Analisa Ruang ANALISA PERANCANGAN

73

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Analisa perancangan menjelaskan hal – hal pokok yang ada setelah melakukan identifikasi segala permasalahan dalam perancangan. Pendekatan perancangan merupakan sarana untuk mengungkapkan keinginan atau ide termasuk dengan tema perancang untuk pada akhirnya membantu proses transformasi ide rancangan dari 2 dimensi ke 3 dimensi.

4.1 Analisa Ruang

Analisa program ruang dilakukan untuk memperoleh gambaran hubungan antar ruang yang tebentuk serta pola sirkulasi antar ruang yang terjadi secara khusus dan pola sirkulasi antar bangunan atau fasilitas yang ada secara umum.

4.1.1 Program Ruang

Merupakan pengelompokkan ruang – ruang yang ada didalam obyek perancangan. Dimana pengelompokkan ruang – ruang ini terbagi atas beberapa kelompok ruang yang terdiri dari beberapa ruang didalam obyek perancangan. Pengelompokkan ruang tersebut seperti terlihat dibawah ini. 1. Ruang Utama :  Ruang Publik. - Hall. - Receptionis. - Cafetaria, Restorant, dan Coffee-Net. - Gedung Serba Guna. - Ruang Pamer.  Ruang Semi Publik - Ruang Showroom Retail. - Ruang Retail. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 74  Ruang Private. - Ruang Pengelola. 2. Ruang Penunjang :  Ruang Service. - Ruang Security. - Ruang KmWc. - Musholla. - Ruang Security. - ATM Centre. - Ruang P3K. - Gudang. - Loadingdock - Ruang Maintanance. - Ruang Cleaning Service. - Area Parkir.

4.1.2 Analisa Hubungan

Ruang 1. Hubungan Ruang Publik Diagram 4.1 Hubungan Ruang Publik Sumber: Asumsi Pribadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 75 2. Hubungan Ruang Semi Privat Diagram 4.2 Hubungan Ruang Semi Privat Sumber: Asumsi Pribadi 3. Hubungan Ruang Privat Diagram 4.3 Hubungan Ruang Privat Sumber: Asumsi Pribadi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 76 4. Hubungan Ruang Parkir Diagram 4.4 Hubungan Parkir Sumber: Asumsi Pribadi

4.1.3 Analisa Zoning dan Sirkulasi Ruang Dalam

4.1.3.1 Zoning

Untuk menentukan pola sirkulasi ruang dalam ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :  Tuntutan Konsumen - Kemudahan dalam pergerakan, dikaitkan dengan luasan ruang berupa lebar, ruangan yang terukur sehingga memungkinkan arus manusia dapat bergerak dari sutu ruangan ke ruangan lainnya dengan leluasa. - Kenyamanan perpindahan dan kenyamanan dikaitkan dengan arah pencapaian serta jarak tempuh. - Kemudahan dalam mencari dan memilih barang yang dibutuhkan.  Sifat Kegiatan a. Kegiatan Publik Merupakan kegiatan yang langsung berhubngan dengan konsumen, meliputi : - Kegiatan promosi dan pemasaran. - Kegiatan observasi. b. Kegiatan Semi Publik Merupakan kegiatan yang berkaitan penting dengan konsumen dan mempunyai sifat tak langsung, meliputi : - Kegiatan informasi. - Kegiatan jasa dan pelayanan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 77 c. Kegiatan Privat Merupakan kegiatan intern pada Pusat Perdagangan Elektronik yang tidak melibatkan konsumen secara langsung, meliputi kegiatan pengelolaan. d. Kegiatan Service Seluruh kegiatan yang bersifat operasional bangunan. Jadi dapat diambil kesimpulan dari wacana diatas perlunya penetapan zoning vertikal dan horizontal untuk memisahkan fungsi-fungsi kegiatan yang berbeda. Zoning horizontal mendasari penempatan ruang berdasarkan fungsi prioritas utama ruang itu sendiri. Zoning vertikal mendasari penempatan suatu fungsi dengan pertimbangan aksesibilitas serta privasi yang dikaitkan dengan penempatan pada tiap level bangunan, Dan semakin jauh letak lantai dari permukaan tanah semakin rendah nilai jualnya, serta semakin tinggi tingkat privasinya, dan semakin dekat dengan muka tanah semakin tinggi nilai jualnya serta semakin rendah pula privasinya. Gambar 4.1 Zoning Bangunan secara mikro Sumber: Asumsi Pribadi Area publik ditempatkan didekat jalan atau didepan sendiri untuk memudahkan arus sirkulasi Area semi publik ditempatkan ditengah site karena merupakan pusat aktivitas Area private ditempatkan dibelakang site yang sifatnya Privasi Area service ditempatkan di samping belakang site untuk dapat lebih menunjang ketiga area yang ada site VIEW SITE Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 78 Gambar 4.2 Zoning Bangunan Secara Vertikal dan Horizontal secara makro Sumber: Asumsi Pribadi

4.1.3.2 Pola Sirkulasi Ruang Dalam

Pola sirkulasi yang akan direncanakan merupakan gabungan pola sirkulasi linier dan radial. 1. Pola Sirkulasi Linier Bercirikan dengan garis gerak yang bersambung pada satu arah atau lebih. Jalan yang lurus dapat menjadi unsur pengorganisasian yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Karakter yng ditampilkan formal, kaku, dan invormatif. Gambar 4.3 Sistem Sirkulasi Linier Sumber: Harvey N Rubensteinpup Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 79 2. Pola Sirkulasi Radial Suatu sistem radial mengarahkan sirkulasi menuju suatu pusat umum yang padat dengan berbagai aktivitas. Melibatkan sirkulasi pada suatu titik pusat yang fungsional dan memudahkan. Gambar 4.4 Sistem Sirkulasi Radial Sumber : Harvey N Rubenstein 3. Analisa Penggabungan Pola Sirkulasi Ruang Dalam Secara Horizontal Koordinasi Unit Fungsi Horizontal Sistem sirkulasi ruang dalam yang akan digunakan untuk Pusat Perdagangan Elektronik tiap lantai dalam bangunan merupakan penggabungan antara sistem sirkulasi Linier dan sistem sirkulasi Radial dengan simpul-simpul di ujungnya. Gambar 4.5 Analisa Koordinasi Unit Fungsi Horizontal Sumber: Analisa Pribadi Simpul berfungsi sebagai magnet kegiatan, menarik pengunjung, berpotensial sebagai pameran tetapshowroom. Slasar dua arah, merupakan kombinasi antara sistem sirkulasi linier dan sistem sirkulasi radial yang mengarah pada ruang bersama yaitu ruang pamer tetap, showroom, sarana media dan retail Perletakan Unit retail yang berjajar secara linier diapit dua simpul magnet di tiap ujungnya, memudahkan sirkulasi dan mendukung nilai jual retail tetap laku. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 80

4.2 Analisa Lingkungan Site