Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Anak Hingga Remaja

d. Berciuman 1 Mencium tangan 2 Mencium kening 3 Mencium pipi 4 Mencium bibir e. Pengetahuan seksual 1 Menirukan gerakan hubungan intim 2 Menirukan suara erotis 3 Berbicara mengenai hubungan intim dan topik seksual lainnya f. Stimulasi oleh diri sendiri 1 Menyentuh kemaluannya 2 Menempelkan atau menggesekkan alat kelaminnya dengan benda atau tubuh orang lain

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Anak Hingga Remaja

Peneliti memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual berdasarkan pada tahap perkembangan anak hingga remaja dikarenakan adanya kemungkinan anak-anak melakukan perilaku seksual juga disebabkan karena faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pada remaja. Menurut Sarwono 2007 masalah perilaku seksual timbul karena beberapa faktor, diantaranya: a. Perubahan hormonal Perubahan hormonal dapat meningkatkan hasrat seksual. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku terntentu. b. Penundaan usia perkawinan Penyaluran perubahan hormonal tidak dapat dilakukan karena adanya penundaan usia perkawinan baik secara hukum menngenai undang-undang yang menetapkan batas usia menikah 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki maupun karena norma sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang semakin tinggi untuk perkawinan seperti, pendidikan, pekerjaan, persiapan mental. c. Sikap orang tua Sikap orang tua yang masih mentabukan pembicaraan seks dengan anak serta adanya ketidak terbukaan orang tua dengan anak mengenai diskusi seksualitas akan cenderung membuat jarak antara orangtua dan anak dalam masalah seksual. d. Kurangnya informasi tentang seksual Pada umumnya anak tidak dibekali pengetahuan mengenai seks. Dengan demikian anak akan mencari informasi sendiri dan berpaling ke sumber-sumber lain yang tidak akurat dan dapat disalah artikan oleh anak, seperti teman,majalah. e. Pihak lain, seperti pergaulan Pergaulan antara pria dan wanita juga memiliki peranan dalam meningkatkan perilaku seksual pada anak maupun remaja, khususnya pada pergaulan yang bebas. f. Rangsangan seksual melalui media Perilaku seksual yang tidak sesuai pada tahap perkembangan anak makin meningkat dikarenakan adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa dan teknologi canggih. Perkembangan anak yang sedang dalam tahap ingin mencoba dan memiliki rasa ingin tahu, akan meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa. Penulis memfokuskan pada faktor rangsangan seksual melalui media massa dikarenakan meningkatnya perilaku seksual yang disebabkan oleh penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa menjadi semakin marak. Pada era sekarang media massa dapat diakses semua kalangan masyarakat dan lapisan umur dengan mudah. Anak yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau didengarnya dari media massa. Salah satu bentuk hiburan dari media masa tersebut ialah lagu. D. Lagu 1. Definisi Lagu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011, lagu adalah ragam suara yang berirama dalam bercakap-cakap, bernyanyi, membaca dan lain-lain atau nyanyian. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan juga bahwa musik dan lagu merupakan dua hal yang berkaitan erat satu sama lain. Pengertian musik lebih luas dari pada pengertian lagu. Ada yang berpendapat bahwa lagu merupakan bagian dari satu karya musik. Karya musik sendiri meliputi karya musik yang mengunakan lirik lagu maupun karya musik tanpa lirik instrumental Menurut Wikipedia 2013, lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal biasanya diiringi dengan alat musik untuk menghasilkan gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan mengandung irama. Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa lagu adalah suara yang berirama dan terdapat unsur lirik yang saling berkesinambungan.

2. Unsur-unsur pada Lagu