Deskripsi Karakteristik Responden HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

45  Anggota Ikatan Akuntansi Indonesia IAI .  Memiliki NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak Ketentuan tentang kewajiban bagi akuntan yang akan berpraktek sebagai akuntan publik untuk menyelesaikan wajib kerja sarjana dalam butir ketiga diatas telah dicabut dengan SK Men. Keu. RI No.374 KMK. OB 1998 tanggal 28 Mei 1998.

4.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini peneliti telah menyebarkan 60 kuesioner kepada Kantor Akuntan Publik KAP yang ada di Surabaya. Dari kuesioner yang kembali kemudian peneliti melakukan tabulasi jawaban. Adapun tabulasi jawaban responden terhadap indikator penelitian yang diajukan diperoleh distribusi frekuensi jawaban responden sebagai berikut : Tabel 4.1. Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Hubungan Auditor Dengan Klian X1. No Pertanyaan Frekuensi jawaban orang STS TS TB S SS 1 Adanya hubungan pribadi antara auditor dengan klien mempengaruhi pertimbangan anda dalam menerima suatu penugasan audit dari klien. 11 14 16 6 13 2 Hubungan yang lama dengan klien akan mempengaruhi opini auditor karena pengaruh klien. 9 10 14 18 9 3 Akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan suatu entitas yang terlalu lama menjadi tidak independen akibat hubungan erat yang continue dengan klien. 18 9 12 6 15 4 Adanya hubungan pribadi hubungan keluarga antara anggota tim audit dengan klien mempengaruhi opini auditor. 15 6 15 17 7 5 Perusahaan yang kepemilikannya didominasi keluarga mempengaruhi pertimbangan anda dalam menerima suatu penugasan audit. 11 10 14 18 7 Sumber : Lampiran 3 46 Berdasarkan pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui : 1. Pada item pertanyaan nomer 1 mayoritas jawaban responden ádalah antara tidak setuju dan sangat tidak setuju skor 1 dan 2 , hal ini menunjukan bahwa hubungan pribadi antar anggota tim dengan klien tidak mempengaruhi pertimbangan dalam menerima suatu penugasan audit. 2. Pada item pertanyaan nomer 2 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju 1 dan 2 , hal ini menunjukan bahwa hubungan yang lama antara auditor dengan klien akan mempengaruhi opini auditor karena adanya pengaruh dari klien. 3. Pada item pertanyaan nomer 3 mayoritas jawaban responden ádalah antara tidak setuju dan sangat tidak setuju skor 1 dan 2 , hal ini menunjukan bahwa akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan suatu entitas yang terlalu lama tidak mempengaruhi independensi auditor akibat hubungan erat yang kontinue dengan klien. 4. Pada item pertanyaan nomer 4 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa adanya hubungan pribadi antara anggota tim audit dengan klien dapat mempengaruhi opini audit. 5. Pada item pertanyaan nomer 5 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa perusahaan yang kepemilikannya didominasi keluarga mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menerima penugasan audit. 47 Tabel 4.2. Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Keahlian X2. No Pertanyaan Frekuensi jawaban orang STS TS TB S SS 1 Auditor harus mampu menerapkan prosedur, teknik dan standar pemeriksaan yang diperlukan dalam pemeriksaan. 3 5 18 15 19 2 Auditor harus mampu menerapkan prinsip – prinsip dan teknik – teknik akuntansi dalam melakukan pemeriksaan catatan dan laporan keuangan. 2 4 12 26 16 3 Auditor harus mampu membuat laporan pemeriksaan beserta saran dan perbaikannya berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilaksanakan. 3 8 17 13 19 4 Auditor harus mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki pada persoalan yang dihadapi waktu melakukan pemeriksaan dan menyelesaikannya tanpa pihak lain. 2 10 13 18 17 5 Auditor harus berusaha memperoleh informasi tentang kemajuan dan perkembangan baru dalam standar, prosedur dan teknik – teknik audit. 1 8 9 22 20 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pada tabel 4.2 diatas dapat diketahui : 1. Pada item pertanyaan nomer 1 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus mampu menerapkan prosedur, teknik dan standar pemeriksaan yang diperlukan dalam pemeriksaan. 2. Pada item pertanyaan nomer 2 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus mampu menerapkan prinsip – prinsip dan teknik – teknik akuntansi dalam melakukan pemeriksaan catatan dan laporan keuangan. 3. Pada item pertanyaan nomer 3 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor 48 harus mampu membuat laporan pemeriksaan beserta saran dan perbaikannya berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan. 4. Pada item pertanyaan nomer 4 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki pada persoalan yang dihadapi waktu melakukan pemeriksaan dan menyelesaikannya tanpa pihak lain. 5. Pada item pertanyaan nomer 5 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus berusaha memperoleh informasi tentang kemajuan dan perkembangan baru dalam stándar, prosedur dan teknik – teknik audit. Tabel 4.3. Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Kualitas X3. No Pertanyaan Frekuensi jawaban orang STS TS TB S SS 1 Tingkat kesalahan yang dibuat auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak dari pada auditor yang berpengalaman. 7 7 18 15 13 2 Seorang auditor harus memiliki keahlian, independensi dan cermat sebagai syarat dari mutu pelaksanaan audit. 2 5 16 19 18 3 Standar profesi akuntan publik dengan perencanaan yang matang dan tepat akan memberikan hasil yang bermutu. - 4 36 12 20 4 Dalam usaha untuk meningkatkan akuntabilitasnya, seorang auditor harus menegakkan etika professional yang tinggi, agar timbul kepercayaan dari masyarakat. 1 5 18 19 17 5 Kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang. 2 9 13 18 18 Sumber : Lampiran 3 49 Berdasarkan pada tabel 4.3 diatas dapat diketahui : 1. Pada item pertanyaan nomer 1 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak berbuat kesalahan di bandingkan dengan auditor yang berpengalaman. 2. Pada item pertanyaan nomer 2 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus memiliki keahlian, independensi, dan kecermatan sebagai syarat dari mutu dari auditor. 3. Pada item pertanyaan nomer 3 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa standar profesi akuntan publikdengan perencanaan yang matangdan tetap akan memberikan hasil yang bermutu. 4. Pada item pertanyaan nomer 4 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa Dalam usaha untuk meningkatkan akuntabilitasnya, seorang auditor harus menegakkan etika professional yang tinggi, agar timbul kepercayaan dari masyarakat. 5. Pada item pertanyaan nomer 5 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa kepercayaan masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi auditor ternyata berkurang. 50 Tabel 4.4. Distribusi frekuensi jawaban responden tentang Independensi Y. No Pertanyaan Frekuensi jawaban orang STS TS TB S SS 1 Auditor harus berpegangan pada kode etik standar profesionalisme akuntan publik dalam setiap menjalankan penugasan audit guna mempertahankan independensinya. 2 8 19 12 19 2 Auditor harus bisa menghindari situasi yang bisa menimbulkan salah pada pihak lain manajemen bahwa ada pertentangan kepentingan dan objektifitasnya sudah tidak dapat dipertahankan. 1 11 10 25 13 3 Jika lamanya penugasan audit tersebut sudah lebih dari 5 tahun, maka dalam hal ini akan merusak independensi akuntan publik maupun KAP. 2 8 23 13 14 4 Jika anda pernah menjadi auditor suatu perusahaan lebih dari 5 tahun anda akan menolak penugasan kembali dari klien perusahaan tersebut. 4 9 24 12 11 5 Auditor yang telah menerima jasa non atestasi dari klien, menolak penugasan audit yang lain dari klien tersebut. 3 11 16 24 6 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pada tabel 4.4 diatas dapat diketahui : 1. Pada item pertanyaan nomer 1 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus berpegang pada kode etik stándar profesionalisme akuntan publik dalam setiap menjalankan penugasan audit guna mempertahankan independensinya. 2. Pada ítem pertanyaan nomer 2 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor harus bisa menghindari situasi yang bisa menimbulkan kesan salah pada pihak lain managemen bahwa ada pertentangan kepentingan dan obyektifitasnya sudah tidak dapat dipertahankan. 3. Pada item pertanyaan nomer 3 mayoritas jawaban responden adalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor 51 harus berpegang pada kode etik stándar profesionalisme akuntan publik dalam setiap menjalankan penugasan audit guna mempertahankan independensinya. Jika lamanya penugasan audit tersebut sudah lebih dari 5 tahun, maka dalam hal ini akan merusak independensi akuntan publik maupun KAP. 4. Pada item pertanyaan nomer 4 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa jika anda pernah menjadi auditor suatu perusahaan 5 tahun maka anda tidak bisa menerima penugasan kembali dari klien. 5. Pada item pertanyaan nomer 5 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor yang telah menerima jasa non atestasi dari klien, maka tidak menerima penugasan audit yang lain dari klien tersebut.

4.3. Pengujian Kualitas Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

PENGARUH KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDITOR (Studi Empiris Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Surabaya Timur).

0 0 75

““Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Terhadap Pendapat Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)”.

0 5 169

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN AUDITOR DAN BIAYA AUDIT.

1 8 89

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN DAN KUALITAS AUDITOR ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya ) SKRIPSI

0 0 18

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN AUDITOR DAN BIAYA AUDIT SKRIPSI

0 1 19

PENGARUH KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDITOR (Studi Empiris Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Surabaya Timur) SKRIPSI

0 0 14