Pengujian Kualitas Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

51 harus berpegang pada kode etik stándar profesionalisme akuntan publik dalam setiap menjalankan penugasan audit guna mempertahankan independensinya. Jika lamanya penugasan audit tersebut sudah lebih dari 5 tahun, maka dalam hal ini akan merusak independensi akuntan publik maupun KAP. 4. Pada item pertanyaan nomer 4 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa jika anda pernah menjadi auditor suatu perusahaan 5 tahun maka anda tidak bisa menerima penugasan kembali dari klien. 5. Pada item pertanyaan nomer 5 mayoritas jawaban responden ádalah antara setuju dan sangat setuju skor 4 dan 5 , hal ini menunjukan bahwa auditor yang telah menerima jasa non atestasi dari klien, maka tidak menerima penugasan audit yang lain dari klien tersebut.

4.3. Pengujian Kualitas Data

4.3.1. Uji Validitas Data

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkolerasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Uji validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sumarsono, 2004:31 52 Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso 2000:277 adalah, sebagai berikut : • Jika r hasil tidak positif, dan r hasil r table, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. • Jika r hasil positif, dan r hasil r table, maka butir atau variabel tersebut valid. Berdasarkan hasil pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai Pearson Correlation untuk masing – masing variabel yaitu sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Pengujian Validitas Hubungan Auditor Dengan Klien X1 Correlations X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 HUNBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN X1.1 Pearson Correlation 1 .821 .701 .778 .656 .889 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X1.2 Pearson Correlation .821 1 .786 .729 .691 .890 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X1.3 Pearson Correlation .701 .786 1 .723 .720 .877 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X1.4 Pearson Correlation .778 .729 .723 1 .622 .832 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X1.5 Pearson Correlation .656 .691 .720 .622 1 .812 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 HUN BUN GAN AUDI TOR DEN GAN KLIE N Pearson Correlation .889 .890 .877 .832 .812 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 4 53 Diketahui jika N = 60 , maka diperoleh r Tabel Pearso product Moment sebesar 0,254 . pengujian valliditas dengan menkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan menunjukkan bahwa r hasil positif, dan r hasil . r table , maka butir-butir pertanyaan pada variable X1 tersebut adalah valid. Tabel 4.6. Hasil Pengujian Validitas Keahlian X2 Correlations X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 KEAHLIAN X2.1 Pearson Correlation 1 .670 .580 .699 .699 .847 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X2.2 Pearson Correlation .670 1 .660 .696 .757 .872 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X2.3 Pearson Correlation .580 .660 1 .641 .688 .835 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X2.4 Pearson Correlation .699 .696 .641 1 .673 .865 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X2.5 Pearson Correlation .699 .757 .688 .673 1 .883 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 KEAHLIAN Pearson Correlation .847 .872 .835 .865 .883 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 4 Diketahui jika N = 60 , maka diperoleh r Tabel Pearso product Moment sebesar 0,254 . pengujian valliditas dengan menkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan menunjukkan bahwa 54 r hasil positif, dan r hasil . r table , maka butir-butir pertanyaan pada variable X2 tersebut adalah valid. Tabel 4.7. Hasil Pengujian Validitas Kualitas X3 Correlations X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 KUALITAS X3.1 Pearson Correlation 1 .607 .324 .602 .465 .773 Sig. 2-tailed .000 .012 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X3.2 Pearson Correlation .607 1 .612 .584 .725 .883 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X3.3 Pearson Correlation .324 .612 1 .421 .552 .711 Sig. 2-tailed .012 .000 .001 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X3.4 Pearson Correlation .602 .584 .421 1 .550 .789 Sig. 2-tailed .000 .000 .001 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 X3.5 Pearson Correlation .465 .725 .552 .550 1 .827 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 KUALITAS Pearson Correlation .773 .883 .711 .789 .827 1 Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 4 Diketahui jika N = 60 , maka diperoleh r Tabel Pearso product Moment sebesar 0,254 . pengujian valliditas dengan menkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing - masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan menunjukkan bahwa r hasil positif, dan r hasil . r table , maka butir-butir pertanyaan pada variable X3 tersebut adalah valid. 55 Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Independensi Y Correlations Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 INDEPENDENSI Y1 Pearson Correlation 1 .706 .290 .548 .264 .699 Sig. 2- tailed .000 .025 .000 .041 .000 N 60 60 60 60 60 60 Y2 Pearson Correlation .706 1 .430 .457 .363 .726 Sig. 2- tailed .000 .001 .000 .004 .000 N 60 60 60 60 60 60 Y3 Pearson Correlation .290 .430 1 .462 .448 .701 Sig. 2- tailed .025 .001 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Y4 Pearson Correlation .548 .457 .462 1 .486 .792 Sig. 2- tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Y5 Pearson Correlation .264 .363 .448 .486 1 .669 Sig. 2- tailed .041 .004 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 INDEPENDENS I Pearson Correlation .699 .726 .701 .792 .669 1 Sig. 2- tailed .000 .000 .000 .000 .000 N 60 60 60 60 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 4 Diketahui jika N = 60 , maka diperoleh r Tabel Pearso product Moment sebesar 0,254 . pengujian valliditas dengan menkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan menunjukkan bahwa r hasil positif, dan r hasil . r table , maka butir-butir pertanyaan pada variable Y tersebut adalah valid. 56

