dikembangkan oleh Petrides dan Furnham. Kecerdasan emosional dengan model trait ini sering disebut trait kecerdasan emosional atau efikasi diri
emosional emotional self-efficacy. Peneliti menggunakan model ini berdasarkan beberapa alasan. Pertama, model ini dinilai sebagai sebuah
konstruk yang komprehensif dari segi cakupan domain-domain kepribadian yang berhubungan dengan emosi Carroll dalam Petrides et al,
2010. Kedua, model trait dipandang sesuai dengan subjektivitas emosi Petrides, 2010. Ketiga, pengukuran kecerdasan emosional dengan model
ini lebih mudah dan tidak menghadapi masalah-masalah ketidaksesuaian konstruk dengan alat ukur seperti yang terjadi pada pengukuran
kecerdasan emosional dengan model kemampuan dan campuran Pérez, Petrides, dan Furnham, 2005; Petrides, Furnham, dan Frederickson, 2004.
Pengkajian secara psikometris juga menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dengan model trait ini menjanjikan alat ukur dengan atribut
psikometris yang unggul dibandingkan dengan alat ukur lain yang berdasarkan pada model kemampuan, campuran, ataupun trait Gardner
dan Qualter, 2010; Petrides et al, 2007; Petrides et al, 2010.
2. Pengertian Trait Kecerdasan Emosional
Petrides dan Furnham dalam Furnham dan Petrides, 2003 menjelaskan trait kecerdasan emosional sebagai konstelasi disposisi-
disposisi perilaku dan persepsi diri tentang kemampuan yang berhubungan dengan emosi, termasuk mengenali dan menggunakan informasi-informasi
yang melibatkan emosi. Trait kecerdasan emosional disebut juga efikasi diri emosional karena mengacu pada persepsi diri individu mengenai
disposisi dan kemampuan-kemampuan tersebut. Dalam hirarki kepribadian,
trait kecerdasan
emosional merupakan
komponen kepribadian yang terletak di tingkat lebih bawah dari model kepribadian
Big Five dan Eyseckian Petrides, Pita, dan Kokkinaki, 2007.
3. Faktor dan Faset Trait Kecerdasan Emosional
Dalam model trait, terdapat 15 faset kepribadian yang tercakup dalam trait kecerdasan emosional. Kelimabelas faset tersebut didapatkan
dari faset-faset yang sering muncul pada model-model kecerdasan emosional yang lain dan dirangkum melalui analisis isi Pérez, Petrides,
dan Furnham, 2005; Petrides, Furnham, Frederickson, 2004. Lima belas faset kepribadian tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam 4 faktor
yang lebih umum Mikolajzack, Petrides, dan Hurry, 2009. Keempat faktor umum yang menjadi bagian dalam trait kecerdasan
emosional adalah kesejahteraan well-being, pengendalian diri self- control, emosionalitas emotionality, dan sosiabilitas sociability,
Mikolajzack et al., 2007; Mikolajzack, Petrides, dan Hurry, 2009; Petrides, 2001. Faset adaptabilitas dan motivasi diri tidak termasuk dalam salah
satu dari keempat faktor tersebut melainkan berdiri sendiri dan menjadi bagian dari trait kecerdasan emosional secara keseluruhan Mikolajzack et
al., 2007. Dalam penelitian ini, kedua faset tersebut dikelompokkan dalam
satu faktor tambahan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa kedua faset tersebut tidak dapat disetarakan kedudukannya dengan keempat
faktor lain dari trait kecerdasan emosional. Meskipun dikatakan bahwa kedua faset tersebut memiliki sumbangan langsung pada trait kecerdasan
emosional, proporsinya tidak sebesar sumbangan keempat faktor trait kecerdasan emosional. Pertimbangan ini juga didasarkan pada skema
struktur faktor trait kecerdasan emosional yang disampaikan oleh Dr. K. V. Petrides dalam situs akses terbuka untuk pengembangan teori trait
kecerdasan emosional
www.psychometriclab.com
. Berdasarkan
pertimbangan peneliti dan skema tersebut, faktor tambahan yang mencakup faset adaptabilitas dan motivasi diri dalam penelitian ini akan
dikelompokkan dalam satu faktor yang diberi nama ‘faset-faset tambahan’
auxiliary facets.
Gambar 1. Struktur Faktor Trait Kecerdasan Emosional Sumber: Petrides, 2001, www.psychometriclab.com
Dengan demikian, faktor-faktor dari trait kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Mikolajzack
et al., 2007; Petrides, 2001: a. Kesejahteraan well-being
Faktor kesejahteraan mengacu pada trait yang menyinggung mood disposisional. Faset-faset yang termasuk dalam faktor
kesejahteraan adalah harga diri, kebahagiaan, dan optimisme. Individu dengan skor tinggi pada faktor ini memiliki perasaan kesejahteraan
secara umum, merasa positif, bahagia, dan penuh. Sebaliknya, individu dengan tingkat kesejahteraan yang rendah cenderung
memiliki penghargaan diri yang rendah dan merasa kecewa akan hidupnya.
b. Pengendalian diri self-control Faktor pengendalian diri mengarah pada trait yang
menyinggung regulasi emosi dan impuls-impuls. Regulasi emosi, manajemen stres, dan impulsivitas rendah tercakup dalam faktor ini.
