Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT. Budi Makmur Jayamurni, yang beralamat di Jl. Peleman No. 9, Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta, merupakan suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang penyamakan kulit. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Susanto Handoko dan Bapak Budi Hambali pada tahun 1968. Pada awal didirikan, perusahaan ini berbentuk persekutuan komanditer CV dengan nama CV. Budi Makmur, yang mendapat ijin usaha dari pemerintah dengan SIU No. 8 tanggal 12 Juli 1968. Pada tahun 1974 perusahaan mengalami perubahan bentuk usaha dari persekutuan komanditer menjadi perseroan terbatas dengan nama PT. Budi Makmur Jaya dengan ijin usaha SIU No. 62 tanggal 22 Maret 1974. Pada tahun 1975, dengan SIU No. 12 tanggal 7 Agustus 1975, nama perusahaan diubah menjadi PT. Budi Makmur Jayamurni. PT. Budi Makmur Jayamurni semula hanya bergerak di bidang perdagangan kulit mentah kering, kemudian dikembangkan menjadi produsen pickle dan crust setengah jadi dengan sasaran ekspor. Dengan melihat adanya peluang dan ketersediaan bahan baku, akhirnya perusahaan mengembangkan usahanya dengan membuatmemproduksi kulit tersamak 5 Disalin dengan sedikit perubahan pada bagian tata kalimat dan alur proses produksi sesuai dengan yang tercantum dala m skripsi milik Ca rolina Wulandari berdasarkan saran dan ijin dari pihak PT. Budi Ma kmur Jaya murni. untuk keperluan sarung tangan golf, garmen dan sepatu. Hasil produksi tersebut diekspor ke negara Jerman, Italia, Korea, Cina, dan beberapa negara lainnya.

B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

1. Visi Perusahaan: Dengan perbaikan berkelanjutan, berusaha untuk menghasilkan kulit dengan kualitas yang memuaskan sesuai permintaan pelanggan, kompetitif di pasar internasional, ramah lingkungan dan sesuai dengan sistem manajemen ISO 9001:2000. 2. Misi Perusahaan: a. Berketetapan untuk mendukung prinsip pembangunan berkelanjutan guna menciptakan lingkungan yang hijau, bersih, aman dan lestari. b. Berusaha memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. 3. Tujuan Perusahaan: Menyediakan produk atau jasa lainnya dengan mutu terbaik dan memenuhi standar yang dapat diterima secara nasional maupun internasional.

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Sistem Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Antara Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing Pada PT Tirta Sibayakindo Berastagi-Sumatera Utara

0 20 99

Design Penerapan Activity Based Costing System untuk Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada Perusahaan Autobody Manufaktur dan Komponen Otomotif di CV Delima mandiri)

1 29 143

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ( Study Kasus Pada RSI Klaten ).

0 0 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

Perbandingan Penerapan Sistem Biaya Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabrik PT. Pindad.

0 1 18

Komparasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Produk antara Sistem Akuntansi Biaya Tradisional dengan Activity-Based Cost System.

0 0 21

Analisis Perbandingan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing (ABC) System Dalam Penetapan Harga Pokok Produk (Studi Kasus Pada RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung).

1 6 24

Penerapan Activity Based Costing System sebagai alternatif pengganti sistem akuntansi biaya tradisional dalam membebankan biaya overhead pada produk : studi kasus di PT. Budi Makmur Jayamurni.

1 8 91

Pembebanan biaya overhead pabrik dalam perhitungan harga pokok produk berdasarkan akuntansi biaya tradisional versus akuntansi biaya berdasarkan aktivitas [Activity based costing].

1 7 156

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL VERSUS AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY BASED COSTING)

0 0 154