Deskripsi Sistem Pemberian Kredit di PD BPR Bank Sleman

e. Pelunasan kredit. Pelunasan kredit oleh debitur dapat dilakukan oleh Bagian Teller. Jika debitur telah melunasi pinjaman dengan menyelesaikan pembayaran angsuran dan bunga angsuran, maka jaminan akan diberikan kembali kepada debitur. Secara ringkas gambaran jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit yang diterapkan oleh PD BPR Bank Sleman dapat dilihat pada gambar berikut dalam bentuk flowchart sistem pemberian kredit dibawah ini: Permohonan Kredit Bagian Customer Service Keterangan: FPK: Formulir Permohonan Kredit KK: Kartu Keluarga Mulai Menerima calon debitur dan memberikan penjelasan mengenai kredit dan penjelasannya Memberikan FPK kepada calon debitur Menerima FPK yang diisi oleh calon debitur dan berkas persyaratan Jaminan kredit FPK Syarat 1 Berupa fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi slip gaji, foto debitur Berupa fotokopi Sertifikat Tanah atau Tempat Usaha, fotokopi BPKB Gambar 5.1 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Survei dan Analisis Kredit Bagian Account Officer Bagian Appraisal Keterangan: FPK: Formulir Permohonan Kredit BAPABJ: Berita Acara Penilaian AgunanBenda Jaminan AO: Account Officer 1 Jaminan kredit FPK Syarat AO mengisi laporan analisis kredit mengenai 5C AO melakukan survei langsung kepada calon debitur Jaminan kredit FPK Syarat Laporan Analisis Kredit 2 Jaminan kredit FPK Syarat Laporan Analisis Kredit 2 Appraisal melakukan penilaian jaminan Appraisal mengisi BAPABJ Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit 3 Gambar 5.2 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Bagian Kredit Keterangan: FPK: Formulir Permohonan Kredit BAPABJ: Berita Acara Penilaian AgunanBenda Jaminan 3 Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit Bagian Kredit melakukan pemeriksaan berkas-berkas Buku Register Permohonan Pinjaman Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit 4 Gambar 5.3 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Keputusan Pemberian Kredit Direksi Bagian Administrasi Kredit Keterangan: FPK: Formulir Permohonan Kredit BAPABJ: Berita Acara Penilaian AgunanBenda Jaminan PK: Perjanjian Kredit 4 Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit Memberikan keputusan atas permohonan kredit Tidak Memberitahukan kepada calon debitur Selesai Ya Mengotorisasi pembuatan PK Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit 5 Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ Laporan Analisis Kredit 5 Membuat PK dan mempersiapkan Surat Kuasa Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ PK Surat Kuasa Laporan Analisis Kredit Membuat kuintansi pencairan kredit dan slip setoran kredit 6 Gambar 5.4 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Bagian Administrasi Kredit Direksi Keterangan: FPK: Formulir Permohonan Kredit BAPABJ: Berita Acara Penilaian AgunanBenda Jaminan LAK: Laporan Analisis Kredit PK: Perjanjian Kredit Jaminan kredit FPK Syarat BAPABJ LAK Surat Kuasa PK Kuintansi 3 Kuintansi 2 Kuintansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 6 N 7 7 Surat Kuasa PK Memberikan otorisasi pada PK dan Surat Kuasa Dilakukan bersama debitur Surat Kuasa PK 9 8 Gambar 5.5 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Pencairan Kredit Bagian Teller Bagian Pembukuan Kuintansi 3 Kuintansi 2 Kuintansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 Melakukan transaksi pencairan dana pinjaman Kuintansi 3 Kuintansi 2 Kuintansi 1 Slip Setoran 2 Slip Setoran 1 Debitur 11 10 11 Kuintansi 2 Slip Setoran 1 N Melakukan pencataan jurnal Selesai 8 Gambar 5.6 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit PD BPR Bank Sleman Bagian Administrasi Kredit Keterangan: PK: Perjanjian Kredit Gambar 5.7 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit 10 9 Kuintansi 1 Surat Kuasa PK Melakukan pemeriksaan kesesuaian dokumen Surat Kuasa PK Kuintansi 1 N PD BPR Bank Sleman 2. Dokumen-dokumen dalam pemberian kredit a. Formulir Permohonan Kredit Formulir ini disiapkan oleh pihak bank untuk diisi dan dilengkapi oleh calon nasabah untuk mengajukan permohonan kredit. Formulir Permohonan Kredit FPK yang digunakan ada dua jenis sesuai dengan kebutuhan, yaitu Formulir Permohonan Kredit Pegawai Multiguna dan Formulir Permohonan Kredit Umum, perbedaan kedua formulir tersebut hanya terletak pada jaminan kredit dan lampirannya. Formulir ini memuat data mengenai nasabah, jumlah kredit yang dimohon, jangka waktu kredit, tujuan kredit, jaminan kredit, dan data-data lain yang diperlukan bank. b. Surat Perjanjian Kredit Surat ini berisi tentang pasal-pasal yang mengatur tentang perjanjian kredit yang dilakukan antara bank dengan debitur, dimana debitur berkewajiban membayar kembali pinjaman yang diberikan oleh kreditur dan perjanjian ini ditandatangani oleh direktur dan debitur. Pasal-pasal tersebut mengatur tentang beberapa hal seperti penjelasan jenis kredit, jangka waktu kredit, jumlah kredit, denda, tujuan kredit, penarikan kredit, pembayaran kredit, pelunasan sebelum jatuh tempo dan pengalihan kredit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Surat Permohonan Pencairan Dokumen ini dipersiapkan oleh bagian kredit untuk diserahkan kepada Direksi sebagai pengajuan persetujuan permohonan pencairan dana kredit debitur. Permohonan ini berisi informasi tentang jumlah nominal kredit dan terpenuhinya persyaratan seperti perjanjian kredit yang sudah ditandatangani, penyerahan asli jaminan dan pengikatan jaminan dari debitur. d. Surat Kuasa Surat kuasa yang digunakan ada dua jenis sesuai dengan kebutuhan yaitu Surat Kuasa Pemotongan Gaji digunakan untuk Kredit Pegawai Multiguna dan Surat Kuasa Memasang Hak Tanggung dan Kuasa Jual digunakan untuk Kredit Umum Multiusaha. Dokumen ini dipersiapkan oleh pihak bank yang berisi pernyataan bahwa pihak bank memiliki hak melakukan pemotongan gaji atau menjual jaminan apabila debitur lalai menjalankan kewajiban untuk membayar angsuran atau tidak dapat melunasi pembayaran pinjaman saat jatuh tempo. e. Laporan Analisa Kredit Laporan ini dipersiapkan oleh pihak bank dan diisi oleh Account Officer berisi informasi hasil pemeriksaan secara langsung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengenai 5C Character, Capacity, Capital, Condition of Economy, Collateral terhadap kelengkapan dan kelayakan berkasdata permohonan kredit calon debitur sehingga dapat sebagai bahan pertimbangan direksi dalam proses pengambilan keputusan. Pada bagian akhir laporan ini terdapat kesimpulan analisis mengenai kelayakan calon debitur, jumlah pinjaman, jangka waktu, tujuan kredit dan suku bunga. f. Berita Acara Penilaian AgunanBenda Jaminan Dokumen ini berisi tentang laporan kondisi keadaan tanah dan bangunan maupun kendaraan bermontor yang dimiliki oleh calon debitur. Dokumen ini mencakup perincian data jaminan, foto keadaan tanahbangunantempat usaha dan data-data lainnya. Dokumen tersebut akan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan oleh direksi atas permohonan kredit calon debitur. g. Kuintansi Pencairan Kredit Kuintansi ini digunakan sebagai bukti bahwa bank telah mencairkan dana kredit kepada debitur. Kuintansi pencairan kredit memuat data tentang jumlah nominal kredit, perincian peminjaman, jumlah potongan pinjaman, jumlah angsuran pokok dan bunga angsuran. h. Slip Setoran Kredit Dokumen ini digunakan sebagai bukti bahwa debitur telah melakukan pembayaran pinjaman kepada bank. 86

B. Analisis Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit

Tabel 5.1 Tabel Analisis Pengendalian Intern PD BPR Bank Sleman berdasarkan Pengendalian Intern COSO No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai Lingkungan Pengendalian 1 Nilai integritas dan etika Pemimpin perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menjunjung tinggi nilai integritas dan etika yang berlaku dalam lingkungan perusahaan. Integritas dan nilai etika adalah produk dari standar etika dan perilaku perusahaan, serta bagaimana standar itu dikomunikasikan dan diberlakukan dalam praktik. Unsur ini meliputi tindakan manajemen untuk mengurangi dorongan dan godaan yang mungkin membuat karyawan melakukan tindakan tidak jujur, illegal, dan tidak etis. BPR Bank Sleman sudah memiliki kode etik secara tertulis yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Kode etik tersebut berfungsi sebagai indikator yang mencerminkan integritas dan nilai-nilai etika yang harus dipatuhi oleh karyawan. Pada BPR Bank Sleman kedudukan dewan pengawas, direktur utama dan direktur memiliki peran penting dalam memberikan nilai-nilai keteladanan kepada seluruh pegawai dengan memberikan contoh berperilaku sesuai dengan standar etika yang tinggi, dan memberikan suasana kekeluargaan antara pemimpin dan karyawan melalui keterbukaan melalui komunikasi yang terjalin antara pemimpin dan pegawai agar mengurangi atau menghilangkan √ 87 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai dorongan dan godaan yang bisa membuat pegawai berperilaku menyimpang dari aturan dan kebijakan organisasi. Apabila, kode etik tersebut tidak dipatuhi, maka pihak bank akan memberikan teguran lisan, apabila masih dilanggar, maka akan diberikan surat peringatan, dan tahap terakhir akan diberikan sanksi bagi karyawan yang masih melanggar aturan kode etik tersebut. 2 Komitmen terhadap kompetensi Kompetensi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas seseorang secara efektif. Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan, dan paduan antara kecerdasan, pelatihan, dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi. PD BPR Bank Sleman menentukan tingkat kompetensi secara spesifik yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Penentuan calon pegawai untuk menjadi staf harus berpendidikan minimal D3 dan penentuan pegawai untuk menjadi Kepala Bagian atau Kepala Divisi harus berpendidikan minimal S1. Perekrutan calon pegawai di BPR Bank Sleman melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama calon pekerja √ 88 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai melakukan training kerja selama 3 bulan, tahap kontrak selama 1 tahun, tahap menjadi calon pegawai, dan tahap terakhir diberlakukan sebagai pegawai tetap. PD BPR Bank Sleman merealisasikan beberapa program untuk pengembangan kompetensi sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dalam bidang perbankan. Program pengembangan kompetensi tersebut didukung dengan adanya agenda rencana pendidikan dan pelatihan dalam setahun. Realisasi program pengembangan tersebut diselanggarakan oleh perusahaan sendiri maupun kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga lain. 3 Dewan komisaris dan komite audit Dewan komisaris merupakan penghubung antara pemegang saham dengan pihak manajemen perusahaan. Di PD BPR Bank Sleman, fungsi Dewan Komisaris disetarakan dengan Dewan Pengawas. Dewan Pengawas √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai Dewan ini berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen direksi. Komite Audit beranggotakan seluruh atau terutama terdiri dari pihak luar perusahaan. Pembentukan komite audit ditujukan untuk memperkuat independensi auditor yang berfungsi untuk menilai kewajaran pertanggungjawaban keuangan yang dilakukan oleh manajemen. mempunyai tugas menetapkan kebijaksanaan umum, menjalankan pengawasan, pengendalian dan pembinaan terhadap PD BPR Bank Sleman. PD BPR Bank Sleman belum ada Komite Audit, sehingga peran Komite Audit digantikan oleh Pengawas Intern yang dinamakan Satuan Kerja Audit Intern SKAI. Satuan Kerja Audit Intern PD BPR Bank Sleman mempunyai fungsi antara lain melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan operasional, mengawasi dan memberikan penilaian terhadap kegiatan secara berkala, melakukan audit atas agunan yang diterima. 4 Filosofi dan gaya operasi manajemen Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter bagi perusahaan dan karyawannya menggambarkan apa yang seharusnya dikerjakan dan yang seharusnya tidak PD BPR Bank Sleman memiliki filosofi yaitu “Displin, Inovatif, Orientasi Pelanggan, Terpercaya”. Pihak manajemen PD BPR Bank Sleman mengutamakan komunikasi √ 90 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai dikerjakan oleh perusahaan. Gaya operasi mencerminkan ide manajer tentang bagaimana kegiatan operasi suatu perusahaan harus dilaksanakan. yang membangun hubungan baik antar pegawai ataupun dengan tingkat manajemen. Hal tersebut diwujudkan dengan diadakan pertemuan rutin seminggu sekali, hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan antar pegawai agar mengantisipasi terjadinya konflik. Gaya operasi manajemen PD BPR Bank Sleman mengupayakan interaksi yang erat antara pimpinan dan pegawai dengan memberikan perhatian tinggi terhadap pengembangan kualitas pegawai. Hal ini dilakukan melalui diadakannya family gathering yang berguna untuk mengakrabkan hubungan antara pimpinan dan pegawai, dan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan keahlian. 5 Struktur organisasi Dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu diperlukan Struktur organisasi yang dimiliki Bank Perkreditan Rakyat Bank Sleman sudah cukup baik, dapat dilihat pada √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91 No Unsur-Unsur Pengendalian Intern Teori Pengendalian Intern COSO Penerapan PD BPR Bank Sleman Kesesuaian Sesuai Tidak Sesuai struktur organisasi, karena struktur organisasi dapat memberikan rerangka untuk menunjang aktivitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemantauan aktivitas perusahaan. gambar 4.1. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pemisahan tanggung jawab dan wewenang pada masing- masing bagian yang terkait, seperti adanya pemisahan tugas antara Bagian Survei dan Analisis kredit dilakukan oleh Account Officer dan Appraisal, Bagian Keputusan Kredit dilakukan oleh Direksi, dan Bagian Pencairan dan Pelunasan Kredit dilakukan oleh Bagian Teller. 6 Pembagian wewenang dan tanggung jawab Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab merupakan perluasan dan pengembangan struktur organisasi. Dalam suatu organisasi harus ada sistem yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab untuk mengotorisasi suatu aktivitas. Jika satu unit dibebankan wewenang yang terlalu banyak, hal ini akan mengakibatkan timbulnya kecurangan dalam pelaksanaan wewenang tersebut. Dalam pelaksanaannya PD BPR Bank Sleman telah memiliki pedoman yang mengatur pembagian wewenang dan tanggung jawab yaitu Job Description berisi tentang pernyataan tertulis yang menjelaskan suatu jabatan, tugas- tugas, tanggung jawab, wewenang dan aspek-aspek lainnya dari suatu jabatan tertentu. Job Description digunakan untuk menghindari pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas √ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI