setuju, netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju Skala Sikap Likert: Pernyataan positif : SS = 5; S = 4; N= 3; TS =2; dan STS = 1; sedangkan pernyataan negatif
diberi skor sebaliknya, yaitu SS = 1; S = 2; N = 3; TS = 4; dan STS = 5. Menilai sikap individu atau kelompok skor rata-rata, yakni dengan cara membanding
skor yang diperoleh dengan kriteria tertentu.
2.3. Perawatan Bayi Baru Lahir
Menurut Mc. Kinney.,et al 2000 perawatan bayi baru lahir yang harus diketahui orangtua dimulai dari memandikan bayi, perawatan tali pusat,
perawatan kulit bayi, mengganti popok, membedong bayi, memberikan ASI, dan imunisasi. Lingkup perawatan bayi dalam penelitian ini adalalah mulai dari
memandikan bayi, perawatan tali pusat, perawatan kulit, mengganti popok dan membedong bayi, pemberian ASI, dan imunisasi.
2.3.1. Memandikan Bayi
Memandikan bayi adalah membersihkan tubuh bayi dari segala kotoran dengan menggunakan air bersih dan sabun tujuan dari memandikan bayi supaya
kulit dan badan bayi lebih bersih sehingga bayi merasa lebih nyaman dan terhindar dari infeksi kulit. Sebelum memandikan bayi suhu tubuh diperiksa,
apabila suhu tubuhnya stabil 36,5 – 37,5 ° Celcius maka proses memandikan
selanjutnya dapat dilakukan perlu diperhatikan ruangan memandikan harus hangat dan tidak ada tiupan angin. Memandikan bayi harus secara cepat dengan air bersih
dan hangat. Setelah bayi dimandikan, segera keringkan dan selimuti bayi, selanjutnya bisa disusui dengan ASI JNPK-KR 2007.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Reeder 1997 memandikan bayi baru lahir dengan dua cara yaitu: 1 Memandikan bayi dengan spons, mandi spons dilakukan pada bayi baru
lahir sebelum tali pusat bayi putus menggunakan spons juga mencegah tali pusat supaya tidak basah dan 2 Memandikan bayi di bak mandi, memandikan bayi di
bak mandi dapat dilakukan setelah tali pusat putus atau sudah sembuh. 2.3.2. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat adalah tindakan yang bertujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat, merawat tali pusat pada bayi baru lahir hal yang perlu
diperhatikan adalah menjaga luka tali pusat agar tetap kering agar tidak terjadi infeksi. Tali pusat akan kering dan putus kira-kira 5- 10 hari. Menggunakan spons
mandi dianjurkan setelah tali pusat putus Mc.Kinney., et al 2000. Tujuan perawatan tali pusat yang dilakukan adalah untuk mencegah infeksi pada tali
pusat dengan mengeringkan tali pusat dengan kasa steril, membersihkan bagian sekeliling pangkal tali pusat dengan menggunakan kasa steril, kemudian tali pusat
dibungkus dengan kain kasa steril dan kering, luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali pusat mengering dan terlepas sendiri.
Mengoleskan cairan atau bahan apapun ke tali pusat tidak dianjurkan JNPK-KR 2007.
Sebelum melakukan perawatan orang tua harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan tali pusat. Mengoleskan alkohol atau povidon
yodium masih diperkenankan apabila terdapat tanda infeksi, tetapi tali pusat tidak dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab sehingga tali
pusat akan semakin lama putus. Melipat popok dibawah puntung tali pusat.
Universitas Sumatera Utara
Supaya tali pusat tidak terkena urin bayi, jika area tali pusat kotor, bersihkan hati-hati dengan air DTT air yang direbus sampai mendidih selama 20 menit
dan didinginkan, disimpan di wadah yang kering dan bebas kuman serta harus tertutup, cairan ini dapat digunakan dalam 24 jam dan sabun, segera keringkan
secara seksama dengan menggunakan kain bersih. Perhatikan tanda-tanda infeksi tali pusat: kemerahan pada kulit sekitar tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika
terdapat tanda infeksi, ibu dianjurkan membawa bayinya ke fasilitas kesehatan Kemenkes RI, 2010.
2.3.3. Perawatan Kulit bayi Perawatan kulit bayi adalah tindakan perawatan yang bertujuan untuk
menjaga kulit bayi agar tetap bersih dan sehat, ruam normal pada kulit bayi baru lahir menyerupai bintik kecil seperti gigitan serangga. Ruam ini akan hilang
dengan sendirinya tanpa dilakukan tindakan pengobatan, memencet ruam tidak boleh dilakukan karena dapat menyebabkan infeksi. Kulit bayi baru lahir sering
kering dan mengelupas beberapa hari setelah kelahiran. Tidak dianjurkan memberikan krim atau lotion pada kulit bayi karena dapat membuat keadaan
menjadi lebih buruk yang menyebabkan kulit bayi iritasi Mc.Kinney., et al 2000. Kadang-kadang penyebab ruam pada bayi sering disebabkan oleh popok.
