Produk-produk PD BPR Bank Sleman

70

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Sistem Pemberian Kredit di PD BPR Bank Sleman

Kredit yang terdapat pada PD Bank Perkreditan Rakyat Bank Sleman terbagi atas dua kelompok yaitu Kredit Konsumer dan Kredit UMKM. Kredit Pegawai atau Konsumer diberikan kepada calon nasabah yang berstatus karyawan yang memiliki penghasilan tetap. Fasilitas kredit dilakukan secara kolektif yang didasari kerjasama antara Bank dengan pihak instansiperusahaan. Sedangkan kredit UMKM dapat diberikan kepada calon nasabah dari berbagai sektor, baik kepada pelaku usaha UMKM atau masyarakat umum khususnya pengusaha. Agar kegiatan pemberian kredit dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka diperlukan sistem kredit yang sesuai dengan kebijakan bank yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan kredit lebih efektif dan efesien. Sistem pemberian kredit terdiri dari suatu jaringan prosedur yang dibuat sesuai dengan pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pelaksanaan pemberian kredit yang mencakup tahapan permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit. Sistem pemberian kredit yang jelas dan terinci membantu calon nasabah untuk memahami proses kegiatan kredit dan membantu pihak bank supaya calon nasabah dapat tertarik untuk mengajukan permohonan kredit. Untuk menjawab permasalahan pertama, berikut ini akan diuraikan deskripsi dan analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian. 1. Prosedur pemberian kredit pada BPR Bank Sleman a. Permohonan kredit 1 Calon debitur mengajukan permohonan kredit kepada Customer Service. 2 Customer Service memberikan informasi mengenai jenis kredit yang akan diajukan kepada nasabah dan kemudian memberikan Formulir Permohonan Kredit FPK yang sesuai dengan jenis kredit kepada calon debitur untuk diisi dan dilengkapi persyaratannya. 3 Calon Debitur mengisi Formulir Permohonan Kredit FPK dan menyerahkan kembali kepada Customer Service dengan melampirkan kelengkapan persyaratan kredit yang harus dipenuhi seperti fotocopy KTP, fotocopy surat nikah apabila sudah menikah atau Kartu Keluarga, dan berkas-berkas lainnya serta jaminan kredit bisa berupa Sertifikat Tanah atau Sertifikat Tempat Usaha, BPKB, dan jaminan lainnya. 4 Customer Service menyerahkan Formulir Permohonan Kredit FPK beserta berkas-berkas persyaratan kredit kepada Bagian Kredit yang berwenang untuk dilakukan survei dan analisis kredit. b. Survei dan Analisis kredit 1 Account Officer AO melakukan survei kepada calon debitur dengan cara melakukan kunjungan secara langsung ke tempat tinggal atau tempat usaha dari calon debitur untuk mendapat informasi mengenai 5C. Bagian Appraisal melakukan penilaian mengenai yang diajukan oleh calon nasabah dengan cara mencocokkan kebenaran data antara dokumen jaminan yang diajukan dengan keadaan fisik jaminan di lapangan. 2 Account Officer mengisi laporan analisa kredit berdasarkan hasil peninjauan langsung dengan mempertimbangkan analisis kredit 5C Character, Capital, Collateral, Capacity dan Condition. Bagian Appraisal mengisi laporan berupa berita acara penilaian agunanbenda jaminan berdasarkan survei yang sudah dilakukan. Setelah itu diserahkan kepada Bagian Kredit yang berwenang. 3 Bagian Kredit meneliti seluruh berkas-berkas calon debitur berupa FPK, jaminan kredit, persyaratan, laporan analisa kredit dan, dan laporan penilaian jaminan. Kemudian Bagian Kredit memasukkan data calon debitur ke buku register permohonan peminjaman dan berkas-berkas tersebut diserahkan kepada Direksi untuk membahas dan memputuskan permohonan kredit calon debitur tersebut akan disetujui atau ditolak. c. Keputusan Pemberian Kredit 1 Direksi memeriksa laporan penilaian calon debitur dan membuat keputusan, apabila permohonan kredit ditolak maka pihak bank akan menghubungi calon debitur untuk memberitahukan informasi mengenai hasil putusan kredit. 2 Apabila permohonan kredit disetujui maka Direksi menyerahkan laporan penilaian calon debitur kepada Bagian Adminitrasi dan pihak bank memberitahukan kepada calon debitur bahwa pengajuan kreditnya disetujui. Bagian Adminitrasi Kredit mempersiapkan dan membuat perjanjian kredit untuk calon debitur. 3 Bagian Administrasi Kredit membuat kuintansi pencairan kredit terdiri dari 3 rangkap dan slip setoran kredit terdiri dari 2 rangkap, kemudian diserahkan ke Bagian Teller. 4 Perjanjian Kredit dan Surat Kuasa Pemotongan GajiSurat Kuasa Hak Tanggung dan Jual diserahkan kepada Direksi untuk ditandatangani bersama dengan debitur. 5 Semua berkas debitur terdiri atas persyaratan, formulir permohonan kredit, surat jaminan, laporan penilian calon debitur, perjanjian kredit, dan dokumen-dokumen pendukung lain yang telah ditandatangani oleh pihak yang berwenang diserahkan kembali kepada Bagian Administrasi Kredit untuk diarsipkan. 6 Bagian Kredit membuat Surat Permohonan Pencairan yang diserahkan kepada Direksi untuk ditandatangani yang berguna sebagai bukti persetujuan pencairan dana. d. Pencairan kredit 1 Bagian Teller menerima kuintansi pencairan kredit dan slip setoran kredit dari Bagian Adminitrasi Kredit untuk direalisasikan pencairan kredit kepada debitur. 2 Bagian Teller memeriksa kebenaran kuintansi pencairan kredit dan slip setoran kredit, kemudian bagian kasir segera menyiapkan dan menyerahkan pinjaman kepada nasabah sesuai nominal yang tertera dalam slip tersebut. 3 Kuintansi pencairan kredit terdiri dari 3 rangkap, lembar pertama diserahkan kepada Bagian Pembukuan, lembar kedua diserahkan kepada Bagian Administrasi Kredit untuk diarsipkan dan lembar ketiga diserahkan kepada debitur. 4 Slip Setoran Kredit terdiri dari 2 rangkap, lembar pertama diserahkan kepada Bagian Pembukuan dan lembar kedua diserahkan kepada debitur sebagai tanda terima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Pelunasan kredit. Pelunasan kredit oleh debitur dapat dilakukan oleh Bagian Teller. Jika debitur telah melunasi pinjaman dengan menyelesaikan pembayaran angsuran dan bunga angsuran, maka jaminan akan diberikan kembali kepada debitur. Secara ringkas gambaran jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit yang diterapkan oleh PD BPR Bank Sleman dapat dilihat pada gambar berikut dalam bentuk flowchart sistem pemberian kredit dibawah ini: