Struktur Organisasi Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah deskripsi tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian yang ada di perusahaan, berdasarkan gambar struktur organisasi PT. Budi Makmur Jayamurni Gambar 4.1. 1. Direktur Utama a. Bertanggung jawab baik ke dalam maupun ke luar terhadap operasional perusahaan. b. Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan manajemen mutu di PT. Budi Makmur Jayamurni. c. Menetapkan sasaran mutu, kebijakan mutu dan komitmennya terhadap mutu. d. Menunjuk wakil manajemen. e. Mengesahkan pedoman mutu. f. Mengesahkan prosedur sistem mutu, audit mutu internal, tinjauan manajemen. g. Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan tentang struktur organisasi, tugas, tanggung jawab dan wewenang semua personil. 2. Personalia a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan urusan kekaryawanan, urusan surat- menyurat, kearsipan, perijinan, keuangangaji, perlengkapan dan rumah tangga, penyusunan rencana dan program kerja serta laporan rutin maupun berkala. b. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 3. Manajer Pabrik a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses dan operasional produksi. b. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 4. Pembukuan a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan di bagian pembukuan. b. Dalam menjalankan tugasnya, bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 5. Gudang Obat Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan di gudang obat yang meliputi penyediaan obat, penempatan obat-obatan sesuai ketentuan spesifikasi, membuat estimasi-estimasi order lokal maupun impor, penggunaan MSDS Material Safety Data Sheet , label berbahaya atau kandungan terlarang. 6. Gudang Bahan Baku Bertanggung jawab atas pelaksanaan seleksi ukur raw material bahan baku serta pekerjaan-pekerjaan yang terkait agar sesuai standar yang sudah ditentukan. 7. Gudang Barang Jadi Bertanggung jawab terhadap pekerjaan-pekerjaan di gudang barang jadi, seleksi ukur dan packing . 8. Proses P ickle Bertanggung jawab atas pelaksanaan proses pickle agar hasilnya sesuai standar yang sudah ditentukan. Bagian Proses P ickle juga membawahi departemen yang disebut Bagian Proses Wet Blue . 9. Proses Shaving Bertanggung jawab kepada asisten manajer mekanik basah dan terhadap pelaksanaan pekerjaan di bagian shaving yang meliputi penyiapan mesin shaving , penyiapan kulit yang akan di- shaving , pembuatan label pemantauan hasil shaving dan pekerjaan-pekerjaan terkait. 10. Proses Dyeing Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan yang meliputi pemakaian obat-obatan yang terkait dengan proses dyeing , mengontrol ketebalan kulit, kualitas, jalannya proses dan pekerjaan-pekerjaan yang terkait di proses dyeing . Bagian Proses Dyeing juga membawahi departemen yang disebut Bagian Proses Crusting . 11. Proses F inish Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di bagian finish yang meliputi pencarian warna untuk sampel, memperbaiki kulit sesuai sampel, membuat larutan obat untuk proses finish harian, membuat jadwal perawatan mesin dan pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. 12. Bagian EksporImpor Bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan di bagian eksporimpor yang meliputi pengurusan dokumen untuk PEBPIB dan pelaporan- pelaporan kepada instansi terkait. 36 Direktur Utama Proses Pickle Gudang Bahan Baku Manajer Pabrik Proses Shaving Gudang Obat Gudang Barang Jadi Proses Finish Bagian EksporImpor Proses Dyeing Pembukuan Personalia STRUKTUR ORGANISASI PT. BUDI MAKMUR JAYAMURNI Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Budi Makmur Jayamurni Sumber: P T. Budi Makmur Jayamurni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Produksi

Dokumen yang terkait

Tinjauan Tentang Sistem Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Antara Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing Pada PT Tirta Sibayakindo Berastagi-Sumatera Utara

0 20 99

Design Penerapan Activity Based Costing System untuk Menentukan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus pada Perusahaan Autobody Manufaktur dan Komponen Otomotif di CV Delima mandiri)

1 29 143

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ( Study Kasus Pada RSI Klaten ).

0 0 9

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF SISTEM PENENTUAN BIAYA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Yaksi Gemolong,

0 1 13

Perbandingan Penerapan Sistem Biaya Konvensional dengan Activity Based Costing dalam Pembebanan Biaya Overhead Pabrik PT. Pindad.

0 1 18

Komparasi Pembebanan Biaya Overhead Pabrik pada Produk antara Sistem Akuntansi Biaya Tradisional dengan Activity-Based Cost System.

0 0 21

Analisis Perbandingan Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Dengan Activity Based Costing (ABC) System Dalam Penetapan Harga Pokok Produk (Studi Kasus Pada RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung).

1 6 24

Penerapan Activity Based Costing System sebagai alternatif pengganti sistem akuntansi biaya tradisional dalam membebankan biaya overhead pada produk : studi kasus di PT. Budi Makmur Jayamurni.

1 8 91

Pembebanan biaya overhead pabrik dalam perhitungan harga pokok produk berdasarkan akuntansi biaya tradisional versus akuntansi biaya berdasarkan aktivitas [Activity based costing].

1 7 156

PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN AKUNTANSI BIAYA TRADISIONAL VERSUS AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY BASED COSTING)

0 0 154