literatur yang sudah ada. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan istilah komitmen pekerjaan occupational-committment saja karena
pengertiannya luas termasuk di dalamnya pengertian karir dan profesi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. KOMITMEN MODEL TIGA KOMPONEN Allen dan Meyer
Perbedaan pendekatan antara beberapa pakar mengenai pengertian komitmen, telah diakomodasikan oleh Allen dan Meyer dengan memperkenalkan
istilah komitmen afektif, komitmen kontinuan, dan komitmen normatif. Definisi dari ketiga komitmen tersebuta adalah sebagai berikut :
1. Komitmen afektif, menunjukkan adanya keterikatan psikologis individu terhadap organisasinya, yang dapat diartikan bahwa orang bertahan dalam
organisasi karena mereka memang menginginkannya. 2. Komitmen kontinuan, merupakan komitmen yang dikaitkan dengan untung
rugi meninggalkan organisasi dan pekerjaan, yang dapat diartikan bahwa mereka bertahan karena mereka membutuhkan organisasi dan profesi
tersebut. 3. Komitmen normatif, merupakan suatu bentuk komitmen yang terbentuk
karena persepsi individu bahwa sebagai anggota organisasi mereka merasa ada kewajiban untuk tetap berkomitmen terhadap organisasinya, ini berati
mereka bertahan dalam organisasi karena merasa punya kewajiban dalam organisasi dan pekerjaannya.
Allen dan Meyer mengemukakan bahwa seseorang dapat memahami hubungan organisasi dan individu dengan lebih baik jika ketika komitmen
tersebut dipahami secara simultan Meyer, Allen, dan Smith, 1993. Sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 mereka mengembangkan suatu model pengukuran yang bertujuan untuk dapat
mengukur ketiga bentuk komitmen tersebut. Ketiga bentuk komitmen tersebut lebih tepatnya disebut komponen komitmen yang berbeda. Hal ini menurut
mereka dikarenakan setiap individu dapat mengalami ketiga bentuk komitmen ini dalam waktu yang bersamaan dengan derajat yang berbeda. Oleh karena itu
model ini dinamakan model tiga komponen.
5. KOMITMEN DAN FUNGSI MANAJEMEN