4.3.4. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi
R
2
adalah kofisien korelasi berganda antara Y dengan X
1,
X
2,
X
3
dan X
4
. Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variasi X
1,
X
2,
X
3
dan X
4
terhadap variasi Y pada persamaan regresi linier yang dihasilkan. Berikut ini nilai koefisien
determinasi R
2
yang dihasilkan : Tabel 4.12 : Nilai Koefisien Determinasi
Model Summary
b
.654
a
.428 .308
.18427308 1.471
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Predictors: Constant, x4, x2, x3, x1 a.
Dependent Variable: y b.
Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien
determinasi R
2
yang dihasilkan sebesar 0,428 hal ini berarti secara bersama-sama perubahan variabel manajemen laba Y dapat dijelaskan
oleh variabel kepemilikan manajerial X
1
, komisaris independen X
2
, komite audit X
3
dan kepemilikan institusional X
4
sebesar 42,8 sedangkan sisanya yaitu 51,2 disebabkan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam kerangka konsep ini. Nilai
korelasi ganda
yang dihasilkan sebesar 0,654 yang berarti
terdapat hubungan yang kuat antara variabel kepemilikan manajerial X
1
, komisaris independen X
2
, komite audit X
3
dan kepemilikan institusional X
4
dengan manajemen laba Y yaitu sebesar 65,4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3.5. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi yang digunakan untuk mengetahui kepemilikan manajerial X
1
, komisaris independen X
2
, komite audit X
3
dan kepemilikan institusional X
4
terhadap manajemen laba Y. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut :
Tabel 4.13 : Nilai F
hitung
ANOVA
b
.483 4
.121 3.555
.025
a
.645 19
.034 1.128
23 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, x4, x2, x3, x1 a.
Dependent Variable: y b.
Sumber : Lampiran 5 Hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai F
hitung
yang dihasilkan sebesar 3,555 dengan tingkat signifikan sebesar 0,025 kurang dari 5 sig
5 maka H ditolak dan H
1
diterima, berarti model regresi yang dihasilkan adalah cocok digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan
manajerial X
1
, komisaris independen X
2
, komite audit X
3
dan kepemilikan institusional X
4
terhadap manajemen laba Y.
4.3.6. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial X
1
, komisaris independen X
2
, komite audit X
3
dan kepemilikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
institusional X
4
secara parsial terhadap manajemen laba Y. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 : Nilai t
hitung
Model t
hitung
Sig Kepemilikan manajerial X
1
Komisaris independen X
2
Komite audit X
3
Kepemilikan institusional X
4
-1,121 3,195
0,223 1,210
0,276 0,005
0,826 0,241
Sumber : Lampiran 5
Penjelasan tabel 4.14 adalah sebagai berikut : 1.
Nilai t
hitung
pada variabel kepemilikan manajerial X
1
sebesar -1,121 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 sig = 0,276, berarti kepemilikan
manajerial X
1
secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Y.
2. Nilai t
hitung
pada variabel komisaris independen X
2
sebesar 3,195 dengan tingkat signifikan kurang dari 5 sig = 0,005, berarti komisaris
independen X
2
secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba Y.
3. Nilai t
hitung
pada variabel komite audit X
3
sebesar 0,223 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 sig = 0,826, berarti tidak ada perbedaan nilai
DA manajemen laba pada perusahaan yang memiliki komite audit dan perusahaan yang tidak memiliki komite audit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4. Nilai t
hitung
pada variabel kepemilikan institusional X
4
sebesar 1,210 dengan tingkat signifikan lebih dari 5 sig = 0,241, berarti kepemilikan
institusional X
4
secara parsial tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Y.
Berdasarkan hasil uji t tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap manajemen laba Y hanya komisaris
independen X
2
, sedangkan variabel kepemilikan manajerial X
1
, komite audit X
3
dan kepemilikan institusional X
4
tidak berpengaruh terhadap manajemen laba Y, sehingga hipotesis penelitian ini “Terdapat pengaruh
yang signifikan antara kepemilikan manajerial, komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional terhadap praktik manajemen
laba earnings management”, teruji kebenarannya.
4.4. Pembahasan