4.3.2. Uji Reliabilitas Data

Reliabilitas instrumen menunjukan suatu stabilitas hasil pengamatan. Pengujian Reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach dengan bantuan program SPSS. Dari hasil pengujian tersebut diperoleh nilai Reliabilitas data dari masing – masing variabel seperti yang diuraikan seperti berikut, dimana semakin tinggi nilai koefisien yang didapatkan maka reliabilitas data yang diperoleh juga semakin tinggi. Dasar pengambil keputusan menurut Santoso 2000 : 227 a. jika cronbach r alpa positif dan α r table, maka variabel tersebut reliable. b. jika cronbach r alpa positif dan α r table, maka variabel tersebut tidak reliable. Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Hubungan Auditor Dengan Klien X1 Case Processing Summary N Cases Valid 60 100.0 Excluded a .0 Total 60 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .929 .929 5 Sumber : Lampiran 5 57 Nilai Cronbach’s Alpha butir pertanyaan variabel X1 diperoleh 0,929 lebih besar dari 0,254 r tabel ; sehingga 5 butir pertanyaan variabel X1 adalah reliable. Tabel 4.10. Hasil Pengujian Reliabilitas Keahlian X2 Case Processing Summary N Cases Valid 60 100.0 Excluded a .0 Total 60 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .911 .913 5 Sumber : Lampiran 5 Nilai Cronbach’s Alpha butir pertanyaan variabel X2 diperoleh 0,911 lebih besar dari 0,254 r tabel ; sehingga 5 butir pertanyaan variabel X2 adalah reliable. Tabel 4.11. Hasil Pengujian Reliabilitas Kualitas X3 Case Processing Summary N Cases Valid 60 100.0 Excluded a .0 Total 60 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. 58 Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .853 .856 5 Sumber : Lampiran 5 Nilai Cronbach’s Alpha butir pertanyaan variabel X3 diperoleh 0,853 lebih besar dari 0,254 r tabel ; sehingga 5 butir pertanyaan variabel X3 adalah reliable. Tabel 4.12. Hasil Pengujian Reliabilitas Independensi Y Case Processing Summary N Cases Valid 60 100.0 Excluded a .0 Total 60 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .801 .801 5 Sumber : Lampiran 5 Nilai Cronbach’s Alpha butir pertanyaan variabel Y diperoleh 0,801 lebih besar dari 0,254 r tabel ; sehingga 5 butir pertanyaan variabel Y adalah reliable. 59 Tabel 4.13. Reliabilitas Data Masing – Masing Variabel Variabel r Alpha Estándar Alpha Keterangan X1 0,929 0.254 Reliabel X2 0.911 0.254 Reliabel X3 0,853 0.254 Reliabel Y 0,929 0.254 Reliabel Sumber : Lampiran 5 4.3.3. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov Sumarsono, 2004 : 43. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : a. Jika signifikan atau nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika signifikan atau nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal. 60 Tabel 4.14. Hasil Pengujian Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN KEAHLIAN KUALITAS INDEPEN DENSI Unstandardize d Residual N 60 60 60 60 60 Normal Parametersa,b Mean 14.67 18.65 18.37 17.23 .0000000 Std. Deviatio n 5.931 4.902 4.376 4.248 2.25097074 Most Extreme Differences Absolute .118 .178 .141 .261 .097 Positive .118 .098 .107 .124 .084 Negative -.116 -.178 -.141 -.261 -.097 Kolmogorov-Smirnov Z .911 1.382 1.091 2.024 .749 Asymp. Sig. 2-tailed .377 .044 .185 .001 .629 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Lampiran 6 Hasil uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov terhadap variabel penelitian pada regresi berganda dengan nilai residual menunjukkan nilai signifikansi 0,629 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel penelitian memiliki distribusi yang normal.

4.3.4. Hasil Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi membutuhkan berapa asumsi, diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linier, yaitu : Gujarati, 1999:218 1. Tidak boleh adanya autokolerasi 2. Tidak boleh adanya multikorelinearitas 3. Tidak boleh adanya heteroskedastitas 61 Apabila ada tiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, sehingga pengambilan keputusan melalui uji f dan uji t menjadi bias.

