Fraktur Maksilofasial Trauma Maksilofasial

Gambar 2.1 Klasifikasi kekuatan toleransi tulang maksilofasial dalam menahan energi trauma Pappachan, 2012

2.2.2 Epidemiologi Trauma Maksilofasial

Trauma meliputi 9 dari kematian di dunia, salah satunya adalah trauma maksilofasial dan 12 dari beban penyakit di dunia pada tahun 2000. Lebih dari 90 kematian di dunia akibat trauma terjadi di negara berkembang Devadiga, 2007. Pasien pria merupakan pasien dengan trauma maksilofasial tersering yaitu sebanyak 75,9 di India. Hasil serupa juga didapatkan dari penelitian di Israel sebanyak 74,2 dan Iran dengan proporsi 4,5 banding 1 untuk pria. Usia dekade ketiga mendominasi pasien dengan trauma maksilokranial Zargar, 2004; Yoffe, 2008; Guruprasad, 2014. Di Indonesia, pasien trauma maksilofasial dengan jenis kelamin pria mewakili 81,73 dari jumlah kasus Muchlis, 2011.

2.2.3 Etiologi Fraktur Maksilofasial

Dalam empat dekade terakhir, kejadian fraktur maksilofasial terus meningkat disebabkan terutama akibat peningkatan kecelakaan lalu lintas dan kekerasan. Hubungan penggunaan alkohol, obat-obatan, mengemudi mobil, dan peningkatan kekerasan merupakan penyebab utama terjadinya fraktur maksilofasial Ykeda, 2012. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab tertinggi dari fraktur maksilofasial. Di India, 74,3 fraktur maksilofasial disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, diikuti oleh penyebab lain yaitu terjatuh dari ketinggian, kekerasan, kecelakaan kerja,dan akibat senjata api Guruprasad, 2014. 2.2.4 Klasifikasi Fraktur Maksilofasial 2.2.4.1 Fraktur Nasoorbitoetmoid NOE Anatomi kompleks yang berliku-liku mengakibatkan fraktur NOE merupakan fraktur yang paling sulit untuk direkonstruksi. Kompleks NOE terdiri dari sinus frontalis, sinus ethmoid, anterior cranial fossa, orbita, tulang temporal, dan tulang nasal Tollefson, 2013. Medial canthal tendon MCT berpisah sebelum masuk ke dalam frontal process dari maksila. Kedua tungkai dari tendon ini mengelilingi fossa lakrimal. Komponen utama dari NOE ini dikelilingi oleh tulang lakrimal di posterior, tulang nasal dan pyriform aperture di anterior, tulang frontal di kranial, maksila di inferior, rongga udara etmoid di tengah, dan orbita di lateral Nguyen, 2010. Klasifikasi yang digunakan pada fraktur NOE adalah klasifikasi Markowitz-Manson yang terdiri dari tiga tipe yaitu Aktop, 2013: 1. Tipe I: MCT menempel pada sebuah fragmen sentral yang besar. 2. Tipe II: MCT menempel pada fragmen sentral yang telah pecah namun dapat diatasi atau MCT menempel pada fragmen yang cukup besar untuk memungkinkan osteosynthesis.