Identitas Responden 1. Umur Respoden

4. Unit Usaha Makanan ternak Unit usaha ini bergerak dalam pemenuhan makanan ternak bagi anggota peternak KUD Mandiri Bayombong, penyaluran makanan ternak kepada anggota berdasarkan permintaan kebutuhan dari masing-masing kelompok. Pembayaran dilakukan secara kredit, dengan memotong langsung dari setoran susu tiap harinya. 5. Unit Usaha Kiostel Unit usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakat akan komunikasi melalui telepon. Jumlah telepon yang tersedia baru satu itu dipergunakan untuk interlokal. 6. Unit Usaha Waserda Unit usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para anggota dan masyarakat lainnya, terutama pangan dan kebutuhan pokok yang lain. Sistem pembelian untuk anggota dapat dilakukan dengan kredit, tapi ini tidak berlaku untukyang bukan anggota. 5.3. Identitas Responden 5.3.1. Umur Respoden Keadaan umur responden peternak sapi perah anggota KUD Mandiri Bayombong berkisar antara 19 tahun sampai dengan 58 tahun. Keadaan umur responden dapat dilihat pada tabel berikut : No Golongan Umur Jumlah Responden tahun …Orang… …... 1 19 – 25 2 6.67 2 25 – 40 11 36.67 3 40 – 45 5 16.67 4 46 – 50 9 30.00 5 Lebih dari 50 3 10.00 Jumlah 30 100.00 Tabel 2. Keadaan Umur Responden Peternak Sapi Perah KUD Mandiri Bayombong. Berdasarkan tabel 2. sebagian besar responden berada pada golongan umur 19 -50 tahun, hal ini menunjukan bahwa golongan umur tersebut merupakan golongan umur yang mudah menerima segala imformasi baru yang menunjang keberhasilan usahanya, sehingga diharapkan tingkat kinerja peternak dalam menjalankan usahanya berjalan dengan baik, meskipun demikian, tidak semua golongan umur tersebut dapat dengan mudah menerima informasi, karena golongan umur tersebut dapat digolongkan menjadi : golongan pelopor usia kurang dari 25 tahun golongan ini yang paling pertama dan berani untuk mencoba inovasi tanpa mempertimbangkan kerugian-kerugiannya, golongan pengeterap dini usia antara 24 – 40 tahun golongan ini adalah golongan muda yang masih mempertimbangkan untung rugi dari suatu inovasi, golongan pengeterap awal usia antara 41 – 45 tahun golongan ini lebih moderat dalam penerimaan inovasi, sangat hati-hati dan waspada, dan yang terakhir golongan pengeterap akhir usia antara 46 – 50 tahun golongan ini merupakan golongan penerima inovasi lambat, bersikap skeptis dan lambat mengadoptir, meskipun mempunyai kemampuan dikutif dari Wiriaatmadja 1978.

5.3.2. Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden bervariasi dari Sekolah Dasar SD sampai lulusan SLTA, keadaan tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut. No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden …Orang… …... 1 SD Tidak Tamat 0.00 2 SD Tamat 18 60.00 3 SLTP Tidak Tamat 2 6.67 4 SLTP Tamat 5 16.67 5 SLTA Tidak Tamat 1 3.33 6 SLTA Tamat 4 13.33 Jumlah 30 100.00 Tabel 3. Keadaan Tingkat Pendidikan Responden Peternak Sapi Perah KUD Mandiri Bayombong. Berdasarkan data pada tabel 3 kondisi pendidikan anggota peternak sapi perah tergolong kurang ini terlihat jumlah persentase tertinggi yaitu 60 pada lulusan SD, keadaan tersebut terjadi karena kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang kurang mementingkan masalah pendidikan formal mereka memilih menjadi peternak untuk melanjutkan usaha orang tuanya, sehingga kualitas sumber daya manusianya masih tergolong rendah. Hal tersebut sejalan dengan Siagian 1993, yang menyatakan pendidikan dapat membentuk watak dan kepribadian seseorang yang antara lain dalam hal mengembangkan kemampuan berfikir secara rasional, mengembangkan kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, menumbuhkan dan menegmbangkan nilai-nilai etika, dan mewujudkan kemampuan untuk mampu ”mandiri”.

5.3.3. Pengalaman Beternak dan Jumlah Pemilikan Ternak

Pengalaman beternak merupakan faktor penentu berhasilnya usaha, karena dengan pengalaman seseorang akan belajar dari semua peristiwa-peristiwa yang dilaluinya dalam perjalan hidupnya. Pengalaman responden dalam beternak dilihat pada tabel berikut : No Pengalaman Beternak Jumlah Responden tahun …Orang… …... 1 Kurang dari 10 5 16.67 2 10 sampai dengan 25 19 63.33 3 Lebih dari 25 6 20.00 Jumlah 30 100.00 Tabel 4. Pengalaman Beternak Responden Peternak Sapi Perah KUD Mandiri Bayombong. Pengalaman dan pendidikan formal dan non formal sama-sama memberikan pengaruh dalam pembentukan perilaku peternak. Akan tetapi, pengalaman dan penddikan tidak diijadikan indikasi utama di dalam kebrhasilan usaha ternak walaupun dalam hal tertentu pengalaman menjadi bekal peternak mengatasi kesulitan yang biasa terjadi dalam usaha ternaknya. Pada tabel 4 terlihat sebagian besar rersponden berpengalaman beternak sekitar 10 sampai dengan 25 tahun, namun lamanya usaha ternak tidak berjalan selaras dengan meningkatnya skala usaha. Kendala yang dihadapi oleh responden, yaitu menurunnya kemampuan fisik, kurannya motivasi dalam mengembangkan usahanya, kurang minatnya mengikuti penyuluhan-penyuluhan serta jumlah modal yang tidak memadai untuk mengembankan usaha ternaknya. Populasi ternak dapat mempengaruhi besarnya penghasilan dan kelangsungan usaha ternak. Rata-rata pemilikan ternak dapat dilihat pada tabel berikut : No Jumlah Pemilikan Sapi Produktif Jumlah Responden Ekor …Orang… …... 1 1 sampai dengan 3 17 56.67 2 4 sampai dengan 7 9 30.00 3 Lebih dari 7 4 13.33 Jumlah 30 100.00 Berdasarkan tabel 4. jumlah pemilikan sapi produktif sebagian besar 56.67 responden tergolong skala kecil, yaitu berkisar 1 sampai dengan 3 ekor sapi perah produktif. Penggolongan skala usaha tersebut didasarkan pada pendapat Tim Peneliti Fakultas Peternakan Unpad 1983, bahwa skala usaha kecil, apabila jumlah pemilikan ternak 1 – 3 ekor, skala usaha sedang, apabila jumlah pemilikan ternak 4 – 7 ekor, dan skala usaha besar, apabila jumlah pemilikan ternak lebih dari 7 ekor. Sedikit atau banyak jumlah kepemilikan ternak sapi perah akan tidak menguntungkan apabila tidak ditunjang oleh kemampuan peternak baik keahlian dalam menerapkan prinsip-prinsip beternak maupun modal.

5.4. Kriteria Sanksi Organisasi