Teknik Pengumpulan Data a.

1. Perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam jenis Textile dan Garment di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Perusahaan yang telah mempublicasikan laporan keuangannya secara kontinyu selama tahun 2006 sampai 2008 di Bursa Efek Indonesia. 3. Berdasarkan kriteria dan krakteristik yang telah memenuhui syarat tersebut ada 8 perusahaan, sehingga ini merupakan sampel penelitian. 1. PT. Argo pantes Tbk 2. PT. Eratex djaya Tbk 3. PT. Roda vitatex Tbk 4. PT. Sunson textile manucfature Tbk 5. PT. Teijin indonesia fiber Tbk 6. PT. Unitex Tbk 7. PT. Panasia indosyntech Tbk 8. PT. Panasia filament Tbk 3. 3. Teknik Pengumpulan Data a. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari data laporan keuangan sembilan perusahaan textile dan garment yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2006 sampai dengan 2008.

b. Pengumpulan Data

Dokumentasi perbandingan dengan membaca buku-buku dan laporan- laporan dari perusahaan textile dan garment yang go public di PT. Bursa Efek Indonesia.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan program SPSS Sumarsono, 2004: 40. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : - Jika nilai signifikan nilai profitabilitasnya lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal. - Jika nilai signifikasi nilai profitabilitasnya lebih besar dari nilai 5, maka distribusi adalah normal. 3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.5.1. Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi tersebut harus bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimate , artinya pengambilan keputusan Uji F dan Uji t tidak boleh bias untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus memenuhi tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear yaitu: a. Tidak boleh ada autokorelasi b. Tidak boleh ada multikolinearitas c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias Gujarati, 1999 : 218. 1. Multikoliniearitas Penyimpangan asumsi model klasik yang pertama adalah adanya multikoliearitas dalam model regresi yang dihasilkan. Artinya, antara variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasi tinggi atau bahkan 1. Menurut Ghozali, 2001 : 57 Akibat adanya multikolinier adalah Besaran VIF dan tolerence : • Jika VIF 10, maka terjadi multikolinearitas • Jika VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas 2. Heteroskedastisitas Nilai-nilai residul dalam regresi linear tidak boleh ada hubungan dengan variabel X. Hal ini bisa diidentifikasikan dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara residual dengan Rumus Rank Spearman adalah : Gujarati, 1999 : 339 Keterangan : d i = Perbedaan dalam rank antara residual dengan variable bebas ke-1 n = Banyaknya data Menurut Santoso, 2002 : 301 deteksi adanya heteroskedastisitas adalah : - Nilai probabilitas 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas - Nilai probabilitas 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas 3. Autokorelasi Dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan waktu data time series atau data diambil pada waktu tertentu data cross sectional” Gujarati, 1999: 201. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Untuk mendiagnosa adanya , 1 6 1 2 2 1 − − = ∑ N N d rs autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson uji DW dengan ketentuan : Gambar 3.1 : Kurva Uji Autokorelasi Ada Daerah Daerah Ada Autokorelasi Keragu-raguan Keragu-raguan Autokorelasi Negatif Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif dL du 4-du 4-dL 4 Sumber : Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Terjemahan Sumarno Zain, Penerbit Airlangga, Jakarta.

3.5.2. Uji Analisis

Analisis yang digunakan pada penelitian ini dalah analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi berganda tersebut dirumuskan sebagai berikut: Yi = βo + βiX 1i + β 2 X 2i + β 3 X 3i + ei….. Anonim, 2008 : L-21 Dimana : Y = Kinerja Perusahaan X 1 = Rasio leverage keuanagan tertimbang X 2 = Pangsa pasar ei = Faktor pengganggu di luar persamaan β 1 … β 3 a. Ho : β = Koefisien Regresi

3.5.3. Uji Hipotesis 1. Uji Kecocokan Model

Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang dihasilkan guna mengetahui pengaruh-pengaruh variabel-variabel independen X terhadap variabel dependen Y dengan prosedur sebagai berikut : 1 = β 2 , = ……….= β j Model dari X 1 ,X 2 ,X 3 b. Ha : β terhadap Y tidak ada kecocokan. 1 = β 2 , = ……….= β j ≠ 0 Model dari X 1 ,X 2 ,X 3 c. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan derajat bebas n-k, dimana n : jumlah pengamatan dan k : jumlah variabel terhadap Y ada kecocokan. d. Dengan F hitung sebesar : Anonim, 2008 : L-22. , 1 1 2 2 k n R k R F hitung − − − = Keterangan : F hitung = F hasil penghitungan R = Koefisien determinan k = Jumlah variabel n = Jumlah sampel d. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut Suliyanto, 2005 : 65 : - Ho diterima, Ha ditolak jika nilai signifikansi 0,05 - Ho ditolak, Ha diterima jika nilai signifikansi 0,05

2. Uji t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Leverage Dan Rasio Intensitas Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Automotive Yang Go-Public Di Bursa Efek Indonesia

2 29 114

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster pada Perusahaan Textile dan Garment Go-Public di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

Analisis Tingkat Kebangkrutan Model Altman dan Foster Pada Perusahaan Textile dan Garment Go-Public di Bursa Efek Indonesia.

0 2 19

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN TEXTILE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 3 93

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS INDUSTRI DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG TERHADAP “ROE” TERHADAP PERUSAHAAN ROKOK YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 3 98

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERTIMBANG DAN PANGSA PASAR TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 128

ANALISIS TINGKAT KEBANGKRUTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TEXTILE DAN GARMENT GO-PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 106

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18

ANALISIS PENGARUH RASIO LEVERAGE KEUANGAN DAN PANGSA PASAR TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TEXTILE DAN GARMENT YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 27