Thyristor smk12 TeknikListrikIndustri Siswoyo

Elektronika Daya 10-9

10.4.2. Transistor Penggerak Relay

Kolektor Transistor yang dipasang kan relay mengandung induktor. Ketika Transistor dari kondisi ON dititik A2 dan menuju OFF di titik A1 timbul tegangan induksi pada relay. Dengan diode R1 yang berfungsi sebagai running diode gambar-10.13 maka arus induksi pada relay dialirkan lewat diode bukan melewati kolektor Transistor.

10.5. Thyristor

Thyristor dikembangkan oleh Bell Laboratories tahun 1950-an dan mulai digunakan secara komersial oleh General Electric tahun 1960an. Thyristor atau SCR Silicon Controlled Rectifier termasuk dalam komponen elektronik yang banyak dipakai dalam aplikasi listrik industri, salah satu alasannya adalah memiliki kemam- puan untuk bekerja dalam tegangan dan arus yang besar. Thyristor memiliki tiga kaki, yaitu Anoda, Katoda dan Gate. Juga dikenal ada dua jenis Thyristor dengan P-gate dan N-gate gambar-10.14 Fungsi Gate pada Thyristor menyerupai basis pada Transistor, dengan mengatur arus gate I G yang besarnya antara 1 mA sampai terbesar 100 mA, maka tegangan keluaran dari Anoda bisa diatur. Tegangan yang mampu diatur mulai dari 50 Volt sampai 5.000 Volt dan mampu mengatur arus 0,4 A sampai dengan 1500 A. Karakteristik Thyristor memperlihatkan dua variabel, yaitu tegangan forward U F dan tegangan reverse U R , dan variabel arus forward I F dan arus reverse I R gambar-10.15. Pada tegangan forward UF, jika arus gate diatur dari 0 mA sampai diatas 50 mA, maka Thyristor akan cut-in dan mengalirkan arus forward I F . Tegangan reverse untuk Thyristor U R sekitar 600 Volt. Agar Thyristor tetap ON, maka ada arus yang tetap dipertahankan disebut arus holding I H sebesar 5 mA. Gambar 10.14 : Bentuk Fisik Simbol Thrystor Gambar 10.13 : Transistor Sebagai Penggerak Relay Di unduh dari : Bukupaket.com Elektronika Daya 10-10 Gambar 10.15: Karakteristik Thrystor Thyristor TIC 106 D sesuai dengan data sheet memiliki beberapa parameter penting, yaitu : tegangan gate-katode = 0,8 V, arus gate minimal 0,2 mA, agar Thyristor tetap posisi ON diperlukan arus holding = 5 mA. Tegangan kerja yang diijinkan pada Anoda = 400 V dan dapat mengalirkan arus nominal = 5 A. Aplikasi Thyristor yang paling banyak adalah sebagai penyearah tegangan AC ke DC yang dapat diatur. Gambar-10.17 tampak empat Thyristor dalam hubungan jembatan yang dihubungkan dengan beban luar R L . Gambar 10.16: Nilai Batas Thrystor Di unduh dari : Bukupaket.com Elektronika Daya 10-11

10.6. IGBT Insulated Gate Bipolar Transistor