Kerangka Konsep Penelitian Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Dibiarkan selama 3 hari di Incubating Cabinet 3 x 24 jam. Etika Penelitian Teknik Analisa Data

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran dermatofita dan nondermatofita pada kuku jari tangan penjual minuman dan buah buahan yang berjualan di lingkungan kampus Universitas Sumatra Utara,Medan dan berikut adalah kerangka konsepnya: Gambar 3.1.: Kerangka Konsep Penelitian

3.2. Definisi Operasional

Definisi Operasional dari penelitian perlu dijabarkan untuk menghindari perbedaan persepsi dalam menginterpretasikan masing-masing variabel penelitian. Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.2.1. Dermatofita

kuku jari tangan penjual minuman dan buah buahan Dermatofita Nondermatofita Universitas Sumatera Utara Dermatofita adalah sekelompok jamur yang terdiri daripada 3 genus utama yaitu Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum yang akan mengakibatkan gangguan pada penampilan kuku. Peneliti akan mengambil sample kuku jari tangan dari penjual minuman dan buah-buahan dan dihantar ke Labotorium Mikrobiologi FK USU untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis dengan kalium hidroksida KOH 20 untuk mengenal bentuk hifa suatu jamur dan kultur dilakukan untuk mengidentitaskan jenis jamur pada media Sabouraud Dextrose Agar SDA. Media diinkubasikan pada suhu 24- 28 derajat celcius. Hasil ukur yang didapatkan nantinya adalah Trichophyton, Epidermophyton dan Microsporum. Skala ukur yang didapatkan nantinya adalah skala nominal.

3.2.2. Nondermatofita

Infeksi jamur nondermatofita mencakup semua jenis jamur yang menyerang jaringan zat tanduk dan tidak disebabkan oleh golongan dermatofita seperti kandida yeast dan moulds seperti Scopulariopsis brevicaulis, Scytalidium dimidiatum, Hendersonula toruloidea, Aspergillus species, Scytalidium hyalinum, Fusarium sp yang mengakibatkan gangguan pada penampilan kuku. Peneliti akan mengambil sample kuku jari tangan dari penjual minuman dan buah-buahan dengan memotong kuku jari tangan dengan gunting kuku dan dihantar ke Labotorium Mikrobiologi FK USU untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis dengan kalium hidroksida KOH 20 mengenal bentuk sporanya dan kultur dilakukan untuk mengidentitaskan jenis jamur pada media Potato Dextrose Agar PDA. Media diinkubasikan pada suhu 24- 28 o C. Hasil ukur yang didapatkan nantinya adalah jamur golongan yeast dan moulds. Skala ukur yang didapatkan nantinya adalah skala nominal. 3.2.3. Penjual Minuman yang Berjualan Di Lingkungan Kampus USU Penelitian dilakukan terhadap penjual minuman terdiri daripada penjual es durian, air kelapa, air tebu dan sup buah yang berjualan di lingkungan kampus USU yaitu mulai dari jalan dr. Mansyur dengan batasan jalan dari pintu gerbang utama 1 USU Universitas Sumatera Utara hingga pintu gerbang utama 4 USU kemudian ke jalan Tri Dharma dan Jalan dr. A Sofyan dan Jalan Universitas yang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore. 3.2.4. Penjual Buah-Buahan yang Berjualan Di Lingkungan Kampus USU Penelitian ini dilakukan pada penjual buah-buahan yang dipotong atau dikupas yang berjualan di lingkungan kampus USU yaitu jalan dr. Mansyur dengan keterbatasan jalan dari pintu gerbang utama 1 USU hingga pintu gerbang utama 4 USU kemudian ke Jalan Tri. Dharma dan Jalan dr. A Sofyan dan Jalan Universitas yang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore. 3.2.5. Kuku Jari Tangan yang akan Dijadikan Sample Penelitian Kuku jari tangan yang akan dijadikan sample dalam penelitian ini adalah kuku penjual minuman dan buah-buahan yang berjualan di lingkungan Kampus USU memiliki kelainan pada kondisi kuku seperti bentuk struktur kuku yang abnormal, dan warna struktur kuku jari tangan yang abnormal. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, cross-sectional study, dimana data yang akan dikumpulkan bertujuan untuk mengetahui gambaran dermatofita dan nondermatofita pada kuku jari tangan penjual buah-buahan dan minuman yang berjualan di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara, Medan tentang pertumbuhan jamur dermatofita dan nondermatofita. 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Oktober sampai November 2014.

4.2.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara, Medan, mulai dari Jln. dr. Mansyur dengan batasan jalan dari pintu gerbang utama 1 USU hingga pintu gerbang utama 4 USU kemudian ke Jln. Tri Dharma dan Jln. dr. A Sofyan dan Jln. Universitas yang bekerja dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore. 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Universitas Sumatera Utara Populasi dalam penelitian ini adalah semua penjual buah-buahan dan minuman yang berjualan di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara, Medan.

