Cara Pengambilan Sample Cara Pelaksanaan Pemeriksaan

b Gunting kuku c Alcohol swap d Larutan KOH 20 e Gelas objek dan gelas penutup f Cawan petri g Larutan pewarna Lactophenol Cotton Blue h Centrifuge i Spidol j Mettler taledo k Kertas karbon l Lugol m Incubating Cabinet n Sengkelit o Stopwatch p Kertas saring 2. Reagensia yang diperlukan: a Antibiotika Chlorampenicol 0.05g + Cycloheximide 0.4g b Potato dextrose agar c Corn meal d Gentian Violet e Aseton alcohol f Fuchsin air g Emulsion oil h Air kran i Air aquabidest

4.5.2. Cara Pengambilan Sample

1. Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan. Universitas Sumatera Utara 2. Membeli atau pesan buah-buahan dan minuman dari penjual yang berjualan di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara, Medan. 3. Kemudian berinteraksi secara wawancara dengan penjual dan mengambil sample kuku jari tangan dengan memotong kerokan fragmen dikumpulkan dalam amplop hitam kuku dan diberi tanda dan tanggal pengambilan sample. 4. Kuku terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol, untuk membunuh bakteri sebelum sample kuku dipotong. 5. Sampel kuku yang sudah diberi tanda dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.5.3 Cara Pelaksanaan Pemeriksaan

1. Mikroskopi langsung dengan kalium hidroksida KOH 20

a. Cara menyediakan KOH 20 adalah 20g KOH diukur dengan Mettler Taledo. b. Masukkan 20g KOH tersebut dalam 100cc aquabidest dan didinginkan selama 50 menit hingga 1 jam. c. Sebelum diperiksa dibawah mikroskop, spesimen dilunakkan dan dijernihkan dalam larutan KOH 20. d. Dimetil sulfoksida DMSO 40 juga dapat dipakai untuk melunakkan kuku. e. Larutan KOH 20 diteteskan pada objek glass, kemudian spesimen diletakkan diatasnya. f. Setelah ditutup dengan deck objek penutup, dilewatkan diatas api Bunsen untuk mempercepat proses penghancuran keratin sekaligus menghilangkan gelembung udara pada objek glass g. Lalu diamati dibawah mikroskop maka akan terlihat elemen- elemen jamur seperti hifa dan spora h. Gambaran jamur dapat diperjelas menggunakan tinta parker biru, Chlorazol black E. Universitas Sumatera Utara i. Spesimen diperiksa untuk identifikasi elemen-elemen jamur, yakni hifa atau arthospora jamur

2. Kultur

a. Spesimen yang dikumpulkan dicawan petri diambil dengan sengkelit yang telah disterilkan diatas api Bunsen. b. Kemudian bahan kuku ditanam pada media terdiri dari media PDA Potato Dextrose Agar yang mengandung antibiotik. c. Specimen diinokulasikan ke media dalam keadaan steril, lalu diinkubasi pada suhu 24°- 28°C selama 4-6 minggu. d. Koloni dermatofita akan tampak setelah 2 minggu, sedangkan non dermatofita terlihat dalam seminggu, hasil negatif jika tidak tampak pertumbuhan setelah 3-6 minggu. 3. Pemeriksaan Mikroskopis setelah Kultur Kandida a. Menyediakan objek gelas pada permukaan rata. b. Teteskan setetes air pada objek gelas tersebut. c. Mengambil keruhan Kandida dari kultur dengan sengkelit. d. Meratakan spesimen secara sirkular dan diberi kode. e. Melakukan pengeringan dengan cara fiksasi. f. Melarutkan spesimen dalam gentian violet selama 3 menit. g. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. h. Melarutkan spesimen dalam solusi lugor selama 1 menit. i. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. j. Melarutkan spesimen dalam aseton alkohol selama 30 detik. k. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. l. Melarutkan spesimen dalam fuchsin air selama 30 detik. m. Cuci spesimen dengan air yang mengalir. n. Lakukan pengeringan dengan menggunakan kertas saring. o. Menggunakan emulsion oil sebelum dibaca di mikroskopis dengan pembesaran 10 x 100.

4. Pemeriksaan Slide Culture untuk menentukan spesies Kandida

Universitas Sumatera Utara a. Menyediakan objek gelas pada permukaan rata. b. Menyediakan agar Corn Meal. c. Kandida pada kultur ditanam pada agar Corn Meal dan diberi kode. d. Objek gelas disimpan dalam bekas yang berisi kapas. e. Bekas ditinggalkan Incubating Cabinet dan dilapsi dengan kertas carbon.

f. Dibiarkan selama 3 hari di Incubating Cabinet 3 x 24 jam.

4.6. Etika Penelitian

Untuk menghindari terjadinya tindakan tidak etis dalam penelitian, maka akan dilakukan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Informed Consent, yakni dilakukan dengan menberikan lembar persetujuan penelitian kepada responden untuk ditandatangani sebelum berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. 2. Anonimity, yaitu hanya mencantumkan kode responden tanpa menuliskan nama responden dalam penelitian. 3. Confidentiality, yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil penelitian berdasarkan data individual, namun data akan dilaporkan berdasarkan kelompok. Etika Penelitian ini disampaikan kepada Komisi Etika Penelitian Bidang Kesehatan FK USU.

4.7. Teknik Analisa Data

Hasil data yang telah didapat akan ditabulasikan dan dianalisis secara deskriptif menggunakan software SPSS atau secara manual. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini dimulai dari tanggal 2 Oktober 2014 dengan mengumpulkan sebanyak 30 sampel kuku jari tangan pada penjual buah- buahan dan minuman di lingkungan kampus Universitas Sumatra Utara, Medan. Setelah itu, semua sampel dibawa ke Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara FK USU untuk dianalisis untuk mengetahui gambaran dermatofita dan nondermatofita dengan menggunakan kalium hidroksida 20 dan media perbenihan agar Potato Dextrosa Agar PDA + Antibiotika.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian