Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Subjek Penelitian

56

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan tuntunan tentang bagaimana secara berurut penelitian sebaiknya dilakukan Widi, 2010. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penelitian adalah metode yang digunakan harus disesuaikan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan dicapai sehingga penelitian dapat berjalan dengan sistematis. Penggunaan metode penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian, serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun metode- metode penelitian yang digunakan dijelaskan sebagai berikut.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan keterpaparan lirik lagu dewasa dengan perilaku seksual anak. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan data-data numerikal atau angka yang diolah dengan prosedur statistik. Setelah diperoleh hasilnya kemudian dideskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah dengan metode statistik tersebut Noor, 2011. Oleh karena itu, penelitian korelasional ini sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk membuktikan adanya hubungan positif antara tingkat keterpaparan lirik lagu dewasa dewasa dan tingkat perilaku seksual pada anak.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai dan dapat diukur Widi, 2010. Berdasarkan definsi tersebut maka dapat diidentifikasikan variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel bebas : Keterpaparan Lagu Dewasa Lirik Percintaan 2. Variabel terikat : Perilaku Seksual Pada Anak

C. Definisi Operasional 1. Keterpaparan Lagu Dewasa dengan Lirik Percintaan

Data keterpaparan lagu dewasa lirik percintaan berupa skor yang diperoleh dari pengisian subjek pada skala rating keteterpaparan lirik lagu. Skor ini menunjukkan jumlah lagu dewasa lirik percintaan yang pernah didengar anak dan frekuensi mendengarkan lagu tersebut. Frekuensi dinyatakan dalam bentuk rating; Pernah P mendapatkan skor 1, Jarang J mendapatkan skor 2, Sering S mendapatkan skor 3. Kumpulan lagu yang sudah diperoleh dari subjek akan disortir peneliti berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria lagu yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu dewasa lirik percintaan yang bertemakan kisah asmara, jatuh cinta, perselingkuhan, patah hati dan cenderung berbau porno.

2. Perilaku Seksual Anak

Data perilaku seksual pada anak dalam penelitian ini berupa skor yang diperoleh dari form rating perilaku seksual anak. Skor pada skala tersebut menunjukkan jumlah dari rating terhadap perilaku seksual pada anak berdasarkan observasi orang tua dan guru. Perilaku seksual anak yang dirating oleh orang tua dan guru dalam penelitian ini digolongkan sebagai berikut: a. Bersifat psikologis, seperti misalnya berdandan dan menggunakan aksesoris, berpakaian yang seronok, mengucapkan kata-kata yang menunjukkan hubungan lawan jenis, ketertarikan pada pesona lawan jenis, mengucapkan kata-kata kasarmengumpat yang bersifat sensual, melihat orang lain melepaskan pakaian, melihat gambar-gambar sensual, dan menonton film berkonten seksual. b. Berkencan, seperti berpergian berdua dengan teman lawan jenis, mengajak makan berduaan dengan teman lawan jenisnya. c. Bersentuhan, seperti misalnya duduk berdempetan, memegang tangan lawan jenis, bergandengan tangan, bersandar kepala di pundak lawan jenis, merangkul, berpelukan, memegang paha lawan jenis, memegang pantat lawan jenis, meraba tubuh lawan jenis, menyentuh atau meraba bagian vital lawan jenis d. Berciuman, seperti misalnya ciuman afeksi cium tangan, cium kening, cium pipi dan ciuman yang bersifat sensual ciuman bibir. e. Pengetahuan seksual, seperti misalnya menirukan gerakan hubungan intim, menirukan suara erotis, berbicara mengenai hubungan intim dan topik seksual lainnya. f. Stimulasi oleh diri sendiri, seperti misalnya menyentuh kemaluannya, menempelkan atau menggesekkan alat kelaminnya dengan benda atau tubuh orang lain. Form skala rating ini berisi tentang daftar perilaku seksual yang disampaikan di atas. Kategori jawaban dinyatakan dalam bentuk rating dari frekuensi Tidak Pernah TP mendapatkan skor 1, Jarang J mendapatkan skor 2, Kadang-kadang KD mendapatkan skor 3, Sering SR mendapatkan skor 4, Selalu SL mendapatkan skor 5.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah siswi SD yang berusia 8 hingga 10 tahun yang masih masuk dalam masa anak tepatnya masa akhir kanak-kanak. Menurut Hurlock, usia perkembangan pada tahap akhir masa kanak-kanak terdiri dari usia 6 hingga 14 tahun. Peneliti menggunakan usia 8 hingga 10 tahun, dikarenakan pada tahap ini anak mulai memiliki ruang gerak hubungan sosial yang lebih luas. Pada usia ini pula anak sudah dapat memahami suatu pertanyaan yang diajukan sehingga ketidakbisaan anak dalam mengerjakan karena tidak memahami diharapkan tidak akan muncul Hidayati, 1998. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode accidental sampling . Accidental sampling adalah teknik penentuan sampling secara kebetulan bertemu dengan peneliti atau dilihat oleh peneliti, akan tetapi masih berdasarkan dengan kriteria yang telah ditentukan Martono, 2012.

E. Metode Pengumpulan Data