Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

menyebar di sekitar garis diagnosal tersebut. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, serta menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Menurut Ghozali 2006:92 mengemukakan bahwa “nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,1 atau sama dengan nilai VIF 10”. Berikut ini adalah hasil penelitian uji multikolinearitas yang ditujukan sebagai berikut : Table 4.3 Uji Multikolinearitas Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 2013 Coefficients a -1199,062 2010,873 -,596 ,555 638,838 835,501 ,113 ,765 ,450 ,951 1,051 237,487 469,510 ,077 ,506 ,617 ,900 1,111 32,335 37,009 ,131 ,874 ,389 ,920 1,087 14081,365 3750,246 ,543 3,755 ,001 ,986 1,014 Constant PBF DER EPS ROA Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Harga Saham Rp a. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa hasil dari perhitungan nilai tolerance 0,10. Nilai tolerance untuk Price Book Value PBV adalah 0,951, Debt to Equity Ratio DER 0,900, Earnings Per Share EPS 0,920, dan Return On Assets ROA 0,986. Sedangkan nilai VIF kelima variabel lebih kecil dari 10 yaitu Price Book Value PBV adalah 1,051, Debt to Equity Ratio DER 1,111, Earnings Per Share EPS 1,087, dan Return On Assets ROA 1,014, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas variabel independen.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data denagn program SPSS 18.0. Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengintidikasikan telah terjadi heteroskedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada grafik. Hasil Uji Heteroskedasititas dapat ditunjukan pada gambar 4.3 yakni sebagai berikut : Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber : Hasil Olah Data SPSS 18.0 2013 Berdasarkan grafik Scatter Plot pada gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta menyebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastitas. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan regresi digunakan untuk memprediksi harga saham.

4.2.2.4 Uji Autokorelasi