telah bertindak untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Laporan keuangan menunjukkan hasil dari pengelolaan manajemen sumber daya yang
dipercayakan padanya. Menurut Scott 2000, terdapat dua macam asymetric information yaitu:
1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya
biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat
mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer
tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang
saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
Adanya asimetri informasi memungkinkan adanya konflik yang terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfaatkan pihak lain untuk
kepentingan sendiri.
2.2.2. Teori Agensi Agency Theory dan Masalah Agensi Agency Problem
Teori agensi menjelaskan tentang hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan keputusan tertentu principalpemilikpemegang saham dengan
pihak yang menerima pendelegasian tersebut agendireksimanajemen Jensen Mecking, 1976.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Masalah agensi antara pemegang saham sebagai principal dan manajer sebagai agen yang diberi tugas, karena apa yang dilakukan manajer sulit diketahui
oleh pemegang saham sebagai principal disini muncul adanya moral hazard, yaitu tindakan manajer yang cenderung menyimpang dari keinginan pemilik
Padilla,2003. Kemungkinan manajer bekerja tidak maksimal di perusahaan karena ; 1 manajer mempunyai kegiatan lain yang bersifat pribadi, tetapi
dikerjakan di perusahaan, 2 manajer menggunakan fasilitas perusahaan seperti mobil dan fasilitas lain untuk kepentingan pribadi, 3 manajer melakukan praktek
mark up dalam pengadaan barang yang kualitasnya jelek dengan harga yang lebih murah untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Kondisi ini terjadi karena
pemegang saham sebagai principal sulit untuk mendeteksi apa yang sesungguhnya dilakukan oleh manajer.
Agency conflict timbul pada berbagai hal sebagai berikut: Jensen Meckling, 1976,Jensen, 1986, Alijoyo Zaini 2004
1. Manajemen memilih investasi yang paling sesuai dengan kemampuan
dirinya dan bukan yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Misalnya, investasi yang bisa meningkatkan nilai individu manajer walaupun biaya
penugasannya tinggi, sehingga para manajer berada pada posisi untuk mengekstrak tingkat remunerasi yang lebih tinggi dari perusahaan Moral-
Hazard. 2.
Manajemen cenderung mempertahankan tingkat pendapatan perusahaan yang stabil, sedangkan pemegang saham lebih menyukai distribusi kas yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lebih tinggi melalui beberapa peluang investasi internal yang positif internal positive investment opportunities.
3. Manajemen cenderung mengambil posisi aman untuk mereka sendiri dalam
mengambil keputusan investasi. Dalam hal ini, mereka akan mengambil keputusan investasi yang sangat aman dan masih dalam jangkauan
kemampuan manajer. Mereka akan menghindari keputusan investasi yang dianggap menambah risiko bagi perusahaannya walaupun hal itu bukan
pilihan terbaik bagi perusahaan Risk Aversion. 4.
Manajemen cenderung hanya memperhatikan cash flow perusahaan sejalan dengan waktu penugasan mereka. Hal ini dapat menimbulkan bias dalam
pengambilan keputusan yaitu berpihak pada proyek jangka pendek dengan pengembalian akuntansi yang tinggi short term high accounting return
project dan tidak berpihak pada proyek jangka panjang dengan pengembalian NPV positif yang jauh lebih besar Time-Horizon.
5. Asumsi dasar lainnya yang membangun agency theory adalah agency
problem yang timbul sebagai akibat adanya kesenjangan antara kepentingan pemegang saham sebagai pemilik dan manajemen sebagai pengelola.
Pemilik memiliki kepentingan agar dana yang diinvestasikannya mendapatkan return maksimal, sedangkan manajer berkepentingan terhadap
perolehan insentif atas pengelolaan dana pemilik agency problem.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.3. Manajemen Laba