Analisis Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit

91 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai struktur organisasi, karena struktur organisasi dapat memberikan rerangka untuk menunjang aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas perusahaan. gambar 4.1. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemisahan tanggung jawab dan wewenang pada masing- masing bagian yang terkait, seperti adanya pemisahan tugas antara Bagian Survei dan Analisis kredit dilakukan oleh Account Officer dan Appraisal, Bagian Keputusan Kredit dilakukan oleh Direksi, dan Bagian Pencairan dan Pelunasan Kredit dilakukan oleh Bagian Teller. 6 Pembagian wewenang dan tanggung jawab Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab merupakan perluasan dan pengembangan struktur organisasi. Dalam suatu organisasi harus ada sistem yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab untuk mengotorisasi suatu aktivitas. Jika satu unit dibebankan wewenang yang terlalu banyak, hal ini akan mengakibatkan timbulnya kecurangan dalam pelaksanaan wewenang tersebut. Dalam pelaksanaannya PD BPR Bank Sleman telah memiliki pedoman yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab yaitu Job Description berisi tentang pernyataan tertulis yang menjelaskan suatu jabatan, tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang dan aspek-aspek lainnya dari suatu jabatan tertentu. Job Description digunakan untuk menghindari pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai tanggung jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Selain itu, PD BPR Bank Sleman juga memiliki pedoman kebijakan tertulis yaitu Standard Operational Procedure SOP yang berisi tentang prosedur semua aktivitas terhadap semua bagian yang ada di organisasi. Setiap transaksi atas proses pemberian kredit telah ditandatangani oleh pihak-pihak yang berwenang dalam hal itu. Tahap Permohonan Kredit diotorisasi oleh Bagian Administrasi Kredit, Tahap Penyidikan dan Analisis Kredit diotorisasi oleh Account Officer dan Bagian Administrasi Kredit, Tahap Keputusan Kredit diotorisasi oleh Kepala Bagian Kredit dan Direksi, serta Tahap Pencairan dan Pelunasan Kredit diotorisasi oleh Bagian Teller. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai 7 Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Kebijakan dan praktik yang sehat berhubungan dengan kebijakan perekrutan, pelatihan, tindakan- tindakan pendisplinan atas pelanggaran, evaluasi, dan promosi kerja. Hal tersebut dapat menentukan apakah personil perusahaan memiliki tingkat integritas yang diharapkan, nilai etika, dan kompetensi. Kebijakan di PD BPR Bank Sleman yaitu menetapkan adanya persyaratan atau kualifikasi tertentu terhadap seleksi calon karyawan dapat mendorong terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas, disiplin, bertanggung jawab dan kompeten. Beberapa program pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang secara rutin direalisasikan PD BPR Bank Sleman antara lain adalah pendidikan dan pelatihan yang bertujuan meningkatkan keahlian dalam bidang perbankan. Selain itu, PD BPR Bank Sleman juga memiliki kebijakan mengenai cuti kerja dan perputaran jabatan. Kebijakan cuti kerja yang ditetapkan oleh PD BPR Bank Sleman adalah 12 hari dalam setahun. Perputaran jabatan di PD BPR Bank Sleman dilakukan pada periode tertentu sesuai dengan √ 94 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai kebijakan Direksi. Hal ini dilakukan berfungsi untuk menilai kinerja karyawan yang kurang baik dapat digantikan dengan karyawan baru, serta agar karyawan tidak merasa jenuh dengan jabatan yang lama dalam jangka waktu yang panjang. Penaksiran Resiko 8 Identifikasi Risiko Identifikasi risiko adalah kegiatan untuk menemukan atau mengetahui risiko – risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau perorangan terhadap faktor eksternal maupun faktor internal. PD BPR Bank Sleman memiliki lima tahap dalam proses pemberian kredit yaitu tahap permohonan kredit, tahap survei dan analisis kredit, tahap keputusan kredit, tahap pencairan kredit, dan tahap pelunasan kredit. Setiap tahap pada proses pemberian kredit diotorisasi oleh pihak yang berwenang, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi yaitu kredit bermasalah atau kredit macet. Resiko lain yang kemungkinan terjadi pada PD BPR Bank Sleman atas pemberian kredit √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai adalah kecurangan yang dilakukan oleh karyawan. Kecurangan mungkin dilakukan oleh karyawan khususnya bagian Teller, seperti kecurangan tidak melakukan pencatatan saat pemberian dana pinjaman kepada debitur atau saat debitur melakukan pembayaran angsuran pinjaman, karyawan bisa tidak menyetorkan uang yang diterima dari debitur atau karyawan bisa memanipulasi data debitur yang bertujuan untuk kepentingan pribadi. 9 Analisis Risiko Analisis risiko meliputi menilai kemungkinan terjadinya risiko, dan bagaimana mengelola risiko. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan di evaluasi, sehingga risiko dapat memperkirakan akibat dari terjadinya risiko dan dapat melakukan tindakan yang dapat meminimalkan risiko tersebut. Kredit macet mungkin terjadi, apabila nasabah tidak dapat melunasi kreditnya dikarenakan keadaan tertentu yang tidak dapat diketahui oleh pihak bank. PD BPR Bank Sleman telah melakukan antisipasi dini akan adanya kredit bermasalah yang dihadapi dimasa mendatang dengan melakukan beberapa prosedur yang telah ditetapkan antara lain √ 96 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai adanya pemantauan kredit secara berkala, pihak bank melakukan seleksi kepada calon debitur dengan menggunakan pendekatan 5C untuk menentukan kelayakan kredit yang diberikan. Selain itu, ada kegiataan pembinaan kepada debitur dengan melakukan pemberitahuanperingatan untuk membayar angsuran secara lisan maupun tulisan, apabila debitur menunjukkan gejala-gejala akan adanya kredit bermasalah, maka Account Officer harus melakukan penagihan secara intensif. Selain itu, PD BPR Bank Sleman juga sudah melakukan pencegahan terjadi kecurangan yang mungkin dilakukan karyawan dengan melakukan pemeriksaan pencataan transaksi setiap hari dan mencocokkan kesesuaian antara catatan milik debitur dan catatan milik Bank Sleman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai Informasi dan komunikasi 10 Mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid Perusahaan harus mengidentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid. Transaksi pencairan kredit akan dicatat dalam Kuintansi Pencairan Kredit dan transaksi pelunasan kredit akan dicatat dalam Slip Setoran Kredit. √ 11 Mencatat transaksi pada periode akuntansi yang tepat Perusahaan harus mencatat transaksi sesuai dengan periode akuntansi yang tepat. Hal ini berfungsi supaya informasi pada transaksi dapat sesuai dengan kronologis dan peristiwa ekonomi yang telah terjadi pada perusahaan, sehingga informasi periode akuntansi dapat relevan bagi pengguna laporan keuangan. Setiap dokumen pemberian kredit PD BPR Bank Sleman sudah memiliki keterangan tanggal transaksi dan dicatat sesuai dengan waktu transaksi, sehingga data tidak dapat dimanipulasi. √ 12 Menyajikan transaksi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan secara tepat Perusahaan harus menyajikan transaksi dengan pengungkapan laporan keuangan secara tepat agar tidak menyesatkan pembaca laporan keuangan dan laporan keuangan dapat dipertanggungjawabkan dan diandalkan. Penyajian transaksi dalam sistem pemberian kredit dan pengungkapan dalam laporan keuangan sudah tepat karena transaksi sudah tercatat oleh sistem informasi yang dimiliki perusahaan, sistem tersebut bernama Application Retail BPR sehingga √ 98 menghasilkan laporan keuangan yang No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan. Aktivitas Pengendalian 13 Otorisasi yang memadai Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. PD BPR Bank Sleman telah melaksanakan aktivitas pengendalian aplikasi yaitu setiap transaksi pemberian kredit harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang. Pada setiap transaksi pemberian persetujuan dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan agar mengantisipasi terjadinya kesalahan yang mungkin terjadi. Pada umumnya setiap transaksi memiliki persetujuan dari tiga orang penjabat yang berwenang secara bertahap, setiap pejabat akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan menverifikasi kesesuaian antara dokumen utama dan dokumen pendukung. √ 99 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai 14 Pemisahan fungsi yang memadai Pemisahan fungsi antar unit pada organisasi memiliki tujuan pokok yaitu untuk mencegah dan deteksi secara dini atas kesalahan dan ketidakberesan dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang. Pembebanan tanggung jawab ke orang yang berbeda dapat mengurangi kesempatan bagi seseorang untuk berbuat curang atau menyembunyikan kesalahan dalam menjalankan tugasnya. Di PD BPR Bank Sleman terdapat pemisahan tugas antar bagian atas proses pemberian kredit yaitu bagian penerima permohonan kredit dilakukan oleh Bagian Pelayanan, bagian survei dan analisis kredit dilakukan oleh Account Officer dan Appraisal yang bertugas melakukan penilaian terhadap debitur, bagian keputusan kredit dilakukan oleh Direksi yang bertugas memberikan persetujuan otorisasi permohonan kredit disetujui atau tidak, dan bagian pencairan dan pelunasan kredit dilakukan oleh Bagian Teller yang berfungsi menerima semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan debitur. √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai 15 Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan Perlindungan secara fisik adalah cara yang paling baik dalam perlindungan kekayaan dan catatan. Perlindungan fisik juga diperlukan untuk catatan dan dokumen. Catatan dan dokumen adalah objek fisik di mana transaksi akan dicantumkan serta diikhtisarkan. Perusahaan lebih baik mengeluarkan biaya untuk penjagaan catatan dan dokumen serta biaya untuk pembuatan catatan pengganti daripada menanggung risiko kerugian atas hilangnya catatan dan dokumen. PD BPR Bank Sleman sudah melakukan pengendalian fisik dengan memiliki gedung khusus untuk penyimpanan arsip, dokumen, dan catatan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila terjadi kehilangan atau kerusakan catatan dan dokumen perusahaan. PD BPR Bank Sleman juga sudah melakukan pengendalian agunan atau jaminan kredit dengan melakukan penilaian jaminan sebelum pemberian kredit dan setelah pemberian kredit. Penilaian jaminan dilakukan oleh Bagian Appraisal dengan melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mensesuaikan antara data jaminan yang diberikan debitur dan keadaan jaminan yang sebenarnya. √ 101 Selain itu, PD BPR Bank Sleman juga sudah memiliki sistem informasi yang dapat No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai mencatat segala transaksi secara komputerisasi, sehingga perusahaan bisa menghasilkan informasi yang akurat yang didukung adanya nomor urut tercetak pada setiap dokumen. 16 Pemeriksaan independen atas kinerja Pemeriksaan harus independen karena pemeriksaan umumnya akan lebih efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab atas jalannya operasi yang diperiksa. Manajemen melakukan pemeriksaan atas kinerja berfungsi untuk menilai pekerjaaan karyawan apakah pelaksanaan pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan prosedur atau belum. PD BPR Bank Sleman telah melaksanakan aktivitias pengendalian untuk pemeriksaan kinerja yang dilakukan oleh manajemen dan didukung oleh Satuan Kerja Audit Intern SKAI. Manajemen telah melakukan penilaian anggaran terhadap laporan-laporan yang meringkas hasil operasional perusahaan, dan manajemen juga telah melakukan pemeriksaan terhadap pencapaian kinerja sesungguhnya dibandingkan pencapaian kinerja pada tahun-tahun sebelumnya dengan √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 menggunakan rasio-rasio keuangan. No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai 17 Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan. Desain dokumen yang sederhana akan meminimalkan kemungkinan kesalahan pencatatan, dan mendukung pencatatan yang efisien. Dokumen harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak yang berwenang untuk mengotorisasi transaksi dan dokumen harus diberikan nomor urut tercetak, agar penggunaan dokumen pemberian kredit dapat dipertanggungjawabkan. Desain dokumen pemberian kredit PD BPR Bank Sleman sudah sederhana meliputi Formulir Permohonan Kredit FPK, Laporan Analisa Kredit, Berita Acara Penilaian Agunan, sehingga dapat meminimalkan kesalahan pencatatan. Setiap dokumen juga telah memiliki ruang untuk tanda tangan pihak berwenang untuk mengotorisasi transaksi, setiap dokumen minimal memiliki tiga tempat tanda tangan pihak yang berwenang. Slip setoran kredit, kuintansi pencairan kredit, dan formulir pencairan