Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

f. Pemeriksaan terhadap attribute yang menunjukkan efektivitas pengendalian intern. Dalam pengujian kepatuhan, atribut yang sudah ditentukan di atas diuji apakah ketiga atribut tersebut ada pada sampel yang diambil. g. Membuat tabel stop-or-Go Decision Tabel stop-or-go decision berisi informasi tentang jumlah sampel awal dan tindakan yang harus diambil jika terdapat kesalahan. Cara penyusunan tabel stop-or-Go Decision yaitu: Tabel 3.2 Tabel Stop-or-Go Decision Langkah Besarnya sampel kumulatif yang digunakan Berhenti jika kesalahan kumulatif yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah berikutnya jika kesalahan yang terjadi sama dengan Lanjutkan ke langkah 5 jika kesalahan paling tidak sebesar 1 60 1 4 2 96 1 2 4 3 126 2 3 4 4 156 3 4 4 5 Pengujian kepatuhan menggunakan fixed-sample-size-attribute sampling Sumber: Mulyadi 2002: 266 1 Langkah 1 Apabila pemeriksaan terhadap 60 anggota sampel tidak ditemukan kesalahan, tingkat kesalahan sama dengan 0, maka pengambilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sampel dapat dihentikan karena AUPL = DUPL. AUPL dihitung dengan rumus: AUPL = Tabel 3.3 Attribute Sampling Table for Determining Stop-or-Go Sampling Sizes dan Upper Precision Limit Population Occurrence Rate Based on Sample Results Number of Occurrences Confidence Levels 90 95 97,5 2,4 3,0 3,7 1 3,9 4,8 5,6 2 5,4 6,3 7,3 3 6,7 7,8 8,8 4 8,0 9,2 10,3 5 9,3 10,6 11,7 6 10,6 11,9 13,1 7 11,8 13,2 14,5 8 13,0 14,5 15,8 9 14,3 16,0 17,1 10 15,5 17,0 18,4 Sumber: Mulyadi, 2002: 268 2 Langkah 2 Apabila dalam pemeriksaan terhadap 60 sampel pertama ditemukan ada kesalahan sebesar 1, maka confidence level factor pada R = 95 adalah sebesar 4,8 dan AUPL = 4,860 adalah 8. Oleh karena AUPL DUPL, maka peneliti perlu mengambil sampel tambahan. Sampel tambahan ini dihitung dengan rumus: Sample size = Berdasarkan rumus tersebut, besar sampel dihitung 4,85 = 96. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom “Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan” di baris langkah ke-2. 3 Langkah 3 Apabila dalam pemeriksaan terhadap 96 anggota sampel pada langkah 2 tersebut ditemukan ada kesalahan atau penyimpangan sebesar 2, maka diperlukan tambahan anggota sampel. Pada confidence level factor pada R = 95 adalah sebesar 6,3 dan AUPL = 6,35 = 126 buah. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom “Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan” di baris langkah ke-3. 4 Langkah 4 Apabila dalam pemeriksaan terhadap 126 anggota sampel pada langkah 3 tersebut, peneliti ditemukan ada kesalahan atau penyimpangan sebesar 3, maka diperlukan tambahan anggota sampel. Besarnya sampel tambahan dihitung 7,85 = 156 buah. Angka besarnya sampel kemudian dicantumkan di kolom “Besarnya Sampel Kumulatif yang Digunakan” di baris langkah ke-4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Apabila dalam 156 anggota sampel tersebut hanya terdapat 3 kesalahan, maka AUPL sama dengan DUPL, peneliti akan mengambil kesimpulan bahwa pengendalian intern sudah efektif. Namun, apabila dalam 156 anggota sampel tersebut ditemukan kesalahan atau penyimpangan sebesar 4, maka AUPL = 9,2156 =5,9. Dalam keadaan ini dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang ada tidak efektif dan peneliti harus beralih ke langkah kelima yaitu dapat menggunakan fixed-size-attribute sampling sebagai alternatif. h. Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel Evaluasi hasil pemeriksaan terhadap sampel dilakukan dengan cara membandingkan tingkat kesalahan maksimum yang dapat diterima DUPL dengan tingkat kesalahan yang dicapai AUPL. Apabila AUPL = DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern efektif, tetapi bila AUPL DUPL, maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern tidak efektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah PD BPR Bank Sleman

