69
4.4. Pembahasan dan Implikasi Penelitian
Pada penelitian ini memiliki implikasi yang luas untuk berbagai macam pihak yang terkait dengan profesi akuntan, seperti yang ditunjukan
oleh penelitian ini bahwa auditor memiliki sikap independensi yang kuat dimana auditor sudah bias sepenuhnya berlaku independen terhadap profesi
auditnya apabila didalam penugasan tersebut terdapat hubungan antara auditor dengan klien.
Pada penelitian ini Hubungan Auditor dengan Klien, akuntan terus menerus dihadapkan dengan masalah pemeriksaan yang melibatkan pilihan –
pilihan sulit antara nilai – nilai yang bertentangan. Dalam keadaan ini klien bisa mempengaruhi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor. Klien
bisa menekan auditor untuk mengambil tindakan yang melanggar standar pemeriksaan. Karena secara umum dianggap bahwa auditor termotivasi oleh
etika profesi dan standar pemeriksaan, maka auditor berada dalam situasi masalah. Memenuhi tuntutan klien sama saja berarti melanggar etika dan
standar pemeriksaan namun bila tidak memenuhi tuntutan klien maka menghasilkan sangsi dari klien berupa kemungkinan penghentian penugasan.
Untuk meningkatkan independensi auditor maka sangatlah dibutuhkan peningkatan komitmen profesi auditor didalam Kantor Akuntan Publik
KAP, sehingga dapat mengatasi masalah – masalah yang sering terjadi dalam penugasan. Penelitian ini didukung oleh peneliti terdahulu Dwi
Ratmono dan Yogi Hendro Prabowo dengan judul Komitmen dalam
70
Hubungan dengan Klien bahwa pentingnya dalam hubungan KAP dengan Klien ditunjukan dengan adanya pengaruh positif langsung direct effect
perasaan positif dan kesesuaian nilai dalam hubungan KAP dengan Klien affective intentions dengan kecenderungan klien untuk terus melanjutkan
hubungan kerja dengan KAP. Pada penelitian ini Auditor juga harus memiliki keahlian untuk
memenuhi Independensi Auditor. Hubungan keahlian auditor dengan independensi Auditor yang lemah atau tidak signifikan. Auditor
mengutamakan keahliannya untuk mencapai independensi. Sehingga auditor tidak memenuhi tuntutan klien. Penelitian ini didukung oleh Sekar
Mayangsari 2003 dengan judul pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit, yang berisikan pendapat auditor yang ahli dan
independen berbeda dengan auditor yang hanya memiliki salah satu karakter atau sama sekali tidak mempunyai karakter tersebut. Pada kelompok yang ahli
dan independen rata – rata pendapat yang diberikan menunjukan pendapat mereka lebih mengarah pada lemahnya kelangsungan hidup perusahaan
tersebut sedangkan pada kelompok yang cenderung memberikan pendapat bahwa perusahaan yang dianalisis memiliki kesulitan dalam kelangsungan
hidupnya. Padahal yang sudah disebutkan semula kasus yang diberikan adalah benar – benar laporan keuangan dari suatu perusahaan yang sudah dilikuidasi.
Atau dengan kata lain pendapat auditor yang ahli dan independen cenderung benar dibandingkan ketiga kelompok yang lain.
71
Selain hubungan auditor dengan klien dan keahlian dalam penelitian ini juga menguji hubungan antara kualitas dengan independensi auditor.
Dimana hasil dari penelitian ini menunjukan hubungan yang kuat atau signifikan. Auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada
dalam sistem akuntansi klien. Adapun kemampuan untuk menentukan salah saji yang material dalam laporan keuangan perusahaan tergantung dari
kompetensi auditor sedangkan kemauan untuk melaporkan temuan yang salah saji tersebut tergantung pada independensinya. Hal ini bisa disebabkan karena
auditor ingin menjaga citra profesionalismenya. Didukung oleh penelitian Eunike Christina Elfarini 2007 dengan judul
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit.
Selain tiga variable di atas independensi auditor juga dapat dipengaruhi faktor lingkungan atau budaya dari kantor akuntan publik itu
sendiri. Dimana biasanya dapat dilihat dari tingkat pengaruh dari rekan seprofesinya.
Manfaat dari penelitian ini memberikan informasi kepada auditor untuk meningkatkan sikap mentalnya apabila dalam penugasan audit terdapat
hubungan auditor dengan klien, keahlian dan kualitas tidak akan merubah profesionalisme karena tidak independen. Sehingga dalam pengambilan
keputusan auditor tidak dapat terpengaruh oleh faktor – faktor tersebut dan tetap bisa menjaga inde[endensinya kemudian hasil pemeriksaan dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak menjerumuskan para pemakainya.
72
4.5. Pengembangan Ilmu Pengetahuan