4.3.4.1. Autokorelasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk menentukan apakah dalam satu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahaan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1 sebelumnya. Jika terjadi kolerasi, maka terdapat autokolerasi Gujarati, 1999:218, tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu, sehingga untuk uji Autokolerasi tidak dilakukan.

4.3.4.2. Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Menurut Gujarati 1995:328 deteksi tidak adanya multikolinieritas, sebagai berikut : • Mempunyai nilai VIF disekitar 1 • Mempunyai angka tolerance mendekati 1 62 Tabel 4.15. Hasil Pengujian Multikolinieritas Data Sumber : Lampiran 7 Hasil pengujian multikolinieritas menunjukkan nilai VIF variabel X1, X2, dan X3 masing-masing sebesar 1,034 ; 5,961 dan 5,938 lebih kecil dari 10; dengan nilai tolerance masing - masing variable independen mendekati angka 1 sehingga pada persamaan regresi tidak terjadi multikolinieritas yang tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada persamaan regresi dapat dipenuhi.

4.3.4.3. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastitas bertujuan unuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidakpastian variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastitas Uji glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolur residual terhadap variabel bebas dengan persamaan regresi. Coefficients a -.278 1.517 -.183 .855 .272 .052 .380 5.251 .000 .959 1.043 .111 .150 .128 .738 .463 .168 5.961 .624 .167 .643 3.725 .000 .168 5.938 Constant HUNBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN KEAHLIAN KUALITAS Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: INDEPENDENSI a. 63 Tabel 4.16. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Data Correlations HUNBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN KEAHLIAN KUALITAS Unstandardized Residual Spearmans rho HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN Correlation Coefficient 1.000 -.015 -.112 -.061 Sig. 2-tailed . .912 .395 .646 N 60 60 60 60 KEAHLIAN Correlation Coefficient -.015 1.000 .886 .036 Sig. 2-tailed .912 . .000 .786 N 60 60 60 60 KUALITAS Correlation Coefficient -.112 .886 1.000 .033 Sig. 2-tailed .395 .000 . .802 N 60 60 60 60 Unstandardized Residual Correlation Coefficient -.061 .036 .033 1.000 Sig. 2-tailed .646 .786 .802 . N 60 60 60 60 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber : Lampiran 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi semua variabel 0,05; berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi.

4.3.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini dipakai dalam penelitian ini karena dapat menerangkan ketergantungan suatu variabel dependent dengan satu atau variabel independent. Analisis ini juga dapat menduga besar dan arah dari pengeruh tersebut serta mengukur derajat keeratan hubungan antara satu variabel dependent dengan satu atau lebih variabel independent. Dalam perhitungan analisis berganda ini akan digunakan program komputer SPSS. 64 Tabel 4.17. Uji Regresi Linier Berganda Variabel Beta Standar Error t Signifikansi hitung Correlation Tolerance Correlation VIF Constant -0,278 1,517 -0,183 0,855 Hub Auditor Dgn Klien 0,272 0,052 5,251 0,000 0,959 1,043 Keahlian 0,111 0,150 0,738 0,463 0,168 5,961 Kualitas 0,624 0,167 3,725 0,000 0,168 5,938 Sumber : Lampiran 8 Adapun bentuk umum dari Regresi Linier Berganda secara sistematis adalah, sebagai berikut : Y= β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + e...................................Anonim,2003:21 Y = -0,278 + 0,272 X 1 + 0,111 X 2 + 0,624 X a. Koefisien β 3 Konstanta regresi sebesar -0,278 menyatakan bahwa jika variabel hubungan auditor dengan klien, keahlian, kualitas sama dengan nol maka pemahaman akuntansi sebesar -0,278 : b. Koefisien β 1 Nilai koefisien regresi variable X : 1 sebesar 0,272 menyatakan bahwa apabila variabel hubungan auditor dengan klien mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pemahaman akuntansi sebesar 0,272 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. Dengan tingkat correlation tolerance 0,959 correlation VIF 1,043. 65 c. Koefisien β 2 Nilai koefisien regresi variable X : 2 d. Koefisien β sebesar 0,111 menyatakan bahwa apabila variabel hubungan auditor dengan klien mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pemahaman akuntansi sebesar 0,111 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. Dengan tingkat correlation tolerance 0,168 correlation VIF 5,961. 3 Nilai koefisien regresi variable X : 3 Keterangan : sebesar 0,624 menyatakan bahwa apabila variabel hubungan auditor dengan klien mengalami peningkatan sebesar 1 satuan maka akan meningkatkan pemahaman akuntansi sebesar 0,624 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan. Dengan tingkat correlation tolerance 0,168 correlation VIF 5,938. Y = Independensi Auditor X 1 = Hubungan Auditor dengan Klien X 2 = Keahlian X 3 = Kualitas β = Konstantaintersep β 1 , β 2 , β 3 = Koefisien regresi dari variael bebas e = Komponen pengganggu yang mewakili faktor lain yang berpengaruh terhadap Y tetapi tidak di masukan dalam model. 66

