Dinamika ekonomi pedesaan masyarakat Tanjungsari berkembang positif, indikasi nampaknya pada tingkat pendidikan penduduk yang sudah mencapai tingkat
SLTA 6.4 , SLTP 15.3 dan SD 78.3 . Namun masih banyak penduduk yang tidak dapat melanjutkan pendidikan.
5.2. Keadaan Umum KUD Mandiri Bayongbong
1. Nama koperasi : KUD Mandiri Bayongyong
2. Alamat : Jalan Raya Timur Bayongyong Km. 11
3. Badan hokum : No. 5948 A BH KWK-10 14
4. SPKM : No. 343 DK KPTS A-VIII 80 I
5. SIUP : No. 026 026 E PK 10-2 NAS
6. Tanggal Pendirian : 24 Desember 1973
KUD Mandiri Bayongbong didirikan pada tanggal 24 Desember 1973 dengan modal sendiri sebesar Rp. 38.0000,00 Profil KUD Mandiri Bayongbong dimana
pada awal pendiriannya terdiri dari 38 orang anggota. Pada tanggal 14 April 1974 memperoleh Badan Hukum No. 5984 BH PAD PWK-10 IV 1996. Pada tahun
1974 KUD Bayongbong mendapatkan suntikan dana dari pemerintah sebesar Rp. 500.000,00. Bidang usaha yang dikelola pada saat itu hanya bergerak disektor
pangan, baru kemudian pada tahun 1975 unit usaha ditambah meliputi unit pupuk dan Kredit Candak Kulak KCK. Pada tahun 1977 pihak KUD mengadakan kerja sama
dengan Yayasan Budi Harapan untuk mendapatkan Rice Milling Unit RMU. Pada tahun 1979 diadakan lagi penambahan unit usaha meliputi sektor pangan, pupuk,
KCK, simpan pinjam dan RMU. Pada tahun 1981 Sapi Perah gelombang pertama datang sebanyak 950 ekor
untuk dikreditkan kepada anggota. Tahun 1981-1984 hasil produksi susu belum bisa ditampung dan dipasrkan oleh KUD Bayongbong, masing-masing anggota
menyetorkan hasil produksinya ke KUD Cikajang. Pada tahun 1989 KUD Bayongbong tercatat sebagai KUD mandiri pertama di Jawa Barat.
Periode 1973 sampai dengan 1984 merupakan kondisi yang masih labil bagi KUD Bayongbong dimana untuk mencari karyawan sangat sulit apalagi yang mau
menjadi pengurus, sehingga pengurus mengadakan rapat khusus dengan hasil
keputusan bahwa masibg-masing pengurus minimal satu anak atau keluarganya masuk menjadi karyawan KUD.
Ditambah lagi dengan banyaknya masalah-masalah yang hampir menghancurkan KUD Bayongbong antar lain adanya kredit macet yang sulit untuk
ditagih kembali, sebagian tokoh masyarakat ada yang tidak senang dengan kedatangan sapi untuk anggota KUD Bayongbong alasannya dulu pemerintah pada
tahun 1961 pernah membantu masyarakat dengan mendatangkan sapi perah denagn sistem pulang serta adanya tantangan dan rongrongan dari pihak ketiga yang tidak
senang dengan kemajuan KUD Bayongbong. Berkat kerjasama dan keyakinan yang kuat dari para pengurus, pengelola, dan
anggota, KUD Bayongbong telah mampu menjelmamenjadi KUD yang tangguh, terbukti dengan predikat yang disandangnya dari pemerintah sebagai KUD Terbaik
Tingkat Kabupaten-Priangan Jawa Barat dan sebagai KUD Teladan Utama Tingkat Nasional yang kelima kalinya berturut-turut, serta dibalik itu semua yang paling
utama adalah mensejahterakan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Secara keorganisasian KUD Mandiri Bayombong terdiri atas pengurus, Badang Pemeriksa, dan Manajer. Pengurus terdiri atas seorang ketua, sekretaris, dan
seorang bendahara. Unit usaha yang ada si Kud Mandiri Bayombong terdiri atas : 1. Unit Usaha Sapi Perah
Unit usaha ini merupakan primadona dalam kegiatan koperasi, sehingga memerlukan penanganan yang serius untuk memperoleh hasil yang maksimal. Unit
ini memberikan pelayanan kepada peternak anggota KUD antara lain pelayanan kredit sapi perah, penampungan dan pemasaran susu menyalurkan bahan makanan
ternak berupa konsentrat, penyediaan sapronak, serta memberikan pelayanan kesehatan ternak dan inseminasi buatan IB.
2. Unit Usaha Simpan Pinjam Unit usaha ini bergerak dalam bidang simpan pinjam bagi KUD Mandiri
Bayombong Kabupaten Garut. 3. Unit Usaha Pelayanan Listrik
Unit ini adalah salah satu program pemerintah yang bekerjasama dengan PLN, dalam kerjasama ini meliputi kegiatan pencatatan meter, penerimaan pembayaran
listrik, pemeliharaan jaringan dan gardu serta mengatasi gangguan kecil.
4. Unit Usaha Makanan ternak Unit usaha ini bergerak dalam pemenuhan makanan ternak bagi anggota
peternak KUD Mandiri Bayombong, penyaluran makanan ternak kepada anggota berdasarkan permintaan kebutuhan dari masing-masing kelompok. Pembayaran
dilakukan secara kredit, dengan memotong langsung dari setoran susu tiap harinya. 5. Unit Usaha Kiostel
Unit usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat akan komunikasi melalui telepon. Jumlah telepon yang tersedia baru satu itu
dipergunakan untuk interlokal. 6. Unit Usaha Waserda
Unit usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggota dan masyarakat lainnya, terutama pangan dan kebutuhan pokok yang lain. Sistem
pembelian untuk anggota dapat dilakukan dengan kredit, tapi ini tidak berlaku untukyang bukan anggota.
5.3. Identitas Responden 5.3.1. Umur Respoden