rendah akan mempunyai risiko yang lebih kecil dan sebaliknya perusahaan dengan DER yang tinggi akan mempunyai risiko yang
lebih besar. Kreditor jangka panjang pada umumnya lebih menyukai angka Debt to Equity Ratio yang kecil. Makin kecil angka rasio ini,
berarti makin besar jumlah aktiva yang didanai oleh pemilik perusahaan, dan makin besar penyangga risiko kreditor Prastowo dan
Juliaty, 2005 dalam Prastiyani, 2007
D. Penelitian Terdahulu
1. Sari, 2008
Penelitian ini mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan yang
terdaftar di BEI. Dalam penelitian ini, indeks perataan laba yang digunakan adalah Indeks Eckel. Penelitian ini memiliki variabel
independen berupa ukuran perusahaan, Return On Invesment ROI, Net Profit Margin NPM, dan Leverage Operasi. Penelitian ini memperoleh
bukti empiris bahwa ukuran perusahaan, Return On Invesment ROI, Net Profit Margin NPM, dan Leverage Operasi secara simultan berpengaruh
terhadap praktik perataan laba. Sedangkan secara parsial hanya Net Profit Margin NPM yang tidak berpengaruh tehadap praktik perataan laba.
Ukuran perusahaan, Return On Invesment ROI, dan Leverage Operasi berpengaruh terhadap praktik perataan laba.
2. Arfianto, 2009
Penelitian ini mengenai pengaruh faktor size perusahaan, harga saham, kelompok usaha dan risiko bisnis tehadap praktik perataan laba.
Dalam penelitian ini, indeks perataan laba yang digunakan adalah model Jones yang dimodifikasi oleh Kothari. Penelitian ini memperoleh bukti
empiris bahwa size perusahaan, harga saham, kelompok usaha dan risiko bisnis secara simultan berpengaruh signifikan tehadap pratik perataan laba.
Sedangkan secara parsial hanya kelompok usaha yang berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Size perusahaan, harga saham,
risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. 3.
Juniarti dan Carolina, 2005 Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi praktik perataan laba, dimana populasi dan sampel penelitian ini mengambil perusahaan go public. Variabel independen
dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri. Hasil uji unvariate menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan antara ukuran perusahaan dan sektor industri perusahaan yang termasuk smoothing dan non-smoothing. Hasil uji unvariate tersebut tidak
didukung oleh hasil pengujian multivariate yang menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri tidak berpengaruh
terhadap praktik perataan laba. 4.
Suwito dan Herawati, 2005 Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tindakan perataan laba yang dilakukan perusahaan yang terdaftar di BEI.
Dalam penelitian ini, indeks perataan laba yang digunakan adalah Ideks Eckel. Penelitian ini mempunyai variabel independen berupa jenis
perusahaan, ukuran perusahaan, rasio leverage operasi, dan Net Profit Margin. Ukuran variabel independen untuk ukuran perusahaan
menggunakan rasio total asset, sedangkan jenis usaha merupakan variabel dummy yang membedakan kelompok usaha manufaktur dan non-
manufaktur. Hipotesis dalam penelitian ini di uji dengan menggunakan binary
logistic regression. Hasil dari penelitian ini adalah jenis usaha, ukuran perusahaan, rasio leverage operasi dan Net Profit Margin tidak
mempengaruhi tindakan perataan laba. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat indikasi dilakukannya praktik perataan laba.
E. Hipotesis Penelitian