Kerangka Pemikiran Metode Analisis Data

E. Kerangka Pemikiran

Secara garis besar, penelitian ini merupakan kegiatan membandingkan dua objek. Objek yang dibandingkan adalah biaya overhead berdasarkan ABCS dan biaya overhead berdasarkan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional. Berikut adalah kerangka pemikiran yang ditawarkan penulis dalam penelitian ini: Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah membandingkan pembebanan biaya overhead antara yang dihitung dengan menggunakan ABCS dan dengan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional ke dalam objek biaya. Biaya overhead yang akan dibandingkan adalah biaya overhead per produk selama tahun 2013. Pembandingan ini dilakukan juga untuk melihat hasil penerapan ABCS dalam perusahaan. Sebelum membandingkan kedua metode, penulis akan memaparkan terlebih dahulu urutan langkah dari masing- masing Biaya Overhead Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Activity Based Costing System Selisih metode dalam membebankan biaya overhead , sekaligus untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua yang penulis ajukan di bab satu. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, penulis akan menguraikan langkah penghitungan biaya overhead yang diterapkan oleh perusahaan. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut: 1. Menyajikan data biaya overhead per departemen yang terdapat di perusahaan. 2. Menyajikan data jumlah lembar bahan baku kulit yang masuk ke setiap departemen. 3. Merinci data jumlah lembar bahan baku kulit yang masuk ke setiap departemen berdasarkan jenisnya kambing dan domba. 4. Menyajikan dasar pembebanan biaya overhead yang digunakan perusahaan ke setiap jenis produk 3 . 5. Menyajikan penghitungan biaya overhead setiap produk dan biaya overhead per unit masing- masing produk. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua, penulis akan menguraikan langkah penghitungan biaya overhead dengan menggunakan metode ABCS. Penulis akan menggunakan langkah penghitungan yang telah diuraikan di bab dua. Adapun langkah- langkahnya sebagai berikut: 3 Yang dimaksud dengan kata “produk” dalam penelitian ini adalah semua unit produk, baik yang masih dala m bentuk sediaan dalam proses maupun telah siap untuk dijual. Ha l in i disebabkan karena dala m penelitian ini penulis berfo kus pada pembebanan biaya overhea d yang dikeluarkan selama tahun 2013, bukan biaya overhea d dalam harga pokok p roduk tahun 2013. 1. Mengidentifikasi aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi. Dalam langkah pertama ini akan ditampilkan beberapa aktivitas yang berkaitan dengan proses produksi yang terdapat dalam perusahaan. 2. Menentukan biaya-biaya aktivitas. Aktivitas-aktivitas yang telah teridentifikasi dalam langkah pertama selanjutnya dibebani dengan biaya-biaya yang timbul sebagai akibat dari aktivitas-aktivitas tersebut. 3. Menentukan cost driver . Setelah mendapatkan data mengenai rincian biaya aktivitas yang terdapat di perusahaan, selanjutnya penulis akan menentukan cost driver yang mempengaruhi besar kecilnya masing- masing biaya aktivitas tersebut. 4. Mengumpulkan data aktivitas. Dalam langkah ini, mula- mula aktivitas produksi dikelompokkan berdasarkan urutan prosesnya. Aktivitas-aktivitas tersebut selanjutnya dipisahkan ke dalam beberapa tingkatan aktivitas, yaitu tingkat unit, tingkat batch , tingkat produk dan tingkat fasilitas. Setelah digolongkan ke beberapa tingkatan, penulis akan memaparkan data konsumsi cost driver aktivitas untuk setiap jenis produk. Langkah berikutnya adalah membentuk cost pool aktivitas berdasarkan level aktivitas dan rasio konsumsi cost driver aktivitas yang sama. Setelahnya, penulis akan menghitung tarif dari masing- masing cost pool . 5. Menghitung biaya overhead . 4 Langkah terakhir dalam menghitung dengan metode ABCS adalah membebankan biaya overhead ke setiap produk. Setelah rumusan masalah pertama dan kedua terjawab, penulis akan menjawab rumusan masalah yang ketiga, yaitu menampilkan selisih antara pembebanan biaya overhead yang dihitung menggunakan ABCS dan metode yang diterapkan oleh perusahaan. Setelah menampilkan besarnya selisih pembebanan antara kedua metode tersebut, penulis akan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pembandingan kedua sistem tersebut. Kesimpulan tidak akan menilai apakah perbedaan yang ada sifatnya signifikan atau tidak, melainkan hanya sebatas mencatat besarnya perbedaan. Besarnya perbedaan tersebut akan menjadi dasar bagi penulis untuk membuat pembahasan, simpulan dan saran. 4 Sebagaimana telah disebutkan di batasan masalah, penelitian in i hanya berfokus pada pembebanan biaya overhea d, tidak mencakup penghitungan harga pokok produk. 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Sistem Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Antara Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing Pada PT Tirta Sibayakindo Berastagi-Sumatera Utara

0 20 99

Design Penerapan Activity Based Costing System untuk Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada Perusahaan Autobody Manufaktur dan Komponen Otomotif di CV Delima mandiri)

1 29 143

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ( Study Kasus Pada RSI Klaten ).

0 0 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

Perbandingan Penerapan Sistem Biaya Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabrik PT. Pindad.

0 1 18

Komparasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Produk antara Sistem Akuntansi Biaya Tradisional dengan Activity-Based Cost System.

0 0 21

Analisis Perbandingan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing (ABC) System Dalam Penetapan Harga Pokok Produk (Studi Kasus Pada RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung).

1 6 24

Penerapan Activity Based Costing System sebagai alternatif pengganti sistem akuntansi biaya tradisional dalam membebankan biaya overhead pada produk : studi kasus di PT. Budi Makmur Jayamurni.

1 8 91

Pembebanan biaya overhead pabrik dalam perhitungan harga pokok produk berdasarkan akuntansi biaya tradisional versus akuntansi biaya berdasarkan aktivitas [Activity based costing].

1 7 156

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL VERSUS AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY BASED COSTING)

0 0 154