PD BPR Bank Sleman dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 Tahun 1962 tanggal 19 Mei 1962 tentang Mengadakan Bank Pasar. Keberadaannya kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Bupati Nomor 6K1969 tanggal 21 Januari 1969 tentang Penetapan bank-bank pasar dan Keputusan Bupati Sleman Nomor 3K1970 tanggal 24 Maret 1970 tentang Pedoman Pelaksanaan Bank Pasar Daerah Kabupaten Sleman. Sejak tahun 1970 inilah, PD BPR Bank Sleman yang pada saat pendiriannya bernama “Bank Pasar” ini memulai aktivitasnya di bidang perbankan. Seiring perkembangan usahanya, kemudian diterbitkan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sleman Nomor 076Kep. KDH1981, tanggal 21 Juli 1981, tentang Anggaran Dasar Sementara Perusahaan Daerah “Bank Pasar” Kabupaten Dati II Sleman. Anggaran Dasar Sementara tersebut lalu disempurnakan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sleman Nomor 15 tahun 1983 tanggal 21 Juni 1983 yang disahkan dengan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 209KPTS1983, tanggal 21 November 1983 dan telah mendapat Surat Keterangan Ijin Usaha Bank Pasar dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Nomor S-387MK.111981, tanggal 28 November 1981. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Dati II Sleman, Nomor 30 Tahun 1995, tanggal 6 September 1995 yang disahkan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Surat Keputusan Nomor 95KPTS1996 tertanggal 15 April 1996 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dati II Sleman Nomor 3, Seri D tanggal 30 Juni 1996, bentuk hukum perusahaan ini dirubah menjadi PD Bank Perkreditan Rakyat “Bank Pasar” Kabupaten Dati II Sleman. Perubahan terakhir pada tahun 2008 adalah penyempurnaan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Sleman tertanggal 16 Januari 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Sleman Tahun 2008 Nomor 1 Seri D tanggal 18 Januari 2008. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Pemimpin Bank Indonesia Yogyakarta No. 102KEP.PBIYk2008 tanggal 18 Februari 2008.

B. Lokasi PD BPR Bank Sleman

BPR Bank Sleman memiliki kantor pusat yang berada di Jl. Magelang Km. 10, Tridadi Sleman, Yogyakarta dan kantor cabang yang berada di Jl. Godean Km. 10, Geneng, Sidoagung, Godean, Sleman. Selain itu, BPR Bank Sleman memiliki 16 kantor kas yang terletak di beberapa pasar daerah Sleman.

C. Visi dan Misi

1. Visi PD BPR Bank Sleman memiliki visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai yaitu “Mewujudkan bank yang Sehat, Profesional dan Berdaya Saing”. Penyataan visi ini mengandung harapan agar kedepannya PD BPR Bank Sleman semakin sehat, dikelola secara professional, dan mempunyai daya saing yang baik. a. Sehat Memiliki kinerja keuangan yang sehat berdasarkan rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Profesional 1 Dikelola secara professional berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance, dengan berlandaskan pada prinsip kehati-hatian prudent. 2 Memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, kompeten dan kapabel, jujur, disiplin, bersemangat, bertanggung jawab, dan berpengalaman. c. Berdaya saing Memiliki produk dan layanan yang berkualitas, inovatif dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara optimal yang didukung fasillitas infrastruktur operasional dan pelayanan yang memadai, sesuai dengan perkembangan dan mengutamakan pelayanan prima. 2. Misi a. Mempertahankan tingkat kesehatan bank 1 Meningkatkan tingkat kesehatan 2 Mengurangi resiko likuiditas dan kredit b. Meningkatkan kualitas pengelolaan 1 Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia 2 Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana operasional 3 Meningkatkan kapasitas pengelolaan yang optimal dan efisien c. Meningkatkan daya saing 1 Meningkatkan peran dalam perekonomian daerah. 2 Meningkatkan partisipasi masyarakat dan swasta dalam aktivitas perbankan. 3 Meningkatkan jangkauan pemasaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

D. Struktur Organisasi

Gambar 4. 1 Bagan Struktur Organisasi PD BPR Bank Sleman Bagian Dana Bagian Kredit Konsumer Bagian Kredit Umum Bagian Pelayanan Bagian Administrasi, Akuntansi IT Bagian HC Dewan Pengawas Direktur Direktur Utama SKAI Divisi Pemasaran Divisi Operasional Bagian Umum, Sekretariat Kantor Cabang

E. Uraian Tugas

1. Dewan Pengawas a. Menetapkan kebijaksanaan umum, menjalankan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap PD BPR Bank Sleman. b. Menyusun tata cara pengawasan dan pengelolaan PD BPR Bank Sleman. c. Melakukan pengawasan atas pengurusan PD BPR Bank Sleman. d. Menetapkan kebijaksanaan Anggaran dan Keuangan PD BPR Bank Sleman. e. Melakukan pembinaan dan pengembangan PD BPR Bank Sleman. 2. Direksi a. Menyusun perencanaan, melaksanakan koordinasi dalam pelaksanaan tugas antar anggota Direksi dan melakukan bimbingan serta pengendalian seluruh kegiatan operasional PD BPR Bank Sleman berdasarkan asas keseimbangan dan keserasian. b. Memimpin PD BPR Bank Sleman berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas c. Menetapkan kebijaksanaan untuk melaksanakan pengurusan dan pengelolaan PD BPR Bank Sleman berdasarkan kebijaksanaan umum yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas. d. Menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD BPR Bank Sleman kepada Dewan Pengawas yang meliputi