Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan

a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau tidak memiliki akses ke bank umum b. Membantu pemerintah mendidik masyarakat dalam memahami pola nasional agar ekselarasi pembangunan di sektor pedesaan dapat lebih dipercepat c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat pedesaan d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga terhindar dari jeratan rentenir 3. Bentuk Hukum Bentuk hukum suatu Bank Perkreditan Rakyat menurut Undang- Undang No. 10 Tahun 1998 pasal 21 tentang Perbankan, dapat berupa salah satu dari: a. Perusahaan Daerah PD; b. Koperasi; c. Perseroan Terbatas PT; d. Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 4. Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro, kegiatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI valas, dan perasuransian. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank Perkreditan Rakyat memiliki kegiatan usaha yang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Usaha yang diperkenankan Bank Perkreditan Rakyat meliputi: 1 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2 Memberikan kredit. 3 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah. sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 4 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, danatau tabungan pada bank lain. b. Usaha yang dilarang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat meliputi: 1 Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. 2 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing 3 Melakukan penyertaan modal 4 Melakukan usaha perasuransian 5 Melakukan usaha lain di luar kegiatan yang ditetapkan di atas

C. Kredit

1. Pengertian Kredit Istilah Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan truth atau faith. Oleh karena itu, dasar dari kredit adalah kepercayaan yang memiliki arti yaitu seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit kreditur percaya bahwa penerima kredit debitur di masa mendatang akan mengembalikan pinjaman beserta bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak yang telah dijanjikan. Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Suyatno 2007: 13, pengertian kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada