Pengertian Data warehouse Komponen Data warehouse

10 Dari Gambar 2.1 terdapat 3 tahap utama dalam arsitektur data warehouse yaitu : 1. Membangun OLAP Cube Databases. Proses ini diawali dengan pre-processing data yang kemudian dilanjutkan dengan proses ETL yang diakhiri dengan pembentukan fact tabl e dan cube. 2. Membangun OLAP Server. Proses ini dilakukan untuk membangun OLAP pada OLAP engine server. Pada proses ini OLAP view beserta perangkatnya dibangun. 3. User Service dimana user akan mengakses OLAP yang telah dibangun.

2.1.5 Langkah Pembuatan Data warehouse

1. Membaca data legacy Memperhatikan bagian-bagian data yang perlu untuk dibersihkan 2. Menggabungkan data dari sumber terpisah Setiap jenis informasi yang diinginkan mungkin berasal dari beberapa file yang harus digabungkan untuk digunakan pada data warehouse . 3. Memecah data warehouse dalam tabel fakta dan tabel dimensi Tabel fakta dan tabel dimensi disusun menurut kebutuhan subyek.

2.1.6 Implementasi Data warehouse

Ada banyak cara untuk mengimplementasikan data warehouse tetapi yang utama adalah mendesain basis data dengan skema yang baik harus agar mudah melakukan integrasi data. Data warehouse harus dapat melakukan proses pembersihan terhadap 11 data. Data dengan maksud yang sama seharusnya dipandang sama. Perbedaan harus dihilangkan dalam data warehouse. Denis Kozar 1997, wakil pimpinan dari Enterprise Information Architecture dari Chase Manhattan Bank mengemukakan ‘tujuh kesalahan fatal’ dalam menerapkan data warehouse yaitu: 1. Pada saat membangun data warehouse, data akan datang. Kesalahan yang sering kali terjadi adalah tidak merencanakan dengan baik data warehouse. Pada saat membangun data warehouse , seharusnya dipikirkan bagaimana melakukan desain, membangun dan memelihara data warehouse itu. Data warehouse tidak dengan sendirinya dibangun dengan harapan akan ada orang yang memanfaatkannya. 2. Kesalahan dalam membuat kerangka arsitektur data warehouse Hal yang penting adalah bagaimana membangun kerangka arsitektur data warehouse . Kerangka inilah yang merupakan blue print untuk membangun dan menggunakan berbagai komponen data warehouse. Sehingga kesalahan pada pembuatan kerangka ini akanlah berakibat sangat fatal. 3. Ketidakmampuan menyusun asumsi Asumsi dan data potensial harus dimasukkan ke dalam kerangka data warehouse. Asumsi yang harus dipersiapkan antara lain: a. Berapa banyak data yang akan dimasukkan ke dalam data warehouse? b. Berapa sering data harus diperbaharui? c. Dimanakah data warehouse akan diterapkan? 12 Jawaban tepat atas pertanyaan diatas akan sangat membantu dalam pembuatan data warehouse. 4. Kesalahan dalam menentukan peralatan yang akan digunakan untuk menyelesaikan tugas. Dalam memilih peralatan untuk membangun data warehouse haruslah tepat. Peralatan data warehouse tidaklah sama dengan peralatan yang digunakan untuk membangun sistem operasional. 5. Kesalahan dalam siklus hidup data warehouse. Siklus hidup data warehouse berbeda dengan System Development Life Cycle SDLC. Walaupun memiliki kesamaan, akan tetapi ada perbedaan mendasar yaitu bahwa siklus hidup data warehouse tidak pernah berakhir, selalu berlanjut sehingga perlu selalu diperbaharui. Hal ini heruslah perlu disadari. 6. Cenderung membatalkan data yang mengandung perbedaan. Perlu dilakukan penyesuaian terhadap data yang berbeda dan buka menghilangkan data. 7. Menggagalkan dokumen yang ada kesalahan. Tujuh kesalahan diatas harus dihindari selama proses pembuatan data warehouse.

2.2 Extract, Transform dan Load ETL

Secara singkat proses ETL dibagi dalam 3 proses besar yaitu : 1. Extract Mengumpulkan data dari multiple, heterogeneous dan external sources. 2. Transform Merubahconvert data dari format aslilegacy ke dalam format data warehouse . 3. Load

Dokumen yang terkait

Action Research: Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien di IBS RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

0 3 14

GAMBARAN PROFIL PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUP Dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Gambaran Profil Penderita Tuberkulosis Paru Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 2 19

PENDAHULUAN Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

0 3 6

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

2 19 12

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN APENDEKTOMI DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO Evaluasi Penggunaan Analgesik Pada Pasien Apendektomi Di Rsup Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten 2014.

0 3 12

PENDAHULUAN Analisa Indikasi Dilakukan Persalinan Sectio Caesarea Di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

0 0 15

Kualitas Pelayanan Program Jamkesmas di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Kabupaten Klaten (Studi Deskriptif Kualitatif Pasien Jamkesmas di Ruang Rawat Inap Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Kabupaten Klaten).

0 0 16

Implementasi Hiperkes Dan Kesetan Kerja Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten cover

0 0 10

ANALISIS PELAKSANAAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING RAWAT JALAN BERDASARKAN STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) REKAM MEDIS DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011

0 0 9