kredit sudah memiliki nomor urut tercetak. √ Pemantauan 18 Supervisi yang efektif Supervisi yang efektif mencakup melatih dan mendampingi pegawai, mengawasi kinerja, mengoreksi PD BPR Bank Sleman telah melakukan pangawasan atas kinerja pegawai, secara umum yang dilakukan √ 103 kesalahan, dan melindungi aset dengan cara mengawasi pegawai yang memiliki akses pada aset perusahaan. oleh Dewan Pengawas dan didukung Satuan Kerja Audit Internal SKAI. Pengawasan dilakukan melalui sistem No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai Aplikasi Retail BPR ARB, pengawasan ini dilakukan khususnya bagi karyawan yang memiliki akses terhadap kas perusahaan secara rutin. Selain itu, PD BPR Bank Sleman telah melakukan pelatihan dan pendidikan untuk mendampingi pegawai yang dilakukan oleh Human Capital HC. Hal ini dapat terlihat dengan adanya rencana pelatihan dan pendidikan dalam satu tahun untuk pengembangan kualitas pegawai perusahaan. 19 Audit Internal Audit internal mencakup peninjauan ulang keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional serta menyediakan penilaian keefektifan pengendalian internal. Audit internal juga mencakup evaluasi Pada proses pemberian kredit PD BPR Bank Sleman sudah melakukan pemantauan kredit secara berkala yaitu adanya kegiatan pemantauan secara preventif yang dilakukan pada tahap survei dan analisis kredit, serta √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 penilaian kesadaran pegawai terhadap prosedur dan kebijakan manajemen, hukum dan peraturan yang berlaku. kegiatan pemantauan secara represif yang dilakukan setelah tahap pencairan kredit. Upaya pemantauan kredit dilakukan oleh Account Officer dan No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai Bagian Appraisal dengan melakukan peninjauan langsung secara berkala ke lokasi usaha, lokasi jaminan, atau tempat lain yang ada kaitannya dengan fasilitas kredit yang diberikan. PD BPR Bank Sleman juga telah melakukan evaluasi kinerja pegawai setiap bulan yang dilakukan secara rutin, dan diikuti oleh seluruh anggota perusahaan untuk mengevaluasi kegiatan perusahaan yang telah dilakukan. Pertemuan rutin ini berfungsi sebagai sarana untuk saling berdiskusi membahas permasalahan yang terjadi dan bersama-sama mencari solusi yang terbaik dari permasalahan tersebut. 105

C. Uji Kepatuhan Sampling

Dalam bab II telah dijelaskan bahwa untuk menjawab permasalahan yang kedua digunakan pengujian kepatuhan dan model attribute sampling yang digunakan adalah Stop-or-Go Sampling. Model Stop-or-Go Sampling dipilih karena peneliti memperkirakan kesalahan yang terjadi dalam populasi sangat kecil. Pengujian kepatuhan terhadap pengendalian intern ini dilakukan dengan mengambil beberapa sampel dari populasi berupa arsip dokumen- dokumen dalam sistem pemberian kredit. Adapun langkah-langkah dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan attribute yang akan diperiksa, yaitu: Attribute I : Pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang. Attribute II : Kelengkapan surat keputusan kredit dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan. Attribute III : Pemberian nomor urut pada dokumen kredit dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. 2. Menentukan populasi yang akan diambil sampelnya Dalam pengujian kepatuhan terhadap sistem pemberian kredit, populasi yang akan diambil sampelnya adalah semua dokumen perjanjian kredit beserta dokumen pendukung lainnya selama periode 2014. 106 3. Menentukan tingkat keandalan R dan DUPL Dalam pengujian kepatuhan ini peneliti menentukan tingkat keandalan R 95 karena peneliti percaya pengendalian intern sistem pemberian kredit di BPR Bank Sleman memiliki keefektifan cukup besar. Peneliti menentukan DUPL sebesar 5 karena peneliti percaya kemungkinan kesalahan tidak lebih besar dari 5. 4. Menentukan sampel pertama yang harus diambil dengan menggunakan tabel besarnya sampel minimum Besarnya sampel ditentukan berdasarkan dengan tabel 3.1 tabel besarnya sampel minimum dengan menggunakan tingkat keandalan R 95 dan DUPL 5, sampel yang dapat diambil adalah sebanyak 60 buah. 5. Memilih anggota sampel dari seluruh anggota populasi secara acak. Pengambilan sampel ini dengan menggunakan metode purposive sampling, kemudian menggunakan metode acak manual dengan membuat gulungan kertas bertuliskan nomor sampel di dalamnya, setelah itu gulungan kertas tersebut diambil secara acak dan gulungan kertas sudah diambil menunjukkan sampel yang akan diperiksa sesuai dengan nomor yang tercantum didalamnya diperiksa dengan atribut yang ditentukan. 6. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern. 107 Setelah menentukan besarnya jumlah sampel pada dokumen kredit, maka dilakukan pengujian kepatuhan terhadap 60 sampel. Dibawah ini disajikan hasil pemeriksaan sampel terhadap attribute yang ditentukan. Tabel 5. 2 Hasil Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pemberian Kredit No. No. Sampel Atribut I Atribut II Atribut III Keterangan 1 1907 √ √ √ √ = ada X = tidak ada 2 1832 √ √ √ 3 1914 √ √ √ 4 1891 √ √ √ 5 1636 √ √ √ 6 1538 √ √ √ 7 1573 √ √ √ 8 1806 √ √ √ 9 1792 √ √ √ 10 1433 √ √ √ 11 1584 √ √ √ 12 1824 √ √ √ 13 1902 √ √ √ 14 1693 √ √ √ 15 1896 √ √ √ 16 1915 √ √ √ 17 1630 √ √ √ 18 1690 √ √ √ 19 1828 √ √ √ 20 1644 √ √ √ 21 1872 √ √ √ 22 1628 √ √ √ 23 1746 √ √ √ 24 1794 √ √ √ 25 1917 √ √ √ 26 1803 √ √ √ 27 1600 √ √ √ 28 1692 √ √ √ 29 1623 √ √ √ 30 1805 √ √ √ 31 1882 √ √ √ 108 Tabel 5.2 Hasil Analisis Kepatuhan Efektivitas Pengendalian Intern Terhadap Sistem Pemberian Kredit lanjutan No. No. Sampel Atribut I Atribut II Atribut III Keterangan 32 1806 √ √ √ √ = ada X = tidak ada 33 1579 √ √ √ 34 1567 √ √ √ 35 1996 √ √ √ 36 1915 √ √ √ 37 1843 √ √ √ 38 1639 √ √ √ 39 1683 √ √ √ 40 1628 √ √ √ 41 1616 √ √ √ 42 1643 √ √ √ 43 1652 √ √ √ 44 1631 √ √ √ 45 1964 √ √ √ 46 1554 √ √ √ 47 1896 √ √ √ 48 1913 √ √ √ 49 1813 √ √ √ 50 1430 √ √ √ 51 1627 √ √ √ 52 1845 √ √ √ 53 1792 √ √ √ 54 1868 √ √ √ 55 1611 √ √ √ 56 1809 √ √ √ 57 1821 √ √ √ 58 1880 √ √ √ 59 1917 √ √ √ 60 1460 √ √ √ Atribut: 1. Adanya pemberian tanda tangan oleh pihak yang berwenang. 2. Adanya kelengkapan surat keputusan kredit dengan adanya dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan. 3. Adanya pemberian nomor urut pada dokumen kredit dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sumber: data diolah 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 7. Membuat tabel Stop-Or-Go Decision Hasil pemeriksaan 60 sampel terhadap attribute yang sudah ditentukan menunjukkan bahwa dari 60 sampel yang digunakan tidak ditemukan adanya kesalahan. Berdasarkan tabel stop-or-go decision apabila pengambilan sampel tidak ada penyimpangan, maka pengambilan sampel dapat dihentikan. Setelah diketahui bahwa kesalahan sama dengan nol, dengan demikian pengambilan tambahan sampel tidak diperlukan. 8. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Hasil pengujian kepatuhan terhadap sampel yang dpilih dalam sistem pemberian kredit PD BPR Bank Sleman, menunjukkan bahwa tidak ada penyimpangan karena semua dokumen sampel memenuhi atribut yang sudah ditetapkan yaitu dokumen sampel telah dilengkapi surat keputusan kredit beserta dengan dokumen-dokumen pendukung lain yang diperlukan, setiap dokumen sampel telah diberi tanda tangan oleh pihak yang berwenang, dan juga dokumen sampel dilengkapi dengan pemberian nomor urut tercetak yang pemakaiannya dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan tabel stop-or-go-decision apabila dari pemeriksaan terhadap seluruh anggota sampel tidak ditemukan kesalahan maka pengambilan sampel dapat dihentikan. Dari hasil pengujian kepatuhan tersebut, dapat dievaluasi untuk menentukan efektif tidaknya pengendalian internpada PD BPR Bank PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 Sleman. Hasil pengujian menunjukkan jumlah kesalahan yang ditemukan adalah nol, maka tidak diperlukan sampel tambahan. Pada tingkat kesalahan sama dengan 0 untuk mencari tingkat kesalahan yang terjadi, maka diperlukan perhitungan terhadap Achieved Upper Precision Limit AUPL dengan rumus sebagai berikut: AUPL = Berdasarkan tabel 5. 3 dengan tingkat keandalan R adalah 95 dan jumlah kesalahan pada sampel adalah 0, maka dapat diketahui besarnya confidence level factor adalah 3. Tabel 5.3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes dan Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results Number of Occurrences Confidence Levels 90 95 97,5 2,4 3,0 3,7 1 3,9 4,8 5,6 2 5,4 6,3 7,3 3 6,7 7,8 8,8 4 8,0 9,2 10,3 5 9,3 10,6 11,7 6 10,6 11,9 13,1 7 11,8 13,2 14,5 8 13,0 14,5 15,8 9 14,3 16,0 17,1 10 15,5 17,0 18,4 Sumber: Mulyadi, 2002: 268