Infeksi pada kulit disebabkan oleh reaksi amonia pada air seni bayi yang mengandung urea bereaksi dengan bakteri oleh sebab itu penting untuk menjaga
area popok supaya tetap bersih dan kering. Tindakan yang paling efektif dengan memaparkan kulit atau pantat yang memerah ke udara atau cahaya beberapa kali
dalam sehari Reeder, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4. Mengganti Popok dan Membedong Bayi Mengganti popok adalah tindakan yang dilakukan untuk mengganti popok
bayi yang sudah basah dengan popok yang baru yang bersih dan kering, tujuannya supaya area kulit pada popok bersih sehingga tidak menyebabkan ruam atau
masalah kulit pada bayi. Pemakaian popok bayi cukup sederhana, popok sekali pakai yang dikencangkan dengan plaster yang sudah ada. Popok bayi yang
menggunakan peniti sebaiknya dimasukkan mengarah ke belakang,untuk meminimalkan bahaya pada bayi, popok sebaiknya diikat menjauh dari tali pusat,
untuk memberi sirkulasi udara disekitar tali pusat dan juga membantu proses pengeringan tali pusat Reeder, 1997. Setelah mengganti popok bayi area popok
harus dibersihkan, pada bayi perempuan buka lipatan vagina dan bersihkan semua kotoran, untuk bayi laki-laki cuci bagian skrotum untuk mencegah ruam apabila
area popok menjadi merah ganti popok lebih sering, melepaskan popok dan membiarkan kulit terpapar keudara dapat membantu. Apabila ruamnnya menetap
segera dikonsultasikan kedokter Mc.Kinney., et al 2000. Bayi merasa aman ketika dibungkus tegas dalam selimut. Bayi baru lahir
yang dibedong membuat bayi lebih mudah untuk ditangani apabila bayi rewel. Cara membedong bayi yaitu dengan melipat bagian ujung kain bedong, dan
menempatkan bayi diatas kain bedong, dengan leher bayi dekat dengan lipatan kain tadi, ambil sudut kain bedong dan putar dari atas tubuh bayi kesisi sebelah
kanan dan selipkan disisi kanan bayi, kemudian dari sudut sebelah kanan tarik kesebelah kiri dan selipkan disebelah kiri, untuk sudut kain bedong dibagian
bawah ikat dengan ujung kain bedong sebelah kiri, tapi ikatannya jangan terlalu
Universitas Sumatera Utara
kuat beri sedikit ruang untuk bayi agar bisa bergerak, sebagian bayi ada yang nyaman lengan mereka didalam kain dan sebahagian lebih suka di luar Reeder,
1997. 2.3.5. Pemberian ASI
Menyusui bayi adalah cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi. ASI merupakan nutrisi yang paling baik untuk bayi yang baru lahir, ASI
mengandung banyak mikronutrisi yang jumlah dan kualitasnya membuat usus bayi dengan mudah menyerapnya sebagi energi untuk pertumbuhan bayi,
pemberian ASI idealnya ditentukan oleh rasa lapar bayi, bayi lapar setiap 2-3 jam Wong dan Hockenberry, 2002. Menurut Kemenkes RI 2010 makanan terbaik
untuk bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan adalah ASI. Menyusui secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi makanan tambahan atau
cairan lain selain ASI. ASI diberikan sesuai keinginan bayi paling sedikit 8 kali sehari, pagi, siang, sore maupun malam. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800
mL ASI per hari kisaran 600-1000 mL. Setelah 6 bulan pertama produksi ASI akan menurun menjadi 400-700 mL sehingga diperlukan makanan pendamping
ASI. Setelah 1 tahun, produksi ASI hanya sekitar 300-500 mL sehingga makanan padat menjadi makanan utama.
Cara menyusui yang benar menurut Kemenkes 2010 yaitu : 1 Menyusui dalam posisi dan perlekatan yang benar, sehingga menyusui efektif; 2 Menyusui
minimal 8 kali sehari semalam 24 jam; 3 Menyusui kanan-kiri secara bergantian, hanya berpindah ke sisi lain setelah mengosongkan payudara yang
sedang disusukan. Keuntungan pengosongan payudara adalah untuk mencegah
Universitas Sumatera Utara
pembengkakan payudara, meningkatkan produksi ASI, bayi mendapatkan komposisi ASI yang lengkap ASI awal dan akhir. Posisi menyusui yang benar
akan membantu bayi untuk melekat dengan baik pada payudara ibu, tanda perlekatan menyusu yang baik: dagu bayi menempel payudara ibu, mulut bayi
terbuka lebar, bibir bawah bayi membuka keluar, areola bagian atas ibu tampak lebih banyak dan hal yang perlu diperhatikan saat menyusui jangan sampai hidung
bayi tertutup oleh payudara. Apabila posisi menyusui dan perlekatan ke payudara benar maka bayi akan mengisap dengan efektif. Tanda bayi mengisap dengan
efektif adalah bayi mengisap secara dalam, teratur yang diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi menelan Kemenkes RI,
2010.
2.3.6. Imunisasi