4.3.6. Uji Kecocokan Modal uji F

Untuk mengetahui cocok atau tidaknya alat analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan uji F. Dalam table berikut ini disajikan analisis Uji F. Tabel 4.18. Uji Kecocokan Model uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 765.788 3 255.263 47.817 .000a Residual 298.945 56 5.338 Total 1064.733 59 a Predictors: Constant, KUALITAS, HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN b Dependent Variable: INDEPENDENSI Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, terlihat dari table anova angka F sebesar 47.871 dengan Sig.0,000 0,05: Signifikan positif Hasil analisis ini analisis uji F ini menunjukkan hasil yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa alat analisis regresi berganda yang digunakan sebagai alat analisis ini cocok atau dapat digunakan sebagai alat analisis dengan tingkat signifikan 0,000. Berarti perubahan tigat variabel X1, X2, dan X3 Mampu menjelaskan perubahan variabel Y. Dimana [lihat R Square 0,719] atau 71,9 sedang sisanya 28,1 [100 - 71,9] dijelaskan oleh variabel lain selain variabel X1, X2, dan X3. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan untuk teknik analisis ini cocok, oleh karena itu untuk peneliti yang akan datang disarankan untuk menggunakan model teknik analisis yang sama. 67 Tabel 4.19. Hasil Koefisien Determinan R Square R 2 Keterangan Nilai R 0,848 R 2 0,719 R Square Adjusted R Square 0,704 Standard Error of the Estimate 2,310 Sumber : Lampiran 8 Pada kolom R terlihat angka 0,848, angka ini menunjukkan nilai koefisien korelasi yang berarti hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,848. Pada kolom R Square atau R2 koefisien determinasi sebesar 0,719 yang berarti 71,9 dari seluruh pengamatan menunjukkan variabel bebas mampu menjelaskan variasi variabel terikatnya. Pada kolom Adjusted R Square menunjukkan besarnya R2 yang telah disesuaikan dengan kehadiran variabel bebas lain. Menurut Ghozali 2001 banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square 0,704 atau 70,4 .

4.3.7. Uji t

Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial individual terhadap variabel terikat menggunakan uji t, Dalam table berikut ini disajikan analisis uji t. 68 Tabel 4.20. Hasil Uji t Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : 1. Hubungan Auditor dengan klien X1 Berpengaruh Positif dan nyata terhadap Independensi Y, atau dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,000 0,05 : signifikan [positif]. 2. Keahlian X2 tidak berpengaruh positif tidak nyata terhadap Independensi Y atau tidak dapat diterima dengan tingkat [Sig. 0,463 0,05 : Tidak signifikan [positif]. 3. Kualitas X3 Berpengaruh Positif dan nyata terhadap Independensi Y, atau dapat diterima [Sig. 0,000 0,05 : Signifikan [positif]. 4. Untuk menentukan uji hipotesis teruji atau tidak sesuaikan dengan hipotesis penelitiannya sesuai dengan arah koefisiennya. Coefficients a -.278 1.517 -.183 .855 .272 .052 .380 5.251 .000 .959 1.043 .111 .150 .128 .738 .463 .168 5.961 .624 .167 .643 3.725 .000 .168 5.938 Constant HUNBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN KEAHLIAN KUALITAS Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: INDEPENDENSI a. 69

4.4. Pembahasan dan Implikasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh kompetensi, independensi, dan keahlian profesional terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (studi kasus pada kantor akuntan publik di wilayah Jakarta Selatan)

4 32 171

Pengaruh keahlian audit dan indenfendensi auditor eksternal terhadap tingkat materialistas dalam audit laporan keuangan: studi empiris pada kantor akuntan publik yang terdapat di Jakarta

0 6 118

PENGARUH KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDITOR (Studi Empiris Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Surabaya Timur).

0 0 75

““Pengaruh Keahlian Audit Dan Independensi Terhadap Pendapat Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya)”.

0 5 169

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN AUDITOR DAN BIAYA AUDIT.

1 8 89

PENGARUH AKUNTABILITAS AUDITOR DAN INDEPENDENSI AUDITOR AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA.

0 4 159

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN DAN KUALITAS AUDITOR ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surabaya ) SKRIPSI

0 0 18

INDEPENDENSI AUDITOR DITINJAU DARI HUBUNGAN AUDITOR DENGAN KLIEN, KEAHLIAN AUDITOR DAN BIAYA AUDIT SKRIPSI

0 1 19

PENGARUH KEAHLIAN DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP PENDAPAT AUDITOR (Studi Empiris Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik di Surabaya Timur) SKRIPSI

0 0 14