2 Sudah mengerti bahwa masturbasi dapat memunculkan kenikmatan
sendiri sehinga memunculkan orgasme Rathus, 2008 3
Masturbasi Rathus, 2008; Wenar, 1999 4
Mulai tertarik dengan lawan jenis namun pada umumnya mereka tidak akan berpasangan atau berpacaran sampai masa remaja
Rathus, 2008; Wenar, 1999. c.
Remaja 1
Remaja mulai mencari informasi mengenai topik seksual dari berbagai macam sumber secara mandiri, seperti membaca majalah
dewasa, menonton blue film Rathus, 2008 2
Kencan pertama Rathus, 2008 3
Masturbasi Rathus, 2008 4
Petting Rathus, 2008 5
Oral sex Rathus, 2008 6
Hubungan seksual Rathus, 2008
2. Bentuk Perilaku Seksual Anak Hingga Remaja
Peneliti juga melengkapi data mengenai bentuk perilaku seksual anak hingga remaja melalui alat ukur CSBI. CSBI adalah laporan untuk
ibu atau
babysitter
yang dibertujuan untuk mengukur perilaku seksual anak berusia 2-12 tahun yang telah mengalami pelecehan seksual. Tes ini
dikembangkan untuk menindaklanjuti adanya hubungan antara pelecehan seksual dengan perilaku seksual yang terlalu dini pada anak Friedrich,
1991. Buklet CSBI terdiri atas 38 item yang mencakup perilaku seksual dengan 8 domain utama psychassessment, 2012, yaitu:
a. Isu-isu batas perilaku seksual, misalnya seperti mencium orang lain
yang bukan merupakan anggota keluarga, memeluk orang lain yang tidak terlalu dikenal.
b. Ketertarikan seksual, misalnya seperti tertarik melihat gambar telanjang
atau orang yang berpakaian minim, nampak sangat tertarik dengan lawan jenis.
c. Eksibisionisme, misalnya seperti menunjukkan kemaluan atau bagian
pribadi kepada orang lain, melepas pakaian sendiri di depan orang lain, berjalan-jalan hanya memakai pakaian dalam.
d. Perilaku peran gender, misalnya seperti berpakaian seperti lawan jenis,
berbicara mengenai keinginan menjadi lawan jenis, mencoba menirukan lawan jenis ketika bermain.
e. Pengetahuan seksual , misalnya seperti menirukan gerakan hubungan
intim, berbicara mengenai hubungan intim, mencoba menirukan suara erotis.
f. Stimulasi oleh diri sendiri, seperti misalnya memegang atau menggosok
kemaluan, mencoba memasukan benda-bensa ke kemaluan atau pantat. g.
Perilaku mengintip, misalnya seperti melihat orang lain ketika mereka sedang telanjang atau melepaskan pakaian.
h. Kecemasan seksual, misalnya seperti malu dengan orang lain yang
tidak dikenal, malu ketika berganti pakaian atau melepaskan pakaian.
Keseluruhan domain CSBI tidak digunakan dalam penelitian ini. Peneliti menyeleksi beberapa domain yang sesuai dengan tujuan dari
penelitan sehingga dapat dipergunakan sebagai data pelengkap dalam membuat skala rating perilaku seksual anak. Domain yang digunakan
dalam penelitian ini, diantaranya isu-isu batas perilaku seksual, ketertarikan seksual, eksibisionisme, pengetahuan seksual, stimulasi oleh
diri sendiri dan perilaku mengintip. Penelitian ilmiah dalam negeri juga banyak membahas mengenai
bentuk perilaku seksual anak hingga remaja. Berikut beberapa hasil penelitian yang memberikan informasi mengenai bentuk perilaku seksual
anak hingga remaja di Indonensia: a.
KOMNAS anak 2009dalam Rahmawati 2012 mendapatkan, 97 anak SD pernah mengakses pornografi dari media internet. Berdasarkan
data Depkominfo 2007, terdapat 25 juta pengakses internet di Indonesia dengan konsumen terbesar 90 adalah anak usia 8-16 tahun, 30
pelaku sekaligus korban pornografi adalah anak. b.
Menurut Rusman, ketua Yayasan Kita Buah Hati dalam Rahmawati 2012 survei tahun 2010 di dapatkan 67 siswa Sekolah Dasar SD
kelas 4 hingga 6 telah mengakses informasi pornografi dari bacaan dan jaringan internet. Antara lain mulai komik 24, situs internet 22,
permainan 17, filmTV 12, telefon genggam 6, majalah 6, dan koran 5. Hal ini membawa banyak dampak negatif bagi
perkembangan anak seperti penyimpangan perilaku-perilaku seksual maupun perilaku yang tidak bermoral.
c. Menurut Observasi di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam yang
dilakukan oleh Lembaga Centra Muda Putro Phang LCMPP 2007 dalam Rahmawati 2012 yang bekerjasama dengan Perkumpulan
Keluarga Berencana Indonesia PKBI di dapatkan bahwa 115 anak yang bermasalah tentang perilaku seksual terungkap telah melakukan
pacaran dan seks sebanyak 51,30. d.
Berdasarkan penelitian yang pernah dilaksanakan di SD Negeri 16 Banda Aceh dengan jumlah subjek 390 siswa, ditemukan informasi
bahwa siswa mengaku pernah memegang tangan teman lawan jenisnya. Adapun wali kelas yang menyatakan bahwa terdapat siswa yang sering
mengganggu teman lawan jenisnya dengan mencium kawan sebangkunya.
e. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2013 ditemukan
data mengenai perilaku seksual anak, diantaranya melihat ponografi 6,4, bergaya seperti orang dewasa 5, berkata kotor terkait seksual
5,3, mencium teman lawan jenis 2,9, melihat organ seksual orang lain 6,7, dll.
Berdasarkan bentuk perilaku seksual menurut CSBI dan beberapa hasil penelitian di atas maka dapat dikatakan bahwa bentuk perilaku
seksual tidak hanya dikonotasikan oleh persetubuhan namun juga menekankan pada sifat psikologis. Hal ini sesuai dengan pernyataan
definisi perilaku seksual menurut Gunawan, R 1993 pada penjelasan sebelumnya.
3. Bentuk Perilaku Seksual Anak Hingga Remaja dalam Tingkatan Intensitas