c. Uji Heteroskedastistas
Menurut Erlina 2008:106, “Uji heteroskedatistas bertujuan untuk melihat apakah model regresi terjadi ketidak samaan variabel dari
resudal atau pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varian dari resudal satu ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedatisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas. Pengujian ada tidaknya heteroskedatisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik Scatter-Plot dengan dasar analisis sebagai berikut : 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedatisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penggangguan pada priode t
dengan kesalahan pada priode t-1. Pengujian autokorelasi dapat dideteksi dengan uji Durbin Watson.
Kriteria DW-test adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Tabel Keputusan Uji Durbin Watson
Durbin Watson Kesimpulan
Kurang dari 1,08 Ada Autokorelasi
1,08-2,34 Tanpa kesimpulan
1,66-2,34 Tidak ada autokorelasi
2,34-2,92 Tanpa kesimpulan
Lebih dari 2,92 Ada autokorelasi
Sumber : Algifari 2008:89
3. Model dan Tekhnik Analisis Data
Model dan tekhnik analisis data dapat diuji dengan menggunakan model analisis Regresi Linier berganda dan Uji Hipotesis. Model regresi
linier berganda dan uji hipotesis tersebut dinyatakan dengan bentuk persamaan sebagai berikut :
a. Analisis Linier Berganda
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan : Y
= Variabel dependen Harga Saham
α
= Konstanta
Y =
α
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Universitas Sumatera Utara
X
1
= Variabel Independen 1 PBV Price Book Value X
2
= Variabel Independen 2 DER Debt to Equity Ratio X
3
= Variabel Independen 3 EPS Earnings Per Share X
4
= Variabel Independen 4 ROA Return On Assets
b
1,2,3,4
= Koefisisn regresi masing-masing Variabel Independen
e
= Ditribution Error Faktor Gangguan
b. Uji Hipotesis
1. Uji Simultan Uji- F
Menurut Ghozali 2005:84 “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama- sama terhadap variabel dependen”.
Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return on Assets
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Ha : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
≠ 0, artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung
dengan F- tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jika F-
hitung
F-
tabel
atau Sig.
α
, untuk
α
= 5, maka Ho diterima.
Jika F-
hitung
F-
tabel
atau Sig.
α
, untuk
α
= 5, maka Ha diterima.
2. Uji Parsial Uji-
t
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel independen yang dimaksud dalam model regresi
linier berganda mempengaruhi variabel dependen secara parsial. Menurut Ghozali 2006:84, Uji-t pada dasarnya digunakan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Bentuk pengujiannya adalah: Ho : b
1
= 0 artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets secara parsial
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Ha : b
2
≠ 0 artinya variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earnings Per Share, dan Return On Assets secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Pengujian dilakukan menggunakan Uji-t dengan tingkat pengujian pada α 5 dan derajat kebebasan degree of freedom
Universitas Sumatera Utara
atau
df
=
n-k
. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika
t
-
hitung
t
-
tabel
atau Sig.
α
, untuk
α
= 5, maka Ho diterima.
Jika
t
-
hitung
t
-
tabel
atau Sig.
α
, untuk
α
= 5, maka Ha diterima.
4. Koefisien Determinasi R
²
Pengujian koefisien determinasi R
²
digunakan untuk mengukur proforsi atau persentase variabel independen yang diteliti terhadap variasi
naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R
²
≤ 1 hal ini berarti bila R
²
= 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap
varibel dependen, bila R
²
semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila R
²
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.
Universitas Sumatera Utara
3.10 Jadwal Penelitian Tabel 3.3