Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastistas

a. Uji Normalitas

Menurut Erlina 2008:12, “Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau resudal memiliki distributor normal”. Pengujian normalitas yang digunakan adalah uji kolmogorov-smirnov. Kriteria yang dapat digunakan adalah dengan pengujian dua arah two-tailed test yaitu membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikan yang sudah ditentukan. Pedoman pengambilan keputusan tentang data yang mendekati distribusi normal adalah sebagai berikut: 1. Nilai Sig. atau signifikan rasio keuangan ditentukan sebesar 0,05, apabila p 0,05 maka distribusi data normal 2. Nilai Sig. atau signifikan rasio keuangan ditentukan sebesar 0,05, apabila p 0,05 maka distribusi tidak normal.

b. Uji Multikolinearitas

“Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen” Ghozali, 2005:91. Suatu model regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, untuk mengetahui apakah ada gejala multikolinearitas atas model regresi yakni dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF 10 Ghozali, 2005:91. Universitas Sumatera Utara

c. Uji Heteroskedastistas

Menurut Erlina 2008:106, “Uji heteroskedatistas bertujuan untuk melihat apakah model regresi terjadi ketidak samaan variabel dari resudal atau pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varian dari resudal satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas. Pengujian ada tidaknya heteroskedatisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter-Plot dengan dasar analisis sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedatisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatitas.

d. Uji Autokorelasi