Notoatmodjo, 2007. Skor yang sering digunakan dalam mengkategorikan pengetahuan dalam penelitian biasanya dituliskan dalam presentasi yaitu:1
Baik: hasil persentase 76-100; 2
Cukup: hasil persentase 56-75; 3 Kurang:
hasil persentase 56 Nursalam, 2003. 2.2. Sikap attitude
2.2.1. Defenisi Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek tetapi sudah melibatkan faktor pendapat atau
emosi yang bersangkutan Notoatmodjo, 2007. Sikap belum berupa tindakan atau aktivitas, masih berupa respon tertutup, dimana sikap merupakan kesiapan untuk
bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
Sikap dapat dianggap sebagai suatu predisposisi umum untuk berespons atau bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek atau orang disertai
emosi positif atau negatif Maramis, 2006
2.2.2. Komponen Sikap
Menurut Allport 1954 dalam Notoatmodjo, 2007 menjelaskan bahwa sikap mempunyai tiga komponen pokok yaitu: 1 Kepercayaan keyakinan, ide,
konsep terhadap suatu objek; 2 Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek; 3 Kecenderungan untuk bertindak tend to behave.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Tingkatan sikap
Dalam Notoatmodjo 2007 sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan sebagai berikut: 1 Menerima receiving diartikan bahwa orang subyek mau dan
menerima stimulus yang diberikan objek; 2 Menanggapi responding diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang
dihadapi; 3 Menghargai valuing diartikan seseorang memberikan nilai positif terhadap objek atau stimulus dalam arti membahasnya dengan orang lain bahkan
mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain untuk berespon; 4 Bertanggung jawab responsible atas segala sesuatu yang telah diyakininya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.
2.2.4. Faktor-faktor mempengaruhi pembentuk sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentuk sikap dibagi dalam dua kelompok yaitu faktor internal dan eksternal menurut answar 2005 dalam
Masdaria 2008. Faktor internal yaitu: 1 Pengalaman pribadi dimana apa yang sedang
dialami dapat membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap stimulus sosial. Tanggapan teresebut menjadi dasar untuk pembentukan sikap seseorang
penghayatan tersebut akan membentuk sikap positif atau negatif dikemudian hari; 2 Faktor emosi, emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap seperti itu dapat berlalu setelah frustasi berlalu sehingga bisa sikap tersebut hanya sementara, namun bisa
juga menetap atau persisten dan bertahan lama Sunaryo, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Faktor eksternal yaitu; 1 Pengaruh orang lain yang dianggap penting pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang orang
yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan
orang yang dianggap penting tersebut sehingga ini mempengaruhi sikap seseorang; 2 Media Massa, sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa
seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar
afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. Walaupun pengaruh media massa tidaklah sebesar pengaruh
interaksi individu secara langsung, namun dalam pembentukan sikap media massa juga berperan sebagai bentuk informasi sugestif Purwanto, 1999.
2.2.5. Pengukuran Sikap