11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Individu Dewasa Awal
1. Pengertian Individu Dewasa Awal
Masa dewasa awal merupakan permulaan dari masa dewasa setelah berakhirnya masa remaja. Menurut Santrock 2002, masa dewasa awal
adalah periode perkembangan yang dimulai pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tigapuluhan
tahun. Pada masa ini, individu membentuk kemandirian pribadi dan ekonomi serta mengembangkan karir. Bagi banyak individu, masa dewasa
awal merupakan masa pemilihan pasangan dan hidup berkeluarga Santrock, 2002.
Pengertian yang tidak jauh berbeda dikemukakan Hurlock 1997, yang menyatakan bahwa masa dewasa awal berlangsung saat individu
berusia antara 18-40 tahun. Masa ini merupakan masa penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baaru.
Individu dewasa awal diharapkan untuk dapat memainkan peran baru seperti suamiistri, orang tua, dan pencari nafkah serta mengembangkan
sikap-sikap baru, keinginan-keinginan dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru tersebut Hurlock, 1997.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa individu dewasa awal adalah individu yang berada pada periode perkembangan
yang dimulai pada usia 18 tahun dan berakhir pada usia 40 tahun, di mana individu tersebut menunjukkan kematangan biologis maupun psikologis,
membentuk kemandirian pribadi dan ekonomi, serta dapat diharapkan untuk memainkan peranan di dalam masyarakat.
2. Karakteristik Perkembangan Individu Dewasa Awal
Perkembangan kognitif dan sosioemosional pada individu dewasa awal adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan Kognitif Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget dalam
Santrock, 2002, individu pada masa remaja dan dewasa awal berpikir dengan cara yang sama, atau berada pada tahap pemikiran operasional
formal. Ahli lain beranggapan bahwa individu dewasa awal merencanakan dan membuat hipotesis tentang masalah-masalah seperti
remaja, tetapi menjadi lebih sistematis. Selain itu, kemampuan kognitif pada masa dewasa awal menunjukkan adaptasi dengan aspek-aspek
pragmatis dari kehidupan. Maksudnya, selain membuat rencana dan hipotesis, dalam menyelesaikan masalah individu dewasa awal juga
mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada dan dampak pengambilan keputusan terhadap pihak-pihak lain Santrock, 2002.
Menurut teori dan penelitian neo-Piagetian, individu dewasa awal berpikir dengan reflektif. Berpikir reflektif merupakan bentuk
kognisi kompleks yang melibatkan pertimbangan aktif, terus-menerus,
dan hati-hati atas informasi atau kepercayaan dengan mengingat bukti- bukti yang mendukung dan kesimpulan-kesimpulan yang akan dibuat.
Kemampuan berpikir reflektif diperkirakan muncul di antara usia 20 sampai 25 tahun. Meskipun hampir semua individu dewasa
mengembangkan kemampuan berpikir reflektif, hanya sedikit yang mencapai kecakapan yang optimal dan menerapkannya secara konsisten
pada berbagai jenis masalah Papalia, Olds, dan Feldman, 2005.
b. Perkembangan Sosioemosional Hurlock 1997 menyatakan bahwa masa dewasa memiliki ciri
yang menonjol, yaitu adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupan, melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi dibandingkan
dengan remaja akhir, dan terdapatnya ketegangan emosi. Peletakan pada banyak aspek kehidupan mencakup beberapa hal
dan tampaknya sesuai dengan kriteria dimasukinya masa dewasa awal yang dijelaskan oleh Santrock 2002. Santrock 2002 menawarkan
dua kriteria bagi individu untuk dapat dikatakan telah mengakhiri masa remaja dan memasuki masa dewasa awal. Kriteria pertama adalah
mandiri secara ekonomi yang ditandai dengan didapatkannya pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih tetap. Kriteria kedua adalah mandiri
dalam membuat keputusan atau mandiri secara pribadi, termasuk dalam hal karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan, serta gaya hidup. Dengan
memenuhi kriteria tersebut, individu juga mulai menetapkan posisinya
di berbagai aspek kehidupannya, termasuk dalam hal status sosial di masyarakat Jahja, 2011.
Banyak penyesuaian baru yang harus dihadapi individu selama masa dewasa awal sehingga periode perkembangan ini terkadang
disebut sebagai masa yang problematik. Persoalan yang dihadapi bermacam-macam, mulai dari memasuki dan menyelesaikan pendidikan
tinggi di universitas, mencari pekerjaan dan mengembangkan karir, memilih teman hidup menikah, memiliki anak, dan berperan menjadi
orang tua Hurlock, 1997; Santrock, 2002. Hal-hal yang berhubungan dengan keuangan juga menjadi salah satu persoalan yang menuntut
penyesuaian diri oleh individu dewasa awal karena kehidupan keluarga dan bermasyarakat juga melibatkan penggunaan uang. Berbagai
masalah keuangan dialami individu dewasa awal yang kurang memiliki pengetahuan dalam memanfaatkan uang secara bijaksana atau karena
terbawa kebiasaan saat masih remaja Hurlock, 1997. Banyaknya
persoalan-persoalan baru
yang menuntut
penyesuaian selama masa dewasa awal, menyebabkan ketegangan- ketegangan emosi sering dialami oleh individu dalam separuh masa ini
Jahja, 2011, Santrock, 2002. Menurut Havighurst dalam Hurlock, 1997, individu pada umumnya telah dapat memecahkan persoalan-
persoalan dan dapat mengendapkan ketegangan emosinya sehingga dapat mencapai emosi yang lebih stabil dan tenang pada usia sekitar 30
tahun.
B. Kecenderungan Pembelian Impulsif