Individu dengan tingkat pengendalian diri yang tinggi memiliki derajat kontrol yang sehat terhadap keinginan-keinginan dan
hasratnya, dapat mengelola tekanan-tekan dari luar, tidak terlalu menahan diri atau pun terlalu ekpresif. Tingkat pengendalian diri yang
rendah rentan terhadap perilaku impulsif dan tampak kurang dapat mengendalikan stres.
c. Emosionalitas emotionality Emosionalitas menggambarkan trait yang menyinggung
perpsepsi dan ekspresi emosi. Faktor ini mencakup faset persepsi emosi, ekspresi emosi, ketrampilan berelasi, dan empati. Tingkat
emosionalitas yang tinggi menunjukkan bahwa individu menganggap dirinya memiliki ketrampilan emosi yang beragam. Individu mampu
menangkap dan mengekspresikan emosi. Individu dapat menggunakan
kemampuan tersebut untuk membangun dan menjaga hubungan dekat dengan orang-orang terdekat. Sebaliknya, individu dengan tingkat
emosionalitas yang rendah merasa kesulitan untuk mengenali kondisi emosional dalam dirinya dan mengekspresikan perasaannya pada
orang-orang terdekat.
d. Sosiabilitas sociability Sosiabilitas
mengacu pada
trait yang
menyinggung penggunaan dan manajemen emosi dalam hubungan interpersonal.
Faktor ini mencakup faset kompetensi sosial, manajemen emosi orang lain, dan asertivitas. Berbeda dengan faktor emosionalitas, faktor ini
lebih mengacu pada hubungan sosial dan pengaruh sosial. Faktor ini lebih menitikberatkan individu sebagai agen dalam konteks-konteks
sosial yang berbeda daripada dalam hubungan personal dengan keluarga atau teman.
Individu dengan tingkat sosiabilitas yang tinggi merasa memiliki ketrampilan mendengarkan yang baik serta dapat
berkomunikasi dengan jelas dan percaya diri dengan orang-orang dari berbagai macam latar belakang. Sebaliknya, individu dengan tingkat
sosiabilitas rendah merasa tidak mampu mempengaruhi emosi orang lain serta kurang dapat bernegosiasi dan menjalin jaringan. Selain itu
individu tersebut juga merasa tidak yakin tentang apa yang harus
dilakukan atau dikatakan dalam situasi sosial sehingga sering kali tampak malu-malu dan pendiam.
e. Faset-faset tambahan Faktor ini mencakup dua faset dari trait kecerdasan emosional
yang tidak termasuk dalam keempat faktor yang telah disebutkan sebelumnya. Kedua faktor tersebut adalah adaptabilitas dan motivasi
diri. Individu yang memiliki adaptabilitas tinggi merupakan individu yang fleksibel dan dapat beradaptasi pada situasi baru. Individu
dengan motivasi diri yang tinggi ialah individu yang terarah dan tidak mudah menyerah pada situasi sulit.
Tabel 1. Struktur Faktor dan Faset Trait Kecerdasan Emosional diadaptasi dari Mickolajzack et al., 2007.
Faktor Faset Menggambarkan diri sebagai orang
yang ... Kesejahteraan
Harga diri Sukses dan percaya diri
Kebahagiaan Ceria dan puas terhadap hidupnya
Optimisme Yakin dan cenderung melihat sisi baik
dalam kehidupan
Pengendalian diri Regulasi emosi
Dapat mengendalikan emosinya Manajemen stres
Dapat bertahan terhadap tekanan dan mengatur stres
Impulsivitas rendah Reflektif dan cenderung tidak mudah
menyerah pada keinginannya
Emosionalitas Persepsi emosi diri dan
orang lain Jelas terhadap perasaan-perasaannya
dan orang lain Ekspresi emosi
Dapat mengkomunikasikan perasaan dengan kepada orang lain
Ketrampilan berelasi Dapat membangun dan menjaga relasi
personal Empati
Dapat melihat dari sudut pandang orang lain
Sosiabilitas Kompetensi sosial
Penjalin jaringan yang handal dengan ketrampilan sosial yang unggul
Manajemen emosi orang lain
Dapat mempengaruhi perasaan orang lain
Asertivitas Terus-terang dan mau membela hak-
haknya
Faset-faset tambahan Adaptabilitas
Fleksibel dan dapat beradaptasi pada situasi baru
Motivasi diri Terarah dan tidak mudah menyerah
pada kemalangan
4. Alat Ukur Trait Kecerdasan Emosional