Jenis dan Rancangan Penelitian

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel utama. 1 Variabel bebas : perbandingan dosis campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit 2 Variabel tergantung : jumlah sel darah putih b . Variabel pengacau. 1 Variabel yang dikendalikan : jenis makanan, variasi genetik, jenis kelamin, berat badan, umur tikus, dan galur tikus 2 Variabel yang tidak dikendalikan : patofisiologis tikus dan kondisi psikologis tikus

2. Definisi operasional

a. Campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit. Larutan yang terdiri dari campuran madu monoflora yang berasal dari nektar bunga kelengkeng dan ekstrak kental yang berasal dari hasil ekstraksi serbuk rimpang jahe emprit. b. Sel darah putih. Sel darah putih tidak berwarna yaitu, “putih” kecuali jika secara spesifik diwarnai agar dapat dilihat dengan mikroskop. Sel darah putih memiliki bentuk lebih besar daripada sel darah merah. Setiap milimeter kubik terdapat rerata 7000 sel darah putih Sherwood, 2011.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Madu kelengkeng yang diperoleh dari PT. Madu Pramuka. b. Simplisia kering jahe emprit yang diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal Jalan Kaliurang km 21,5 Yogyakarta

2. Hewan uji

Tikus putih jantan galur Wistar umur 2-3 bulan dengan berat 200-300 g diperoleh dari Laboratorium Imono Hayati Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bahan untuk ekstraksi jahe emprit

Etanol 96

4. Bahan untuk uji jumlah sel darah putih

Sampel darah tikus yang sebelumnya telah diinjeksi dengan campuran madu kelengkeng dan ekstrak etanol jahe emprit, antigen Suspensi Darah Merah Domba SDMD 1 yang didapat dari Balai Kesehatan Yogyakarta.

D. Alat Penelitian

1. Pembuatan serbuk kering dan proses ekstraksi rimpang jahe emprit

Mesin grinder, sendok, batang pengaduk, corong Buchner, timbangan analitik, ayakan no mesh 40, rotary evaporator, erlenmeyer 1000 mL , gelas ukur 250 mL, maserator, cawan porselen, kertas saring Whatman, dan oven.

2. Pembuatan campuran larutan uji

Cawan porselen, spuit injeksi oral 3 mL.

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar.

0 2 93

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar.

0 6 107

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar.

0 2 88

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86