Pengertian Koperasi Ali Mauludin, Lilis Nurlina, Syahirul Alim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Menurut undang-undang Nomor 25 tahun 1992, dirumuskan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Sedangkan menurut A. Chaniago 1984, Koperasi adalah suatu perkumpuan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Dacttcher sebagaimana yang dikutip oleh Imam Sudirman 1996 dalam Muhardi 1997 memberikan pengertian bahwa, koperasi adalah organisasi yang terdiri dari kelompok orang yang berusaha bersama-sama didalam bekerja terdapat pembagian tugas individu maupun kelompok yang saling memotivasi. Menurut Yuyun Wirasasmita 1995 yang dikutup oleh Muhardi 1997, makna koperasi dari segi keberadaan dan operasionalny mengandung hakekat sebagai berikut : 1. Adanya kelompok orang-orang yang mengelola perusahaan atau rumah tangga yang dipersatukan oleh paling sedikit satu atau beberapa kesamaan kebutuhan. 2. Kelompok itu mempunyai kesadaran bahwa pemecahan masalah yang dihadapi masing-masing dapat dipecahkan dan dipenuhi dengan baik melalui tindakan bersama. 3. Bahwa untuk memenuhi kebutuhan itu harus ada perusahaan unit usaha yang didirikan secara permanen. 4. Bahwa hubungan antara koperasi dengan anggota bersifat promosional, yaitu memajukan kesejahteraan aggota. Melihat definisi tersebut, maka koperasi bukan merupakan perkumpulan modal, akan tetapi persekutuan sosial, sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama dan tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggotanya dengan kerja sama secara kekeluargaan. Dengan demikian, maka ukuran keberhasilan koperasi tidak semata-mata dengan ukuran efisiensi koperasi sebagai perusahaan, akan tetapi dengan ukuran efisiensi dalam rangka peningkatan kesejahteraan anggota Balitbang Koperasi, 1986. Berkaitan dengan itu, maka dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota, koperasi dapat menerapkan sanksi organisasi yang penjelasannya dapat dilihat pada uraian selanjutnya.

2.2 Pengertian Sanksi Organisasi