4.3.2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling, di mana pengambilan sampel dengan cara semua jumlah populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. 1. Kriteria inklusi adalah sebagai berikut: a Sampel harus bersedia menjadi responden dalam penelitian. b Sampel harus menjual buah-buahan atau minuman disekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara, Medan dan bekerja lebih dari 6 bulan. 2. Kriteria Eksklusi pada penelitian ini: a Respondan tidak berkoperatif untuk memberi sampel bagi eksperimen ini.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dari penelitian ini berupa data primer, dimana peneliti akan mengambil sampel kuku dari penjual minuman dan buah-buahan yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah itu, seluruh sampel akan dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara untuk diperiksa. 4.5. Teknik Pengumpulan Data 4.5.1. Peralatan dan Bahan 1. Alat-alat yang diperlukan: a Mikroskop cahaya Universitas Sumatera Utara b Gunting kuku c Alcohol swap d Larutan KOH 20 e Gelas objek dan gelas penutup f Cawan petri g Larutan pewarna Lactophenol Cotton Blue h Centrifuge i Spidol j Mettler taledo k Kertas karbon l Lugol m Incubating Cabinet n Sengkelit o Stopwatch p Kertas saring 2. Reagensia yang diperlukan: a Antibiotika Chlorampenicol 0.05g + Cycloheximide 0.4g b Potato dextrose agar c Corn meal d Gentian Violet e Aseton alcohol f Fuchsin air g Emulsion oil h Air kran i Air aquabidest

4.5.2. Cara Pengambilan Sample

1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan. Universitas Sumatera Utara 2. Membeli atau pesan buah-buahan dan minuman dari penjual yang berjualan di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara, Medan. 3. Kemudian berinteraksi secara wawancara dengan penjual dan mengambil sample kuku jari tangan dengan memotong kerokan fragmen dikumpulkan dalam amplop hitam kuku dan diberi tanda dan tanggal pengambilan sample. 4. Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol, untuk membunuh bakteri sebelum sample kuku dipotong. 5. Sampel kuku yang sudah diberi tanda dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.5.3 Cara Pelaksanaan Pemeriksaan

1. Mikroskopi langsung dengan kalium hidroksida KOH 20

a. Cara menyediakan KOH 20 adalah 20g KOH diukur dengan Mettler Taledo. b. Masukkan 20g KOH tersebut dalam 100cc aquabidest dan didinginkan selama 50 menit hingga 1 jam. c. Sebelum diperiksa dibawah mikroskop, spesimen dilunakkan dan dijernihkan dalam larutan KOH 20. d. Dimetil sulfoksida DMSO 40 juga dapat dipakai untuk melunakkan kuku. e. Larutan KOH 20 diteteskan pada objek glass, kemudian spesimen diletakkan diatasnya. f. Setelah ditutup dengan deck objek penutup, dilewatkan diatas api Bunsen untuk mempercepat proses penghancuran keratin sekaligus menghilangkan gelembung udara pada objek glass g. Lalu diamati dibawah mikroskop maka akan terlihat elemen- elemen jamur seperti hifa dan spora h. Gambaran jamur dapat diperjelas menggunakan tinta parker biru, Chlorazol black E. Universitas Sumatera Utara i. Spesimen diperiksa untuk identifikasi elemen-elemen jamur, yakni hifa atau arthospora jamur

2. Kultur

a. Spesimen yang dikumpulkan dicawan petri diambil dengan sengkelit yang telah disterilkan diatas api Bunsen. b. Kemudian bahan kuku ditanam pada media terdiri dari media PDA Potato Dextrose Agar yang mengandung antibiotik. c. Specimen diinokulasikan ke media dalam keadaan steril, lalu diinkubasi pada suhu 24°- 28°C selama 4-6 minggu. d. Koloni dermatofita akan tampak setelah 2 minggu, sedangkan non dermatofita terlihat dalam seminggu, hasil negatif jika tidak tampak pertumbuhan setelah 3-6 minggu. 3. Pemeriksaan Mikroskopis setelah Kultur Kandida a. Menyediakan objek gelas pada permukaan rata. b. Teteskan setetes air pada objek gelas tersebut. c. Mengambil keruhan Kandida dari kultur dengan sengkelit. d. Meratakan spesimen secara sirkular dan diberi kode. e. Melakukan pengeringan dengan cara fiksasi. f. Melarutkan spesimen dalam gentian violet selama 3 menit. g. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. h. Melarutkan spesimen dalam solusi lugor selama 1 menit. i. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. j. Melarutkan spesimen dalam aseton alkohol selama 30 detik. k. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. l. Melarutkan spesimen dalam fuchsin air selama 30 detik. m. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. n. Lakukan pengeringan dengan menggunakan kertas saring. o. Menggunakan emulsion oil sebelum dibaca di mikroskopis dengan pembesaran 10 x 100.

4. Pemeriksaan Slide Culture untuk menentukan spesies Kandida

Universitas Sumatera Utara a. Menyediakan objek gelas pada permukaan rata. b. Menyediakan agar Corn Meal. c. Kandida pada kultur ditanam pada agar Corn Meal dan diberi kode. d. Objek gelas disimpan dalam bekas yang berisi kapas. e. Bekas ditinggalkan Incubating Cabinet dan dilapsi dengan kertas carbon.

f. Dibiarkan selama 3 hari di Incubating Cabinet 3 x 24 jam.

4.6. Etika Penelitian

Untuk menghindari terjadinya tindakan tidak etis dalam penelitian, maka akan dilakukan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Informed Consent, yakni dilakukan dengan menberikan lembar persetujuan penelitian kepada responden untuk ditandatangani sebelum berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. 2. Anonimity, yaitu hanya mencantumkan kode responden tanpa menuliskan nama responden dalam penelitian. 3. Confidentiality, yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian berdasarkan data individual, namun data akan dilaporkan berdasarkan kelompok. Etika Penelitian ini disampaikan kepada Komisi Etika Penelitian Bidang Kesehatan FK USU.

4.7. Teknik Analisa Data

Hasil data yang telah didapat akan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif menggunakan software SPSS atau secara manual. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian