Pernyataan Kebenaran Simplisia Pembuatan Serbuk Jahe Emprit

grinder. Penyerbukan ini bertujuan untuk memperbesar luas permukaan kontak antara simplisia dengan cairan penyari sehingga proses penyarian senyawa dapat optimal. Serbuk kemudian diayak menggunakan pengayak dengan nomor 40 mesh. Tujuan dari pengayakan bertujuan untuk menyeragamkan ukuran serbuk jahe emprit. Serbuk kering jahe emprit yang diperoleh setelah diserbuk dan diayak sebanyak 1 kg. Selanjutnya dilakukan perhitungan rendemen untuk menghitung berapa persen serbuk jahe emprit yang didapat dari rimpang kering jahe emprit. Nilai rendemen serbuk jahe emprit sebesar 66,67. Selanjutnya serbuk yang sudah dibuat dilakukan penetapan kadar air untuk mengetahui kualitas dari serbuk. Penetapan kadar air dilakukan menggunakan metode gravimetri. Analisis gravimetri, yaitu analisis kuantitatif berdasarkan berat tetapnya berat konstan Gandjar dan Rohman, 2010. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 661MenkesSKVII1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, standar kadar air maksimum simplisia adalah 10. Rata-rata kadar air yang diperoleh dari serbuk jahe emprit yang dibuat sebesar 9,50 Lampiran 7, sehingga dapat disimpulkan simplisia yang digunakan sudah memenuhi syarat simplisia yang baik.

D. Pembuatan Ekstrak Etanolik Jahe Emprit

Pembuatan ekstrak kental dilakukan ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Maserasi merupakan suatu metode penyarian dengan prinsip difusi osmosis. Digunakan metode maserasi karena metode ini sederhana dibandingkan dengan metode ekstraksi lainnya. Pada pembuatan ekstrak etanolik simplisia jahe emprit, serbuk jahe yang digunakan sebanyak 50 g yang dilarutkan dalam 250 mL etanol. Komposisi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Daryono 2010 bahwa komposisi yang optimal untuk serbuk yang ingin disari dengan cairan penyari adalah 1 : 5. Proses ekstraksi serbuk rimpang jahe emprit dilakukan dengan menggunakan etanol 96 sebagai cairan penyari. Pemilihan etanol 96 didasarkan pada sifat etanol sebagai penyari universal yang mampu melarutkan senyawa polar maupun senyawa non polar namun tetap dapat memisahkan dengan baik beberapa senyawa dengan tingkat kepolaran tertentu. Selain itu, penggunaan etanol akan lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan air sebagai cairan penyari. Jika air digunakan sebagai cairan penyari, penyarian yang dilakukan rentan terhadap kontaminasi mikroba dan dalam proses penguapannya untuk mendapatkan ekstrak yang kental membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan etanol yang mudah menguap dan tidak mudah ditumbuhi mikroba. Konsentrasi etanol yang digunakan adalah 96 yang didasarkan dari penelitian Ramadhan dan Phaza 2010 yang menyatakan bahwa konsentrasi etanol yang digunakan semakin tinggi maka rendemen ekstrak yang didapat akan semakin banyak. Hal ini disebabkan karena konsentrasi pelarut yang digunakan semakin tinggi maka kepolaran pelarut akan semakin rendah sehingga akan meningkatkan kemampuan pelarut dalam mengekstrak oleoresin di dalam jahe,

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar.

0 2 93

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar.

0 3 74

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiber officinale Roscoe)terhadap jumlah sel darah putih pada tikus putih jantan galur wistar.

0 6 107

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar.

0 2 88

Pengaruh pemberian campuran madu kelengkeng (Nephelium longata L.) dan ekstrak etanolik jahe emprit (Zingiler officinale Roscoe) terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat tikus putih jantan galur wistar

4 12 91

Pengaruh pemberian madu klengkeng (Nephelium longata L). terhadap respon hipersensitivitas tipe lambat pada tikus putih jantan galur wistar

0 0 72

Pengaruh pemberian madu kelengkeng (Nephelium longata L.) terhadap jumlah sel darah putih pada hewan uji tikus putih jantan galus wistar - USD Repository

0 0 86